Kesehatan

Kanker Payudara Bisa Dicegah: Hindari Kebiasaan Ini untuk Kurangi Risiko Anda!

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum di kalangan wanita, dan menjadi salah satu penyebab utama angka kematian yang terkait dengan kanker di dunia. Meski demikian, sejumlah langkah pencegahan dan deteksi dini dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara. Dr. Sekar Dorojati Y., SpB, FINACS Bedah dari Siloam Hospitals Mampang, menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat dikendalikan untuk menurunkan risiko kanker payudara.

Menghindari obesitas menjadi salah satu titik penting dalam pencegahan kanker payudara. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko sejumlah kanker, termasuk kanker payudara. Dr. Sekar mengingatkan perlunya menjaga berat badan ideal melalui pengaturan pola makan yang sehat.

Meningkatkan aktivitas fisik juga sangat dianjurkan. Olahraga secara teratur tidak hanya membantu menjaga berat badan, tetapi juga meningkatkan kesehatan secara umum dan dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker. Disarankan untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit setiap minggu, yang dapat dibagi dalam sesi-sesi lebih kecil, asalkan totalnya mencapai waktu yang dianjurkan.

Pola makan sehat adalah langkah lain yang bisa diambil. Mengadopsi kebiasaan makan yang baik, seperti banyak mengonsumsi buah dan sayur, membantu memperkaya nutrisi dan serat yang sangat penting untuk kesehatan tubuh. Dr. Sekar merekomendasikan agar diet didominasi oleh makanan alami, menghindari makanan olahan yang tinggi lemak jenuh dan gula.

Menghindari konsumsi alkohol juga merupakan poin penting dalam upaya pencegahan kanker payudara. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi atau bahkan menghindari minuman beralkohol.

Merokok adalah kebiasaan lain yang harus dihindari. Banyak penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat berkontribusi pada peningkatan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara. Mereka yang merokok tidak hanya meningkatkan risiko bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang-orang di sekitar mereka melalui paparan asap rokok.

Penggunaan obat-obatan hormonal tanpa pengawasan medis juga patut dicermati. Dr. Sekar mengingatkan agar penggunaan obat-obatan hormonal harus dilakukan sesuai rekomendasi dokter, karena beberapa jenis obat hormonal berpotensi meningkatkan risiko kanker payudara, terutama jika digunakan dalam jangka panjang.

Dalam meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara, Siloam Hospitals meluncurkan program SELANGKAH (Semangat Lawan Kanker). Melalui program ini, masyarakat diingatkan akan pentingnya deteksi dini. Dr. Mathelda, seorang dokter spesialis, menekankan bahwa deteksi dini adalah kunci dalam penanganan kanker payudara yang lebih efektif.

Salah satu cara untuk mendeteksi kanker payudara dengan lebih awal adalah melalui Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Para wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini setiap bulan, terutama 7 hingga 10 hari setelah menstruasi. Hal ini membantu mereka mengenali perubahan pada payudara yang mungkin tidak biasa.

Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) juga merupakan langkah penting. Dalam pemeriksaan ini, wanita sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan payudara secara klinis. Pemeriksaan ini dianjurkan untuk dilakukan secara berkala, terutama bagi mereka yang berada dalam kelompok risiko tinggi.

Dr. Mathelda menjelaskan bahwa seiring dengan melakukan SADARI, jika ditemukan benjolan pada anak yang masih kecil atau ada perubahan lain yang mencurigakan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. USG payudara dapat dilakukan pada berbagai usia, sedangkan mammografi direkomendasikan untuk wanita di atas 40 tahun.

Sebagai tambahan, Dr. Mathelda mengingatkan beberapa gejala kanker payudara yang perlu diwaspadai. Gejala ini mencakup perubahan fisik pada area payudara, seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan pada kulit payudara. Perubahan ukuran payudara yang tidak biasa juga bisa menjadi indikasi, terutama jika disertai dengan kemunculan benjolan di area tersebut.

Lebih lanjut, keluarnya cairan dari puting yang berwarna coklat atau kemerahan juga perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda keganasan. Selain itu, perubahan posisi puting yang tiba-tiba masuk ke dalam adalah gejala lain yang juga tidak boleh diabaikan.

Akhirnya, penting bagi seluruh masyarakat untuk menjadikan pencegahan kanker payudara sebagai prioritas. Dengan mengenali faktor-faktor risiko dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, setiap individu dapat berkontribusi untuk mengurangi angka kejadian kanker payudara. Masyarakat diharapkan lebih proaktif dalam melakukan pemeriksaan kesehatan serta mengikuti program-program yang ada untuk mencapai deteksi dini dan intervensi yang lebih baik.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button