Wiki

Kehidupan Menetap Pada Manusia Purba Mulai Dilakukan Pada Masa

Kehidupan menetap pada manusia purba merupakan sebuah fenomena yang menjadi titik balik dalam peradaban manusia. Hal ini menandai perubahan dari gaya hidup nomaden menjadi menetap di suatu tempat. Proses ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui perkembangan yang panjang. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang kehidupan menetap pada manusia purba mulai dilakukan pada masa yang mana saja.

Masa Paleolitikum

Pada masa Paleolitikum, manusia purba hidup sebagai pemburu-pengumpul. Mereka hidup secara nomaden, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mencari makanan. Gaya hidup nomaden ini terjadi karena mereka bergantung pada sumber daya alam yang tersedia di sekitar mereka. Pada masa ini, kehidupan menetap belum dilakukan karena manusia purba masih bergantung pada alam sebagai sumber kehidupan mereka.

Masa Neolitikum

Masa Neolitikum merupakan masa di mana kehidupan menetap mulai dilakukan oleh manusia purba. Perubahan gaya hidup ini terjadi karena manusia purba mulai mengenal sistem pertanian dan peternakan. Mereka belajar untuk bercocok tanam dan beternak hewan-hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka. Dengan adanya sistem pertanian dan peternakan, manusia purba tidak perlu lagi berpindah-pindah mencari makanan. Mereka bisa tinggal di suatu tempat untuk waktu yang lebih lama, sehingga kehidupan menetap pun mulai dilakukan.

Manfaat Kehidupan Menetap

Kehidupan menetap memberikan banyak manfaat bagi manusia purba. Dengan tinggal di suatu tempat untuk waktu yang lama, manusia purba bisa membangun pemukiman yang lebih permanen. Mereka bisa membangun rumah-rumah dari bahan-bahan yang lebih kokoh seperti batu dan kayu. Selain itu, kehidupan menetap juga membuat mereka bisa menyimpan makanan dalam jumlah yang lebih besar, karena mereka tidak perlu lagi membawa makanan ke tempat-tempat yang mereka tuju. Hal ini membuat mereka lebih aman dari ancaman kelaparan.

  1. Perkembangan Sosial: Dengan tinggal di pemukiman yang tetap, manusia purba mulai membentuk masyarakat yang lebih terstruktur. Mereka bisa bekerja sama dalam membangun infrastruktur, mengatur sistem pertanian, dan memperdagangkan barang-barang yang mereka hasilkan.
  2. Perkembangan Budaya: Kehidupan menetap juga memungkinkan manusia purba untuk mengembangkan kebudayaan mereka. Mereka bisa membuat seni dan kerajinan tangan yang lebih rumit, mengenal sistem penulisan, dan membuat bangunan-bangunan megah untuk keperluan upacara keagamaan.
  3. Kesejahteraan Ekonomi: Dengan sistem pertanian dan peternakan, manusia purba bisa memproduksi barang-barang dalam jumlah yang lebih besar. Mereka bisa menjual kelebihan produksi mereka untuk mendapatkan barang-barang dari luar yang mereka tidak mampu hasilkan sendiri.

Pengaruh Kehidupan Menetap Terhadap Perkembangan Manusia

Kehidupan menetap pada manusia purba memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan peradaban manusia. Dengan tinggal di suatu tempat untuk waktu yang lama, manusia purba bisa fokus pada mengembangkan teknologi-teknologi baru yang akan membantu kehidupan mereka. Mereka bisa membangun sistem irigasi untuk memenuhi kebutuhan air dalam pertanian, membuat peralatan pertanian yang lebih efisien, dan membuat peralatan penangkapan hewan yang lebih canggih.

Kesimpulan

Dalam kurun waktu yang panjang, kehidupan menetap pada manusia purba mulai dilakukan pada masa Neolitikum. Perubahan ini membawa dampak yang besar terhadap perkembangan peradaban manusia. Dengan tinggal di suatu tempat untuk waktu yang lama, manusia purba berhasil mengembangkan teknologi-teknologi baru, memperluas pengetahuan dalam bidang pertanian dan peternakan, serta memperkaya kebudayaan mereka. Kehidupan menetap telah menjadi tonggak penting dalam sejarah manusia purba dan membuka jalan bagi peradaban manusia modern yang kita kenal saat ini.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button