Kesehatan

Jangan Abai! Bahaya Mata Kering pada Anak Akibat Screen Time Berlebihan

Dalam era digital saat ini, meningkatnya penggunaan perangkat elektronik di kalangan anak-anak telah menimbulkan berbagai isu kesehatan, salah satunya adalah mata kering. Dr. Niluh Archi S. R., SpM, dari JEC Eye Hospitals and Clinics, mengingatkan bahwa kondisi ini, meskipun sering dianggap sepele, dapat berujung pada kerusakan mata yang lebih serius dan lebih sulit ditangani pada anak dibandingkan dengan dewasa.

Sindrom mata kering, atau yang dikenal juga sebagai dry eye, merupakan gangguan yang ditandai oleh ketidakstabilan lapisan air mata, menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri, dan iritasi di area mata. Menurut Dr. Niluh, proses anamnesis (wawancara medis) untuk pasien anak jauh lebih kompleks, karena mereka seringkali tidak dapat menggambarkan perasaan mereka secara verbal, menambah tantangan dalam diagnosis dan penanganan.

Salah satu penyebab utama meningkatnya kejadian mata kering pada anak adalah screen time yang berlebihan. Data dari Backlinko menunjukkan bahwa rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan waktu hingga 7 jam 38 menit per hari untuk menatap layar. Padahal, rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa penggunaan perangkat elektronik pada anak sebaiknya dibatasi. Untuk anak di bawah usia 1 tahun, dilarang memandang layar sama sekali. Sedangkan untuk anak usia 1 hingga 3 tahun, waktu yang diperbolehkan adalah maksimal 1 jam, dengan catatan khusus bahwa anak batita hanya boleh menatap layar untuk video chatting, seperti berkomunikasi dengan orang tua.

Di kelompok usia 3 hingga 6 tahun, waktu layar maksimum adalah satu jam per hari, sedangkan untuk anak usia 6 hingga 12 tahun, disarankan tidak lebih dari 90 menit setiap hari. Remaja berusia 12 hingga 18 tahun sebaiknya membatasi screen time mereka tidak lebih dari 2 jam per hari. Ketidakpatuhan terhadap pedoman ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan mata anak.

Dampak Mata Kering pada Anak

Ada beberapa gejala yang sering muncul ketika anak mengalami mata kering. Mereka mungkin merasakan sensasi tidak nyaman, seperti mengganjal, mata merah, sering berair, serta sensasi merasa memiliki pasir di dalam mata. Anak-anak juga cenderung mengucek mata mereka lebih sering, yang dapat memperburuk kondisi tersebut. Jika tidak ditangani, mata kering dapat mengganggu aktivitas sehari-hari anak, termasuk konsentrasi saat belajar di sekolah dan berinteraksi dengan teman-teman.

Menurut Dr. Niluh, screen time yang berlebihan berpengaruh pada dinamika berkedip anak. Dengan menatap layar untuk waktu yang lama, frekuensi berkedip mereka cenderung menurun, yang menyebabkan permukaan mata menjadi lebih kering. Hal ini dapat memicu siklus berlanjut dari ketidaknyamanan karena mata kering.

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah dan mengatasi masalah ini. Dr. Niluh menyarankan agar orang tua lebih peka terhadap gejala mata kering pada anak mereka dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis mata jika melihat tanda-tanda yang mengkhawatirkan. Lebih dari itu, menetapkan batasan yang ketat terkait waktu penggunaan perangkat digital sangatlah penting untuk menjaga kesehatan mata anak.

Pentingnya Edukasi dan Kesadaran

Edukasi mengenai penggunaan layar yang bijak perlu ditanamkan sejak dini. Jangankan anak-anak, bahkan orang dewasa pun sering kali kurang memperhatikan pentingnya menjaga kesehatan mata di tengah rutinitas digital yang padat. Kesadaran untuk mengatur waktu screen time menjadi sangat krusial demi kesehatan jangka panjang, terutama bagi generasi mendatang.

Ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan orang tua untuk menjaga kesehatan mata anak, antara lain:

  • Menerapkan aturan waktu layar sesuai dengan rekomendasi yang ada.
  • Mengajak anak untuk melakukan aktivitas lain, seperti bermain di luar atau membaca buku, sebagai alternatif dari waktu layar.
  • Memberikan contoh yang baik dengan mengatur sendiri penggunaan gadget di hadapan anak.

Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa intervensi dini dalam mengatur waktu layar dapat memberikan hasil positif bagi kesehatan mata anak. Jika anak sudah terlanjur mengalami gejala mata kering, langkah-langkah seperti mengatur ulang waktu penggunaan gadget, menggunakan air mata buatan atau pelindung mata yang disarankan dokter mata, bisa menjadi solusi sementara.

Dalam kesimpulan yang bisa diambil dari observasi ini, penting bagi orang tua dan masyarakat untuk tidak menganggap remeh masalah mata kering pada anak. Dengan memahami bahayanya dan mengambil tindakan preventif, kita dapat membantu menjaga kesehatan mata mereka demi masa depan yang lebih baik.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button