Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru saja meluncurkan dua inisiatif strategis yang diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Dua inisiatif tersebut adalah Dataset Asesmen Nasional (AN) dan pembaruan Rapor Pendidikan Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas pemerintah serta mendukung pengambilan keputusan berbasis data bagi pemangku kepentingan di tingkat nasional maupun daerah.
Dataset AN kini dapat diakses oleh publik dengan mudah, memberikan rangkuman capaian indikator pendidikan lintas jenjang di setiap provinsi dan kota/kabupaten. Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menegaskan pentingnya akses terhadap data ini bagi peneliti dan berbagai pemangku kepentingan. Dia berharap bahwa data tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kualitas kebijakan pendidikan di berbagai tingkat, dan menstimulasi gagasan serta kajian yang relevan dengan data AN.
Suharti melanjutkan, “Data-data tersebut bisa digunakan untuk perumusan kebijakan di tingkat nasional, kabupaten/kota, bahkan satuan pendidikan. Kita juga bisa menggunakan data ini untuk menjawab curiosity terhadap berbagai aspek di Indonesia, baik literasi-numerasi maupun lingkungan belajar, terutama mengingat Indonesia yang penuh keanekaragaman.” Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui pendekatan berbasis data.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo, menambahkan bahwa Asesmen Nasional tidak hanya merupakan alat ukur, tetapi juga bagian integral dari upaya pembangunan manusia yang terukur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2045. Dia menekankan bahwa kualitas pendidikan akan menjadi prioritas jangka panjang bagi pemerintah Indonesia, dan publikasi Dataset AN dan Rapor Pendidikan Indonesia akan memperkuat akuntabilitas dalam tugas tersebut.
“Saya mengajak semua pihak untuk ikut serta dalam mengawasi dan mengingatkan pemerintah di semua tingkat agar terus memprioritaskan kualitas pendidikan,” ujar Anindito. Rapor Pendidikan Indonesia juga dirancang untuk mendorong perencanaan berbasis data, dengan memperhatikan indikator prioritas yang relevan bagi pemerintah daerah seperti yang tertuang dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan, sesuai dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2021.
SPM Pendidikan merupakan ketentuan yang menentukan jenis dan kualitas pelayanan dasar pendidikan yang seharusnya diterima oleh setiap peserta didik. Hal ini dianggap sebagai urusan wajib pemerintah untuk memastikan semua anak mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas. Indikator Kinerja Urusan (IKU) pemerintah daerah yang berasal dari SPM Pendidikan diharapkan mampu mendorong peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan.
Kemendikbudristek juga mengajak keterlibatan masyarakat dan berbagai pihak dalam memanfaatkan Dataset AN dan Rapor Pendidikan. Dengan menjalin kolaborasi, diharapkan kualitas advokasi publik dapat meningkat untuk perbaikan pendidikan yang lebih baik. Portal Data Kemendikbudristek di alamat data.kemdikbud.go.id menjadi platform penting di mana publik dapat mengakses informasi mengenai Rapor Pendidikan Indonesia di berbagai tingkat, baik nasional, provinsi, sampai kabupaten/kota.
Dengan peluncuran kebijakan Asesmen Nasional dan Rapor Pendidikan ini, Kemendikbudristek mempertimbangkan adanya transformasi sistem pendidikan yang menyeluruh. Melalui Asesmen Nasional, data dikumpulkan untuk mengevaluasi kualitas hasil belajar murid, proses pembelajaran, serta berbagai aspek lingkungan belajar di hampir semua satuan pendidikan di Indonesia. Data yang didapat bukan hanya sekadar angka, tetapi juga menjadi bahan refleksi dan perencanaan yang penting bagi satuan pendidikan serta pemerintah daerah.
Dengan demikian, inisiatif ini diharapkan tidak hanya memperbaiki kualitas pendidikan, tetapi juga menjadikan semua pihak lebih bertanggung jawab dalam perbaikan berkelanjutan. Data yang tersedia dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kekuatan dan kelemahan di berbagai aspek pendidikan, sehingga keputusan berbasis data dapat diambil secara tepat dan efektif.
Kemendikbudristek yakin bahwa dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait, kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat secara signifikan, sehingga dapat mencetak generasi pembelajar yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dengan semua langkah dan kebijakan yang diambil, diharapkan Indonesia akan semakin mendekati visi pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.