Ganda putra Indonesia, Karsten Spencer Darma bersama Dapa Lesmana, berhasil menutup hari pertama mereka di Kejuaraan Dunia Junior 2024 dengan meraih kemenangan penting. Pertandingan yang berlangsung di Nanchang International Sports Center Gymnasium, China, memperlihatkan perjuangan keduanya saat menghadapi pasangan dari Singapura, Zi Shun Nicholas Kat dan Nge Joo Jin. Meskipun sempat mengalami kekecewaan di gim pertama, Karsten dan Dapa bangkit untuk membalikkan keadaan dan akhirnya menang dengan skor 20-22, 21-14, 21-11.
Kemenangan ini bukan hanya mencerminkan ketahanan mental Karsten/Dapa, tetapi juga menjadi penambahan yang signifikan bagi pencapaian tim ganda putra Indonesia di kejuaraan ini. Sebelumnya, pasangan lain yaitu Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan dan Dexter Farrell/Wahyu Agung Prasetyo telah memastikan tempat mereka di babak 64 besar. Anselmus dan Pulung memperoleh bye, sementara Dexter dan Wahyu melaju usai mendapatkan walkover dari pasangan Selandia Baru, Jaden Mingoa dan Jay Xuan Tan, meskipun alasan pengunduran diri mereka belum diketahui.
Karsten dan Dapa menjelaskan bahwa mereka sempat mengalami kesulitan di awal pertandingan. Momen-momen krusial saat pukulan mereka tidak sesuai ekspektasi membuat permainan mereka terguncang. “Start kami sebenarnya sudah bagus tapi ada satu momen pukulan-pukulan kami tidak pas, dari situ feelnya malah berbeda dan hilang. Dari situ kami diserang balik,” ungkap Karsten setelah pertandingan. Dapa menambahkan bahwa di gim kedua, mereka berusaha lebih sabar dan fokus untuk tidak terjebak dalam pola permainan lawan.
Selain itu, keduanya juga mengakui bahwa ini adalah pengalaman pertama mereka di ajang sekelas Kejuaraan Dunia Junior. Sensasi tegang sangat terasa saat mereka berada di arena besar, yang berbeda jauh dengan pengalaman mereka sebelumnya. “Kami belum terbiasa bermain di arena yang megah seperti ini. Senang bisa turun bertanding tadi,” kata Karsten. Dapa menambahkan, “Tegang dan deg-degan pasti ada jadi kami harus benar-benar fokus dalam pertandingannya. Target kami bisa naik podium.”
Dari sektor lain, sayangnya langkah Hendry Leander terhenti lebih cepat setelah kalah dari pemain tunggal putra Jerman, Luis Pongrats, dalam dua gim langsung dengan skor 19-21, 17-21. Namun, secara keseluruhan, tim junior Indonesia berhasil meloloskan 17 wakil ke babak 64 besar.
Keberhasilan Karsten dan Dapa serta kawan-kawan menjadi sorotan penting di kejuaraan ini, mengingat berbagai tantangan yang harus mereka hadapi, mulai dari tekanan bermain di tingkat internasional hingga adaptasi dengan permainan dan strategi lawan-lawan mereka. Melihat performa mereka, terutama semangat juang yang ditunjukkan meski dalam situasi sulit, para penggemar bulu tangkis tanah air optimis bahwa mereka bisa memberikan penampilan terbaik di babak selanjutnya.
Sementara itu, Kejuaraan Dunia Junior 2024 menjadi ajang bagi para pemain muda untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka di panggung internasional. Dengan adanya dukungan dari pelatih dan federasi, diharapkan atlet-atlet muda ini akan terus mengembangkan kualitas permainan mereka serta menjadikan pengalaman berharga ini sebagai dasar untuk karier yang lebih profesional di masa depan.
Tak hanya itu, performa dari tim junior Indonesia di Nanchang kali ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus menggeluti olahraga bulu tangkis. Keberhasilan meraih kemenagan di ajang prestisius ini juga menjadi harapan baru bagi para penggemar bulu tangkis Indonesia untuk mendapatkan prestasi yang lebih tinggi di ajang dunia.
Dengan kemenangan ini, Karsten dan Dapa telah membuktikan bahwa dengan kerja keras dan semangat, mereka tidak hanya mampu bersaing tetapi juga berpotensi besar untuk meraih prestasi gemilang di pentas internasional. Keduanya bertekad untuk melanjutkan momentum positif ini dan berupaya semaksimal mungkin di perempat final dan seterusnya.