Sebanyak 60 anak saat ini menjalani perawatan cuci darah akibat gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengungkapkan bahwa meskipun pasien anak tersebut tidak seluruhnya berasal dari Jakarta, RSCM sebagai fasilitas kesehatan nasional tetap dapat diakses oleh pasien dari luar DKI Jakarta.
Dikutip dari konferensi pers yang berlangsung pada Senin, 5 Juli 2024, Heru menjelaskan bahwa status RSCM sebagai rumah sakit nasional membuatnya memiliki tanggung jawab untuk merawat pasien dari berbagai daerah. "Namanya RSCM, pasti nasional. Rumah sakit nasional belum tentu memiliki KTP DKI semua," kata Heru. Ia juga menambahkan bahwa RSCM dan rumah sakit umum daerah lainnya di Jakarta memiliki banyak pasien dengan kasus gagal ginjal, baik dari pemegang KTP DKI maupun non-KTP DKI.
Fenomena meningkatnya angka gagal ginjal pada anak-anak ini menjadi sorotan penting. Budi menyoroti berbagai penyebab yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan ini, termasuk pola makan yang tidak sehat, penggunaan minuman kemasan yang manis, serta kurangnya aktivitas fisik. "Saya kan setiap hari olahraga. Anak-anak zaman sekarang mungkin tidak olahraga, main gadget. Habis main gadget, minum air manis kemasan. Gak olahraga. Salah pola hidup," bebernya.
Data terkini dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa terdapat 439 kasus penyakit gagal ginjal pada anak-anak di Provinsi DKI Jakarta sepanjang tahun 2023. Angka ini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan di mana semakin banyak anak yang mengalami masalah terkait fungsi ginjal.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengonfirmasi perlunya perhatian lebih terhadap penyediaan tenaga medis yang kompeten dalam menangani masalah kesehatan ini. Ia menyebutkan bahwa Jakarta memiliki tujuh Dokter Spesialis Anak Sub Spesialis Nefrologi yang bertugas di berbagai rumah sakit. "Empat orang bertugas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dua orang di Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita, dan satu orang di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk," jelasnya dalam siaran resmi pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam menghadapi masalah ini, pemerintah DKI Jakarta perlu melibatkan masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Edukasi mengenai pola makan yang baik dan peningkatan aktifitas fisik menjadi sangat krusial untuk mencegah lebih banyak anak mengalami kondisi serupa di masa mendatang.
Selain itu, penting untuk mempertimbangkan penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai di daerah yang berpotensi mengalami peningkatan kasus serupa. RSCM, sebagai rumah sakit nasional, saat ini berperan penting dalam menangani pasien gagal ginjal anak. Namun, perlu ada kerjasama antara pemerintah daerah dan pusat untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan, terutama bagi pasien yang tidak memiliki akses ke fasilitas kesehatan yang memadai.
Dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya dan penyebab gagal ginjal pada anak, diharapkan dapat menurunkan angka kejadian penyakit ini di kalangan anak-anak. Melalui pendekatan yang lebih proaktif dalam menjaga kesehatan, terutama dalam aspek pola hidup yang lebih sehat, diharapkan kasus gagal ginjal bisa diminimalisir di masa yang akan datang. Ke depan, kolaborasi antar lembaga kesehatan dan masyarakat menjadi penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan anak dan keluarga secara keseluruhan.