Meminta bimbingan kepada dosen merupakan salah satu langkah penting dalam proses belajar, terutama saat mengerjakan tugas akhir seperti skripsi atau tesis. Dengan adanya komunikasi yang baik antara mahasiswa dan dosen, proses pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif. Namun, tidak sedikit mahasiswa yang masih kesulitan untuk menghubungi dosen dengan cara yang tepat. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman mengenai etika dan cara yang baik dalam meminta bimbingan.
Untuk meminta waktu bimbingan, ada dua cara yang bisa digunakan, formal dan lebih kasual. Dalam komunikasi formal, mahasiswa bisa memulai dengan ucapan yang sopan seperti, “Selamat pagi, Bapak/Ibu [Nama Dosen]. Mohon maaf mengganggu waktunya. Saya [Nama Mahasiswa], NIM [NIM], mahasiswa bimbingan Bapak/Ibu. Saya ingin mengajukan permohonan untuk mengadakan pertemuan guna membahas progres [tugas/penelitian]. Apakah Bapak/Ibu berkenan meluangkan waktu dalam minggu ini? Terima kasih.” Sedangkan untuk komunikasi yang lebih kasual, mahasiwa bisa mengucapkan, “Selamat siang, Pak/Bu. Saya [Nama]. Mau minta waktu untuk konsultasi sebentar nih, kalau Bapak/Ibu lagi senggang.”
Menanyakan materi yang kurang dimengerti juga menjadi hal penting dalam belajar. Jika mahasiswa merasa kesulitan, ia sebaiknya tidak ragu untuk bertanya. Pesan formal yang bisa disampaikan adalah, “Assalamualaikum, Bapak/Ibu [Nama Dosen]. Mohon maaf mengganggu waktunya. Saya [Nama Mahasiswa], NIM [NIM]. Saya ingin bertanya mengenai materi [materi yang ingin ditanyakan]. Saya masih agak kesulitan memahami bagian [bagian yang sulit]. Apakah Bapak/Ibu bisa menjelaskan lebih lanjut? Terima kasih.” Untuk cara yang lebih santai, pesan bisa disampaikan dengan, “Pak/Bu, saya mau nanya soal [materi]. Saya masih bingung sama bagian [bagian yang sulit]. Bisa jelaskan lagi enggak, Pak/Bu?”
Ketika saling berkomunikasi, penting bagi mahasiswa untuk meminta masukan terhadap tugas yang telah diselesaikan. Dalam komunikasi formal, seorang mahasiswa bisa mengatakan, “Selamat sore, Bapak/Ibu [Nama Dosen]. Saya [Nama Mahasiswa], NIM [NIM]. Saya telah menyelesaikan [tugas]. Mohon Bapak/Ibu berkenan memberikan masukan terhadap hasil kerja saya. Terima kasih atas waktu dan perhatiannya.” Dan dalam gaya kasual, mahasiswa dapat menyatakan, “Pak/Bu, ini sudah selesai tugasnya. Mohon dicek ya, Pak/Bu. Ada yang perlu diperbaiki?”
Untuk memulai percakapan dengan dosen, mahasiswa sebaiknya menyampaikan maksud dan tujuan secara jelas dan ringkas. Penting juga untuk menggunakan bahasa yang sopan dan santun, serta mengawali dan mengakhiri pesan dengan salam yang sesuai. Selain itu, memilih waktu yang tepat untuk mengirim pesan juga sangat penting; idealnya, pesan tidak dikirim saat dosen sedang mengajar atau rapat.
Dalam komunikasi ini, mahasiswa disarankan untuk lebih jelas dalam menyertakan file tugas atau pertanyaan yang lebih detail. Pesan yang terlalu panjang sebaiknya dihindari karena dapat membuat dosen merasa terganggu. Selain itu, penggunaan bahasa yang kasar juga harus dihindari, begitu pula dengan mengganggu dosen di luar jam kerja mereka, kecuali jika ada hal yang sangat mendesak. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, mahasiswa akan lebih mudah berkomunikasi dengan dosen pembimbing dan mendapatkan bimbingan yang lebih efektif.
Sebelum menghubungi dosen, baiknya mahasiswa sudah menyiapkan terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan dan membaca kembali materi yang terkait agar lebih memahami konteks yang akan dibahas. Sikap hormat dan sopan terhadap dosen dapat sangat mempengaruhi kualitas bimbingan yang diterima mahasiswa.
Terakhir, sangat penting untuk selalu mengucapkan terima kasih atas waktu dan bantuan dosen. Dengan sikap yang baik dan cara komunikasi yang tepat, mahasiswa dapat membangun hubungan yang positif dan produktif dengan dosen mereka, yang akan sangat bermanfaat dalam mencapai tujuan akademis yang lebih tinggi.
