Rencana pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024 semakin mendekat. Pasangan ini mengusung program yang diberi nama Asta Cita, yang fokus pada pengembangan pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam konteks ini, pengusaha senior Hashim Sujono Djojohadikusumo menjelaskan bahwa program ini memiliki kesamaan dengan konsep ekonomi Pancasila, dimana posisi keduanya berada di tengah-tengah antara kapitalisme dan sosialisme.
Prabowo, Prorakyat dan Probisnis
Hashim menekankan karakteristik Prabowo sebagai sosok yang prorakyat dan probisnis. Menurutnya, program Asta Cita mencerminkan harapan untuk mendapatkan keuntungan atau cuan dengan cara yang beretika, menghormati lingkungan, serta memberikan manfaat yang luas bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam acara Diskusi Ekonomi Pengusaha Internasional Senior yang diselenggarakan Kadin Indonesia di Jakarta pada Senin, 7 Agustus 2024, Hashim mengungkapkan bahwa salah satu contoh konkret dari program ini adalah makan bergizi gratis yang ditujukan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat.
Makan bergizi gratis ini bukanlah gagasan baru. Hashim menjelaskan bahwa ide tersebut sudah ada sejak Juli 2006. Dengan memberikan akses makanan bergizi, program ini diharapkan mampu mengatasi masalah gizi buruk yang sering dihadapi oleh anak-anak di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah terpencil.
Delapan Program Hasil Terbaik Cepat
Pernyataan Hashim tercermin dalam penjelasan ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, mengenai Delapan Program Hasil Terbaik Cepat. Program-program ini dirancang untuk mempercepat pencapaian tujuan nasional dan menjadi prioritas bagi Kadin. Kedelapan program tersebut meliputi:
- Makan bergizi gratis di sekolah dan pesantren.
- Pemeriksaan kesehatan gratis, penuntasan penyakit TBC, serta penyediaan fasilitas rumah sakit di setiap kabupaten.
- Peningkatan produktivitas lahan pertanian.
- Pembangunan dan renovasi sekolah-sekolah unggulan.
- Program kartu kesejahteraan yang berkelanjutan.
- Kenaikan gaji untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI/Polri.
- Pembangunan infrastruktur desa serta penyediaan 3 juta rumah.
- Peningkatan penerimaan negara.
Anindya menjelaskan bahwa program-program ini sejatinya merupakan implementasi dari ekonomi Pancasila, yang berusaha untuk mengambil esensi terbaik di antara sistem ekonomi liberal dan sosial.
Harapan untuk Perekonomian Indonesia
Hashim berharap bahwa program-program yang diusung oleh Prabowo dan Gibran dapat memberikan dorongan signifikan terhadap perekonomian nasional, sekaligus memberikan kesempatan yang lebih baik bagi dunia usaha. Dalam konteks ini, ia menyatakan keyakinan bahwa melaluinya ada kemungkinan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, di mana semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Berbagai inisiatif ini diharapkan tidak hanya mendongkrak pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Dalam pernyataan Hashim, ia menggambarkan Prabowo sebagai sosok yang sangat memperhatikan kesejahteraan rakyat sekaligus mendorong kemajuan bisnis. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintahannya diharapkan dapat menghadirkan keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan sosial.
Kepengurusan Baru Kadin Indonesia
Dalam pertemuan tersebut, Kadin Indonesia juga mengumumkan susunan kepengurusan baru. Anindya Bakrie diangkat sebagai Ketua Umum, sementara Arsjad Rasjid menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pertimbangan. Hashim S Djojohadikusumo ditunjuk sebagai Ketua Dewan Penasehat Kadin. Selain itu, aktor sekaligus pengusaha asal Indonesia, Raffi Ahmad, juga dilibatkan sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Anindya Bakrie menyatakan bahwa kepengurusan tersebut masih dalam proses penyelesaian, dan 50 persen dari struktur kepengurusan sudah terbentuk. Dia berkomitmen untuk melengkapi kepengurusan tersebut dalam waktu dekat dengan menambahkan lebih banyak posisi penting.
Relevansi Program dalam Konteks Nasional
Program-program yang diusung oleh pasangan calon ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya pada kalangan pebisnis tetapi juga pada masyarakat secara umum. Dalam pandangan publik, muncul harapan bahwa langkah-langkah tersebut dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, pengembangan usaha, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Keberadaan Asta Cita bukan hanya sekedar program kerja, tetapi merupakan manifestasi dari komitmen untuk mengedepankan kesejahteraan rakyat dalam setiap langkah kebijakan yang diambil. Dengan demikian, program ini dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sekaligus menjawab tantangan sosial yang ada dalam masyarakat.
Gambaran umum ini memberikan harapan yang cukup besar terhadap arah kebijakan ekonomi di bawah kepemimpinan Prabowo dan Gibran. Melalui penggalangan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Asta Cita bisa diimplementasikan dengan baik, guna menciptakan masa depan yang lebih terang bagi Indonesia.