Pendidikan

Kemenag Tuntut Guru Jadi Kreator Pembelajaran Sesuai Pedoman Kurikulum Terbaru

Kementerian Agama Republik Indonesia telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 450 Tahun 2024 yang menjadi pedoman terbaru dalam implementasi kurikulum di pendidikan madrasah, meliputi Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Dengan regulasi ini, diharapkan para guru dan tenaga kependidikan di madrasah bisa lebih mudah dalam menjalankan proses pembelajaran yang menekankan kreativitas dan adaptabilitas.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Thobib Al Asyhar, menjelaskan bahwa KMA 450 Tahun 2024 menggantikan KMA Nomor 347 Tahun 2022. Perubahan ini tidak hanya berkaitan dengan kebijakan teknis, tetapi juga harus disertai dengan perubahan pola pikir guru. Thobib menegaskan bahwa kini seorang guru dituntut untuk berperan sebagai kreator pembelajaran, bukan sekadar fasilitator. "Guru kini dituntut harus menjadi kreator pembelajaran," ujarnya dalam forum grup diskusi (FGD) yang diselenggarakan oleh Direktorat GTK pada 2 Agustus 2024.

Dalam konteks ini, guru diharapkan mampu menginternalisasi pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan, minat, dan kemampuan belajar yang berbeda-beda. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih personal dan relevan bagi masing-masing siswa.

Thobib juga menekankan bahwa dinamika zaman yang semakin kompleks menuntut guru untuk beradaptasi. "Kita menghadapi dinamika zaman yang semakin kompleks. KMA 450 terbit dalam rangka menyiapkan generasi yang tangguh di masa depan," ungkapnya. Oleh karena itu, guru tidak boleh terjebak dalam zona nyaman, yang bisa berujung pada praktik pembelajaran yang kurang efektif.

Dalam masa transisi menuju implementasi kurikulum baru, Kementerian Agama juga memberikan perhatian pada penyesuaian aplikasi Simpatika, yang merupakan sistem informasi manajemen pendidikan. Thobib menjelaskan bahwa penyesuaian ini bertujuan agar hak-hak guru tetap terpenuhi dan tidak ada kendala dalam proses pembelajaran yang akan datang. "Kami sudah lakukan beberapa penyesuaian pada aplikasi Simpatika. Sehingga, ketika KMA 450 diimplementasikan pada tahun ajaran baru 2024/2025, tidak ada kendala yang berarti," katanya.

Kementerian Agama berkomitmen untuk memastikan bahwa kurikulum yang baru akan memenuhi target capaian yang diharapkan, yaitu menciptakan suasana belajar yang lebih merdeka antara pendidik dan peserta didik. Hal ini menjadi penting agar para siswa tidak hanya aktif secara akademis, tetapi juga mampu berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan yang ada.

Thobib menambahkan bahwa sebagai bagian dari evaluasi implementasi kurikulum ini, Kementerian Agama akan menyiapkan berbagai instrumen untuk mengukur seberapa efektif kurikulum baru dapat diterapkan di madrasah. "Kita akan siapkan berbagai instrumen evaluasi untuk mengukur seberapa efektif kurikulum ini dapat diimplementasikan oleh para guru madrasah," jelasnya.

Dalam upaya menyukseskan implementasi kurikulum ini secara masif, Kementerian Agama juga merencanakan strategi khusus yang difokuskan pada pelatihan bagi guru-guru. Pentingnya pelatihan ini tidak bisa diabaikan, karena keterampilan dan kreativitas guru akan sangat menentukan keberhasilan proses pengajaran dan pembelajaran.

Nantinya, pelatihan ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik penyampaian materi, cara melakukan evaluasi, hingga cara mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Dalam dunia pendidikan yang terus berubah, kompetensi guru menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

KMA 450 Tahun 2024 diharapkan bisa menanggapi tantangan pendidikan di Indonesia, terutama dalam konteks madrasah, yang seringkali menghadapi stigma kurangnya inovasi dalam metode pengajaran. Oleh karena itu, transformasi yang diharapkan melalui pedoman ini akan menjadi langkah maju dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Ke depannya, para guru di madrasah diharapkan bukan hanya mampu mentransfer ilmu pengetahuan saja, tetapi juga mampu membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan. Dalam hal ini, kreativitas guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan menyenangkan akan sangat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran.

Dengan demikian, KMA 450 Tahun 2024 tidak hanya sebatas regulasi, tetapi juga merupakan harapan bagi masa depan pendidikan yang lebih baik. Diharapkan dengan adanya kurikulum ini, para siswa bisa tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga adaptif terhadap perubahan dan mampu berkontribusi positif di masyarakat.

Seiring dengan persiapan menghadapi tahun ajaran baru, para pendidik dan tenaga kependidikan di madrasah diharapkan segera beradaptasi dengan pedoman baru ini, sehingga pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan efektif dapat terwujud demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button