Gaya Hidup

Jadi Paham Maksud Berjuang dari Dalam: Menggugah Kesadaran untuk Beraksi di Lingkungan Sendiri

Absennya Kiky Saputri dalam demonstrasi yang diikuti oleh sejumlah rekan artis dan komika untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi sorotan publik. Dalam momen tersebut, Kiky yang dikenal sering berani mengungkapkan pendapatnya, memilih untuk tidak berpartisipasi langsung dalam aksi demonstrasi. Hal ini membuatnya banyak dicibir dan menerima kritikan dari netizen. Meskipun demikian, Kiky dengan tegas menyampaikan bahwa dirinya akan berjuang untuk negara dengan cara yang berbeda. Dalam unggahan di Instagram, ia menyatakan, “Semua pasti mencintai negaranya. Semua punya cara untuk menunjukkan rasa cinta pada negaranya. Doakan kami untuk berjuang lewat jalur dalam.”

Pernyataan Kiky yang terkesan diplomatis ini kembali menarik perhatian publik setelah muncul kabar mengenai seleksi anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di mana mertua Kiky dilaporkan berhasil lolos dalam seleksi tersebut. Mertua Kiky yang merupakan seorang yang berpengaruh dalam bidang hukum, memperkuat citra bahwa keberadaan Kiky dalam ranah publik bisa jadi tidak terlepas dari hubungan keluarganya yang terpandang.

Memperdalam konteks tersebut, profil mertua Kiky, Gusrizal, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin dengan total kekayaan mencapai Rp6,9 miliar pada tahun 2023, menambah lapisan pada narasi yang sedang berkembang. Gusrizal bukan hanya dikenal di ranah hukum, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua PT Banda Aceh dan memiliki pengalaman yang kaya di berbagai lembaga peradilan.

Kritik pun muncul dari berbagai kalangan mempertanyakan integritas mertua Kiky dalam menjalankan tugasnya. Pusat Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) menyoroti beberapa aspek yang dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan, termasuk keberhasilan Gusrizal dalam menyelenggarakan pesta pernikahan mewah untuk anaknya yang dipandang tidak selaras dengan kekayaan yang diumumkannya. Selain itu, PBHI juga mengangkat permasalahan ringan yang diberikan kepada Miranda S Goeltom, seorang terpidana kasus korupsi Bank Indonesia, yang memunculkan tanda tanya besar terkait keputusan yang diambil dalam situasi tersebut.

Sindirian dari netizen seperti, “Oh jadi paham yang dimaksud Kiky berjuang dari dalam,” mencerminkan skeptisisme publik terhadap pilihan Kiky dan keluarganya. Ini menunjukkan bahwa banyak yang melihat perjuangan Kiky tidak lepas dari keberuntungan yang didapat karena posisinya sebagai menantu seorang pejabat hukum. Tanggapan publik pun terbelah; ada yang memahami sikap Kiky dengan menganggap setiap orang memiliki cara masing-masing dalam menunjukkan cinta terhadap negara, sedangkan yang lain mencurigainya sebagai usaha untuk mempertahankan privilese yang didapat melalui hubungan keluarga.

Dalam era di mana suara publik semakin kuat, keputusan Kiky untuk mengambil langkah perjuangan dari dalam bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Di tengah suhu politik yang tinggi dan ketidakpastian sosial, bentuk perjuangan baru yang di usungnya memunculkan pertanyaan tentang cara yang efektif untuk mendukung perubahan. Apakah dengan membiarkan orang-orang di posisi strategis berkuasa dan tidak terpengaruh oleh kritik publik dapat memberikan dampak yang lebih signifikan dalam perbaikan tata kelola pemerintahan, atau justru akan menciptakan jarak yang semakin jauh antara penguasa dan masyarakat?

Menariknya, contoh perjuangan dari dalam ini bukanlah hal yang baru dalam konteks perjuangan di negara ini. Banyak tokoh publik yang memilih jalan serupa, berusaha mengubah sistem dari lapisan dalamnya. Namun, yang membedakan Kiky adalah latar belakangnya sebagai seorang komika. Dalam pandangan masyarakat, Kiky seharusnya bisa memberikan sebuah komedi sosial yang mencerminkan realita di negeri ini, bukan hanya melalui suara dan sokongan dari posisi keluarganya yang berpengaruh.

Seiring dengan berjalannya waktu, publik dan pengamat akan terus memperhatikan langkah Kiky dan dampaknya terhadap proses hukum dan sosial di tanah air. Apakah ia akan mampu menghadirkan perubahan yang signifikan lewat jalur ini, atau sekadar menjadi bagian dari sistem yang banyak disorot, akan menjadi titik fokus yang menarik untuk disimak di masa mendatang.

Dengan menyaksikan dinamikanya, tidak dapat dipungkiri bahwa karir Kiky di dunia hiburan dan posisinya sebagai bagian dari keluarga hukum terkemuka membuka beragam peluang. Namun, apakah ini hanya akan menjadi sebuah keuntungan untuk dirinya semata atau juga bagi masyarakat luas, adalah pertanyaan yang akan terus dibahas. Di tengah ketidakpastian ini, ujian sebenarnya bagi Kiky adalah konsistensinya dalam menegakkan suara keadilan dan dukungan bagi perubahan, dengan risiko kehilangan posisinya yang nyaman.

Cerita Kiky Saputri dan perjuangannya menjadi salah satu contoh nyata bagaimana tokoh publik dapat menjadi simbol sebuah perubahan yang lebih besar. Dalam situasi di mana masyarakat tidak percaya pada sistem hukum saat ini, kehadiran individu yang berani melawan arus dengan cara yang baru dan inovatif menjadi lebih penting dari sebelumnya. Apakah Kiky akan melanjutkan perjuangannya dari dalam dengan cara yang bermanfaat bagi semua, atau justru mengikuti jejak mertua dan mempertahankan status sosialnya, tetaplah menjadi perdebatan yang menarik untuk diikuti.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button