Teknologi

InterSystems Asia Healthcare Summit Jakarta Bahas Inovasi AI dan Layanan Terintegrasi untuk Kesehatan

InterSystems Asia Healthcare Summit yang berlangsung pada 21-22 Agustus 2023 di Jakarta mempertemukan para pemimpin layanan kesehatan untuk membahas masa depan layanan kesehatan yang semakin dipengaruhi oleh data dan kecerdasan buatan (AI). Konferensi ini, yang berfokus pada Simposium AI dan Connected Care, bertujuan untuk mempercepat adopsi layanan kesehatan berbasis data di seluruh wilayah Asia Pasifik dengan penekanan khusus pada Indonesia sebagai pasar yang berkembang pesat.

Pembukaan konferensi menekankan pentingnya mempersiapkan lembaga layanan kesehatan untuk menghadapi masa depan yang didukung oleh data dan teknologi AI. Diskusi yang berlangsung pada acara ini berkisar pada integrasi data kesehatan dengan pendekatan berbasis standar interoperabilitas, seperti HL7 FHIR, yang menjadi semakin relevan dalam konteks pelayanan kesehatan saat ini.

Luciano Brustia, Regional Managing Director untuk Asia Pasifik dari InterSystems, dalam pidato pembukaannya, menekankan bahwa teknologi yang inovatif telah merevolusi pemberian layanan kesehatan di kawasan ini. "Banyak rumah sakit swasta terbaik di Indonesia mengandalkan sistem rekam medis elektronik TrakCare kami untuk memberikan perawatan, meningkatkan efisiensi, dan layanan kelas dunia. Semakin banyak perusahaan layanan kesehatan di Indonesia juga menggunakan platform data InterSystems IRIS for Health untuk memanfaatkan potensi data mereka," tuturnya.

Dalam sesi presentasinya, Kathleen Aller, Global Head of Healthcare Market Strategy di InterSystems, memancing perhatian peserta dengan pertanyaan provokatif: “Apakah Anda dan Data Anda Siap untuk AI?” Anak perusahaan ini menyampaikan pentingnya memastikan data yang siap pakai agar AI dapat digunakan secara efektif. Aller menyoroti tantangan kesiapan tersebut, mencatat bahwa menurut riset yang dilakukan oleh Gartner, hanya 5% organisasi yang merasa data mereka sudah siap untuk AI. Tanpa data yang dapat diandalkan, usaha untuk mengadopsi AI bisa berpotensi gagal.

Dalam presentasinya, Stella Ramette, Director of Customer Relations untuk Healthcare di Southeast Asia, menyuguhkan strategi untuk menerapkan AI secara praktis. Dia menjelaskan bagaimana lembaga kesehatan dapat menggunakan teknologi untuk meningkatkan pengalaman pasien dan efisiensi operasional.

Sesi lain yang menonjol adalah presentasi yang dilakukan oleh Alwidyarly Zufly, Kepala Analitik Data di BitHealth, dan Andri Hidayat, Direktur Transformasi Layanan Digital dan IT di Prodia. Mereka membahas studi kasus tentang penerapan repositori FHIR dalam presentasi berjudul “Memperoleh Nilai dari FHIR.” Ini menunjukkan bagaimana lembaga layanan kesehatan lokal berhasil memanfaatkan data untuk meningkatkan hasil pasien dan efisiensi operasional.

Sesi panel yang bertema “Driving Change” juga menjadi sorotan dengan menghadirkan tokoh-tokoh penting di bidang teknologi informasi dan layanan kesehatan. Benedict Sulaiman dari PT Affinity Health, Dr. Gracia Yudo dari EKA Hospital, dan Ignacio Diaz Sanchez dari Bumrungrad International Hospital ikut berdiskusi mengenai pentingnya manajemen perubahan dalam organisasi saat pengimplementasian teknologi disruptif, terutama sistem Rekam Medis Elektronik.

Peserta konferensi juga diajak untuk menyaksikan ekshibisi inovasi teknologi dari InterSystems dan para mitranya. Sesi berjudul “Visualisasi Data dan Interoperabilitas dengan InterSystems IRIS” diisi oleh Thomas How dari Hesper Technologies dan Daniel Wang dari Jonda Health yang memamerkan solusi mutakhir berbasis teknologi InterSystems. Inovasi ini bukan hanya sekadar alat, tetapi diharapkan mampu memberikan wawasan tentang masa depan layanan kesehatan.

Paul Grabscheid, Vice President of Strategic Planning di InterSystems, mengungkapkan kebanggaannya dalam berkontribusi pada transformasi layanan kesehatan di Indonesia. Ia menegaskan bahwa teknologi seperti TrakCare memberikan dukungan luar biasa bagi rumah sakit dalam menciptakan layanan yang konsisten dan berkualitas tinggi. Kemitraan jangka panjang dengan rumah sakit terkemuka dan jaringan laboratorium terbesar di Indonesia menjadi bukti nyata komitmen InterSystems dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.

Dalam konteks yang sama, InterSystems juga memperkenalkan kemampuan AI terbaru dalam sistem rekam medis elektronik TrakCare, termasuk asisten berbasis AI yang dirancang untuk meningkatkan perawatan pasien sekaligus mengurangi beban administratif bagi tenaga medis. Inovasi ini diharapkan akan menjadi terobosan bagi banyak rumah sakit swasta terkemuka di Indonesia yang sudah menggunakan platform TrakCare.

Konferensi ini juga menjadi momen penting untuk memaparkan rencana masa depan InterSystems di Indonesia. Rencana ini mencakup memperluas kolaborasi dengan penyedia layanan kesehatan lokal dan mencari mitra baru guna membangun solusi perangkat lunak yang berinteroperabilitas dan didukung oleh AI. Ini sejalan dengan dukungan terhadap inisiatif pertukaran informasi kesehatan pemerintah, seperti SatuSehat.

Acara yang diadakan ini menarik perhatian pemimpin layanan kesehatan, inovator teknologi, dan profesional industri, dengan tujuan akhir untuk terus membangun solusi yang kuat untuk integrasi penyampaian layanan kesehatan. InterSystems bertujuan untuk memberdayakan lembaga layanan kesehatan di Indonesia agar dapat memanfaatkan potensi penuh data untuk meningkatkan perawatan pasien dan hasil kesehatan secara keseluruhan di seluruh tanah air.

Sebagai penutup, InterSystems Asia Healthcare Summit telah menegaskan semangat dan komitmen dalam transformasi digital sektor kesehatan di Indonesia. Pertukaran ide, inovasi, dan pengalaman dalam konferensi ini menunjukkan langkah maju yang signifikan dalam menghadapi tantangan inovasi teknologi yang terus berkembang di bidang layanan kesehatan sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button