Otomotif

Jurus Hyundai Pertahankan Pasar di Tengah Serangan Mobil Listrik dari China

Hyundai Gowa, sebagai jaringan diler terbesar merek asal Korea Selatan di Indonesia, tengah menghadapi tantangan signifikan dari merek-merek mobil listrik asal China yang semakin menguasai pasar. Meskipun persaingan semakin ketat, Chief Operation Officer (COO) Hyundai Gowa, Ferry, menekankan keyakinannya terhadap produk mobil listrik Hyundai, seperti Ioniq 5, yang merupakan salah satu pionir mobil listrik di Indonesia. Ferry mengungkapkan, “Sebetulnya hari ini belum ada dominasi ya, karena produsen Korea Selatan seperti kami baru setelahnya China. Kami adalah yang pertama memproduksi mobil listrik di Indonesia.”

Strategi Penjualan yang Berfokus pada Konsumen

Dalam menghadapi invasi mobil listrik dari China, Hyundai berupaya untuk memahami preferensi konsumen. Ferry menyatakan bahwa konsumen memiliki beragam selera dan kebutuhan, yang akan memengaruhi pilihan mereka dalam memilih merek mobil listrik. Menurutnya, keberadaan merek-merek asal China di pasar justru menunjukkan bahwa mobil listrik sudah mulai diterima di Indonesia.

“Kalau hanya masalah brand, kembali lagi itu kan pilihan ke konsumen, tergantung selera dan kebutuhan,” tambah Ferry. Ia juga mencatat bahwa hingga saat ini, permintaan konsumen untuk mobil listrik Hyundai mayoritas terkonsentrasi di wilayah Jabodetabek. Namun, ada tantangan signifikan di kota-kota tier 2 dan tier 3 yang terbentur oleh infrastruktur pengisian daya yang masih belum memadai. “Karena kalau EV itu kembali lagi soal infrastruktur, karena kan charging station yang paling penting,” ungkapnya.

Pengembangan Model Baru untuk Menjaga Daya Saing

Mengantisipasi pertumbuhan pasar mobil listrik di tengah persaingan yang ketat, Hyundai berencana meluncurkan tiga model baru hingga akhir tahun 2024. Model-model tersebut mencakup segmen hybrid, mobil listrik berbasis baterai (BEV), dan mobil dengan mesin konvensional (ICE). Ferry mengonfirmasi bahwa beberapa model baru tersebut akan dirakit secara lokal di Indonesia, sementara ada juga yang akan diimpor utuh.

Meskipun Hyundai belum memasarkan produk mobil hybrid di Indonesia, perusahaan ini telah memiliki beberapa model hybrid yang sukses di pasar global, seperti Santa Fe hybrid, Tucson hybrid, dan Kona hybrid. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kompetisi Hyundai di pasar otomotif Indonesia.

Kebijakan Eksklusif untuk Stasiun Pengisian Daya

Sebagai tambahan strategi menjaga pasar, Hyundai juga secara resmi membatasi penggunaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk merek lain mulai Agustus 2024. Stasiun pengisian tersebut kini hanya dapat digunakan oleh kendaraan listrik dari Hyundai Group. Kebijakan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak konsumen untuk beralih memilih merek Hyundai, khususnya di segmen mobil listrik.

Tantangan dan Peluang di Pasar Indonesia

Walaupun tawaran menarik dan inovasi dari Hyundai mampu menarik perhatian konsumen, tantangan dalam hal infrastruktur masih menjadi halangan yang signifikan. Kawasan Jabodetabek memang dapat dianggap memiliki infrastruktur yang lebih baik dibandingkan kota tier 2 dan tier 3. Namun, pengembangan infrastruktur pengisian daya menjadi sangat krusial agar penggunaan mobil listrik di luar kawasan metropolitan bisa berkembang.

Dari segi pemasaran, Hyundai juga bisa memanfaatkan kemitraan dengan pemerintah dan pemain industri lain untuk memajukan pembangunan charging station, sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas kendaraan listrik bagi konsumen di berbagai wilayah.

Kesimpulan Menjaga Komitmen terhadap Lingkungan

Hyundai tidak hanya berfokus pada penjualan produk semata tetapi juga berkomitmen terhadap keberlanjutan dan perlindungan lingkungan melalui pengembangan teknologi ramah lingkungan. Mobil listrik menjadi salah satu solusi untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Dengan meluncurkan model-model baru dan menjaga kualitas produk serta layanan, Hyundai berharap untuk tetap menjadi pemain utama di pasar mobil listrik Indonesia, meskipun tantangan dari produk asal China semakin nyata.

Keberanian Hyundai untuk berinvestasi dalam pengembangan model dan infrastruktur, serta strategi penjualan yang berfokus pada konsumen, akan menjadi kunci untuk tetap bersaing di industri otomotif yang semakin dinamis ini. Meskipun persaingan semakin ketat, potensi pertumbuhan pasar mobil listrik di Indonesia memberikan harapan agar semakin banyak konsumen yang beralih ke kendaraan ramah lingkungan, termasuk produk yang ditawarkan oleh Hyundai.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button