Pendidikan

Ini Syarat dan Kuota Biaya Kuliah yang Diperlukan untuk Meningkatkan Kariernya

Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga (Unair) Banyuwangi telah resmi membuka pendaftaran untuk Program Studi Profesi Dokter Hewan (PPDH) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan veteriner. Program ini hanya menerima lulusan S1 Kedokteran Hewan dari FIKKIA Unair, sebagai penerapan asas pendidikan berkelanjutan. Koordinator Program Studi Profesi Dokter Hewan FIKKIA, Aditya Yudhana, menjelaskan bahwa kegiatan koasistensi PPDH rencananya akan dimulai pada 12 Agustus 2024.

Syarat untuk mengikuti PPDH FIKKIA sangat spesifik, di mana mahasiswa yang ingin mendaftar harus merupakan lulusan S1 Kedokteran Hewan dari FIKKIA dan telah menjalani yudisium. Hal ini menunjukkan bahwa program ini berfokus pada mutu dan kualitas lulusan yang dihasilkan. Kini, mahasiswa FIKKIA tidak lagi diharuskan untuk melanjutkan pendidikan profesi dokter hewan di Kampus Unair Surabaya, yang tentu saja memberi keleluasaan lebih bagi mereka untuk mengembangkan kompetensi di lokasi yang lebih dekat.

Kuota mahasiswa yang diterima setiap angkatan juga terbatas, yaitu sebanyak 50 mahasiswa. Kebijakan ini diharapkan dapat menjaga kualitas pendidikan dan interaksi yang lebih intensif antara pengajar dan mahasiswa. Dengan jumlah yang terbatas ini, diharapkan para mahasiswa dapat lebih fokus dalam mengikuti proses pembelajaran.

Dari sisi biaya kuliah, mahasiswa baru diwajibkan untuk membayar biaya registrasi pada awal pendaftaran serta Uang Kuliah Tunggal (UKT) per semester, yang besarnya sama dengan studi jenjang sarjana di Unair. Bagi mereka yang merupakan penerima KIP-K, biaya pendidikan profesi mereka akan sepenuhnya dibiayai oleh beasiswa yang diberikan oleh Kemendikbudristek. Ini merupakan langkah yang positif untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi siswa-siswa berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi.

Fasilitas dan lokasi kampus FIKKIA di Banyuwangi menjadi salah satu nilai tambah bagi mahasiswa. Terdapat potensi yang besar dalam hal keberagaman peliharaan domestik, ternak, hingga satwa liar yang dapat dijadikan objek pembelajaran. Pembukaan PPDH FIKKIA ini ditujukan untuk lebih mengeksplorasi pendidikan veteriner, terutama dalam bidang unggulan medik konservasi satwa liar, yang kini semakin relevan mengingat meningkatnya tren kepemilikan satwa liar sebagai peliharaan eksotik.

Respons positif juga datang dari Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) yang telah menyetujui kehadiran program studi sarjana dan profesi kedokteran hewan mandiri dari FIKKIA Unair. Hal ini menandakan adanya pengakuan atas kualitas pendidikan yang ditawarkan serta relevansi program yang disediakan.

Kurikulum PPDH FIKKIA telah dirancang untuk memenuhi standar kompetensi dasar yang ditetapkan oleh AFKHI. Selama satu tahun pendidikan, para mahasiswa akan mendapatkan pengalaman praktis dalam bidang bedah umum, teknik diagnostik, administrasi veteriner, dan berbagai praktik lainnya yang diharapkan dapat diterapkan di lapangan. Mahasiswa PPDH FIKKIA juga akan mendapatkan pengalaman praktik kuliah lapangan, terutama dalam bidang medik konservasi satwa liar, sehingga mereka siap menghadapi tantangan di dunia kerja.

Aditya Yudhana menegaskan bahwa lulusan PPDH FIKKIA tidak hanya akan memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai pengobatan hewan peliharaan dan ternak, tetapi juga dilengkapi dengan kompetensi dalam medik konservasi satwa liar. Hal ini sangat penting, mengingat kebutuhan akan dokter hewan yang memiliki keahlian khusus dalam merawat hewan eksotik semakin meningkat, baik di klinik, rumah sakit hewan, kebun binatang, maupun lembaga konservasi satwa liar.

Keputusan Universitas Airlangga untuk membuka Program Studi Profesi Dokter Hewan di Banyuwangi ini merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran hewan di Indonesia, sekaligus menjawab kebutuhan akan profesionalisme di bidang veteriner yang semakin kompleks. Dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap pakai, harapan pihak fakultas adalah para dokter hewan yang dihasilkan tidak hanya mampu merawat hewan peliharaan, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi dan perawatan satwa liar.

Dengan semua fasilitas dan peluang yang ditawarkan oleh FIKKIA Unair, diharapkan program ini dapat menarik minat banyak mahasiswa untuk bergabung dalam upaya meningkatkan kualitas dan profesionalisme di bidang kedokteran hewan. Ini adalah langkah besar menuju masa depan yang lebih baik tidak hanya untuk hewan, tetapi juga untuk dunia kedokteran hewan itu sendiri, yang akan semakin relevan di tengah dinamika yang terjadi di masyarakat.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button