Gaya Hidup

Jan Ethes Pakai Baju Adat Papua di HUT RI, Jadi Sorotan ‘Saingan’ Bocil Indonesia

Pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-79, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menarik perhatian publik dengan penampilannya yang unik saat hadir di Istana Merdeka, Jakarta, pada Sabtu (17/8). Gibran, yang datang bersama putra sulungnya, Jan Ethes, terlihat mengenakan pakaian adat Papua yang mencuri perhatian banyak orang. Dengan membawa tongkat khas Papua, Jan Ethes memancarkan aura pemimpin muda yang penuh semangat.

Penampilan Gibran dan Jan Ethes menjadi sorotan tidak hanya karena pakaian adat yang dikenakan, tetapi juga karena sikap Jan Ethes yang terlihat ramah dan antusias saat menyalami beberapa pejabat yang hadir. Momen ini diabadikan dalam video yang diunggah di media sosial TikTok oleh akun @rafaelapage00. Dalam cuplikan tersebut, tampak Jan Ethes melambaikan tangan kepada media, memperlihatkan kepribadiannya yang ceria dan santun.

Di sisi lain, istri Gibran, Selvi Ananda, dan putri keduanya, La Lembah Manah, memilih untuk mengenakan pakaian adat Lampung, menunjukkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam. Perbedaan dalam pemilihan pakaian adat ini juga mencerminkan komitmen keluarga Gibran dalam melestarikan dan menghargai warisan budaya Indonesia.

Momen ini tidak hanya menjadi perbincangan di kalangan pengamat politik dan budaya, tetapi juga di kalangan warganet. Banyak netizen memberikan tanggapan positif tentang sikap Jan Ethes, dengan menyatakan bahwa dia menunjukkan attitude yang berbeda dan memancarkan auranya sebagai calon pemimpin. Salah satu komentar yang menarik perhatian adalah dari seorang warganet yang mengatakan, "Inget banget dulu ada yang ngomong anak-anak dia harus bersaing dengan Jan Ethes. Ya gimana dia sudah dididik dari kecil untuk jadi pemimpin, attitidenya aja beda, udah kerasa banget auranya."

Di luar fenomena yang ditunjukkan oleh keluarga Gibran, penampilan pakaian adat Papua yang diusung oleh Jan Ethes juga mendapat apresiasi dari masyarakat. Hal ini menunjukkan pentingnya mengenal dan menghargai keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Setiap daerah di Tanah Air memiliki ciri khas dan bentuk kesenian yang bisa menjadi sumber kekayaan budaya nasional. Dalam konteks ini, pemilihan pakaian adat oleh Jan Ethes menjadi simbol budi pekerti dan nilai budaya yang dapat ditransmisikan kepada generasi mendatang.

Lebih dari sekadar pakaian, penampilan Jan Ethes pada HUT RI ini dianggap mencerminkan nilai-nilai yang lebih dalam: kesantunan, rasa hormat, dan tradisi yang kuat. Banyak komentar dari warganet yang puji sikapnya saat berinteraksi dengan orang dewasa, seperti, "Jan Ethes kelihatan santun banget ya," dan "Cuma anak Mas Gibran pejabat yang ramah menurut gue, sejak dini ramahnya."

Tidak dapat dipungkiri bahwa Jan Ethes menjadi salah satu sosok yang menarik perhatian publik dalam konteks ini. Selain dari gaya berbusananya, cara dia berinteraksi juga menunjukkan bagaimana pendidikan karakter dapat dibentuk sejak dini. Pendidikan karakter yang menempatkan nilai-nilai kepribadian yang baik dapat membantu anak-anak untuk tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan berbudaya.

Dari sisi psikologi anak, pengalaman di lingkungan sosial dan interaksi mereka dengan orang dewasa sangat mempengaruhi pembentukan karakter. Dengan Gibran dan Selvi sebagai orang tua, Jan Ethes memiliki teladan yang baik dalam berperilaku sosial. Hal ini mendorong harapan banyak pihak bahwa Jan Ethes dapat tumbuh menjadi pemimpin yang bijaksana di masa depan.

Perayaan HUT RI ke-79 ini juga menjadi momen untuk merenungkan perjalanan bangsa. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi Indonesia, dari sektor sosial, ekonomi, hingga budaya. Kesuksesan dalam mengatasi tantangan-tantangan tersebut tidak lepas dari peran serta generasi muda dan pemimpin masa depan, seperti Jan Ethes. Mereka akan menjadi penentu arah dan masa depan bangsa.

Kembali ke penyelenggaraan HUT RI, keberagaman budaya yang dipamerkan melalui pakaian adat menambah suasana ceria pada perayaan tersebut. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia, dengan semua keragaman suku, bahasa, dan budaya, dapat bersatu dalam semangat kemerdekaan. Setiap anak bangsa memiliki peran dalam melestarikan warisan budaya dan menjaganya agar tetap relevan pada era modern saat ini.

Dengan tindakan Gibran dan Jan Ethes, serta respon positif dari masyarakat, diharapkan akan ada lebih banyak lagi orang tua yang memberikan contoh dan mendidik anak-anak mereka untuk mengenal dan mencintai budaya Indonesia. Dalam konteks ini, pembelajaran tentang pakaian adat menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan identitas budaya kepada generasi selanjutnya.

Perayaan seperti ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang berapa lama kita sudah merdeka, tetapi juga tentang bagaimana kita memperjuangkan dan memelihara kekayaan budaya serta identitas bangsa. Penampilan Jan Ethes dan Gibran di HUT RI mungkin hanya sebuah momen kecil, tetapi memiliki makna yang sangat besar bagi masa depan bangsa.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button