Kasus tragis yang menimpa seorang anak laki-laki berusia 15 tahun di India baru-baru ini mengguncang masyarakat, khususnya terkait dengan praktik kesehatan yang tidak profesional. Anak tersebut tewas setelah menjalani operasi pengangkatan batu empedu yang dilakukan oleh seorang dokter gadungan, yang diduga hanya mengandalkan informasi dari video YouTube. Insiden ini menciptakan gelombang kekhawatiran mengenai kualitas pelayanan kesehatan dan perlunya kesadaran publik dalam mengenali dokter yang sah.
Latar belakang kejadian ini berasal dari distrik Saran, Bihar, di mana dokter palsu bernama Ajit Kumar Puri dan staf kliniknya kini dilaporkan melarikan diri setelah kasus malpraktik terungkap. Polisi saat ini sedang mencari dan berupaya menangkap pelaku. Kasus ini bukan hanya menunjukkan betapa rentannya masyarakat terhadap penipuan semacam ini, tetapi juga mempertegas betapa pentingnya verifikasi sebelum menjalani perawatan medis.
Apa Itu Dokter Gadungan?
Dokter gadungan adalah individu yang tidak memiliki kualifikasi atau lisensi yang sah untuk menjalankan praktik kedokteran, tetapi menyamar sebagai dokter dengan menggunakan dokumen palsu seperti ijazah, sertifikat profesi, dan surat izin praktik. Bahayanya, mereka dapat memberikan perawatan yang tidak akan pernah dilakukan oleh profesional medis yang terlatih, yang dapat mengakibatkan kerugian serius bagi pasien dan mencoreng reputasi orang-orang yang bekerja keras dalam bidang kesehatan.
Untuk menghindari menjadi korban dokter gadungan, masyarakat Indonesia perlu mengambil langkah-langkah tepat untuk melakukan verifikasi terhadap informasi dokter yang ingin mereka hubungi. Berikut adalah cara mengecek dokter gadungan atau tidak:
Situs PDDIKTI
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan informasi mengenai lulusan perguruan tinggi, termasuk dokter. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengeceknya:
- Buka situs resmi PDDIKTI di www.pddikti.kemdikbud.go.id.
- Masukkan nomor ijazah atau nama lengkap lulusan dalam kolom yang disediakan.
- Masukkan kode verifikasi atau captcha yang muncul.
- Klik "Cari".
- Jika data ditemukan, informasi mengenai nama, program studi, perguruan tinggi, dan tahun kelulusan akan muncul.
Situs KKI
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) adalah lembaga yang menangani registrasi dokter dan kesehatan. Melalui situs ini, Anda bisa mengecek status dokter, sertifikat registrasi (STR), dan izin praktik (SIP). Cara verifikasinya adalah:
- Buka laman KKI di www.kki.go.id.
- Klik menu "Cek Dokter".
- Isi nama lengkap dokter pada kolom yang tersedia.
- Masukkan kode captcha.
- Klik "Cari".
- Jika data ditemukan, akan ditampilkan informasi lebih lanjut mengenai dokter tersebut, termasuk asal universitas dan tempat praktiknya.
Situs IDI
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) adalah organisasi profesi dokter yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Anda dapat mengecek keanggotaan dokter melalui:
- Buka laman www.idionline.org.
- Pilih menu Organisasi, lalu klik direktori anggota.
- Tulis nama lengkap dokter pada kolom yang disediakan.
- Klik tombol "Cari".
- Jika data ditemukan, Anda akan mendapatkan informasi tentang cabang IDI dan rekomendasi IDI dokter tersebut.
Peran penting verifikasi ini tak dapat dianggap remeh. Dengan menggunakan platform-platform di atas, masyarakat dapat melindungi diri dari kemungkinan menjadi korban praktik medis yang tidak sah. Berkaca pada kasus di India, penting untuk menyadari bahwa dengan informasi yang tepat dan langkah-langkah yang bijaksana, risiko tertipu oleh dokter gadungan dapat diminimalkan secara signifikan.
Dengan meningkatnya akses informasi, masyarakat diharapkan lebih cerdas dalam memilih layanan kesehatan. Selain itu, upaya pemerintah dan lembaga terkait juga sangat diperlukan untuk menindak tegas pelaku praktik kedokteran yang tidak memenuhi syarat. Edukasi mengenai pentingnya mengecek latar belakang dokter juga hendaknya menjadi bagian dari kampanye kesehatan masyarakat yang lebih luas.
Sebagai masyarakat yang cerdas, kita perlu menyadari bahwa kesehatan adalah investasi yang tak ternilai. Kesalahan dalam memilih penyedia layanan kesehatan dapat berujung pada konsekuensi yang fatal, seperti yang terjadi pada remaja di India. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya yang ada, kita bisa menjadi lebih waspada dan melindungi diri serta keluarga dari bahaya praktik kedokteran yang tidak profesional.