Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengingatkan pentingnya kolaborasi antara industri, masyarakat, dan pemerintah dalam upaya mencegah dan mengendalikan kerusakan lingkungan. Dalam konteks perubahan iklim yang semakin mendesak, keberadaan kolaborasi diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang seimbang dan berkelanjutan. Mohammad Noor Andi Kusumah, Direktur Pengendalian Kerusakan Ekosistem Gambut (PKEG) KLHK, menekankan bahwa peran aktif masyarakat kini sangat diperlukan. Hal ini mengingat masyarakat adalah pihak yang paling merasakan dampak langsung dari pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Pentingnya Kolaborasi
Andi Kusumah menjelaskan bahwa kolaborasi dengan masyarakat akan memberikan dampak yang lebih signifikan bagi pengawasan kebijakan pemerintah dan industrial. Menurutnya, jika pemerintah hanya mengandalkan dunia usaha untuk mematuhi baku mutu tanpa adanya partisipasi masyarakat, maka efektivitas kebijakan tersebut akan sangat terbatas. “Ketika kita pemerintah minta hanya dunia industri saja jangan mencemari lingkungan dengan baku mutu yang ada, tentu tidak terlalu efektif. Makanya juga diperlukan adanya kolaborasi dengan masyarakat,” ungkapnya.
KLHK juga mengapresiasi upaya dunia industri yang mengarah pada keberlanjutan. Khususnya, KLHK memuji PT Astra International Tbk atas inisiatifnya dalam program eco-innovations dan inovasi sosial yang bertujuan untuk mendukung keberlanjutan bisnis serta kesejahteraan masyarakat. Dalam forum diskusi Festival LIKE 2, Bima Krida Pamungkas, Manager Decarbonization Astra, menegaskan bahwa inovasi perlu diikuti dengan kolaborasi. “Inovasi jika jalan sendiri tidak akan ada keberlanjutan, tentunya setelah inovasi harus ada kolaborasi dan terakhir adalah adaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada,” jelasnya.
Inisiatif Dunia Usaha
Di sektor industri, Astra menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan melalui berbagai proyek ramah lingkungan, termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. Proyek ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Indonesia Comnets Plus (PLN Icon Plus), anak perusahaan dari PLN. Selain itu, Astra juga berinvestasi dalam teknologi energi baru seperti methane capture untuk memanfaatkan gas biomethane, serta di sektor energi terbarukan lainnya melalui United Tractors, yang fokus pada geothermal, hydropower, dan waste to energy.
Sebagai bagian dari aspirasi keberlanjutan mereka, Astra telah menetapkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 30 persen pada tahun 2030. Pada tahun 2023, melalui program Green Energy, Astra berhasil menghemat ongkos produksi sebesar Rp230 miliar dan menghemat energi sebesar 2.406 terajoule. "Climate resilience is not an option. Tapi itu adalah kebutuhan bagi kita untuk bertahan di dunia yang senantiasa berubah," kata Bima, menegaskan betapa pentingnya respons terhadap perubahan iklim.
Kegiatan Pengembangan Masyarakat
Astra juga melaksanakan program-program berbasis komunitas seperti Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA). Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan ekonomi desa dan memperkuat komoditas lokal. Melalui inisiatif ini, Astra tidak hanya berfokus pada keuntungan perusahaan, tetapi juga berupaya membantu masyarakat untuk beradaptasi dan berkembang dalam menghadapi tantangan ekonomi dan lingkungan.
Tantangan dan Harapan
Meskipun begitu, tantangan dalam upaya menjaga lingkungan hidup tetap besar. Penanganan pencemaran yang menyeluruh memerlukan dukungan semua pihak, bukan hanya tanggung jawab industri atau pemerintah secara terpisah. Masyarakat diharapkan turut aktif dalam proses pengawasan serta memberikan masukan yang konstruktif. Penyuluhan mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup harus diperluas. Langkah ini diharapkan dapat membangun kesadaran kolektif di masyarakat tentang betapa pentingnya menjaga alam untuk generasi mendatang.
Andi Kusumah menekankan bahwa kolaborasi yang efektif antara pemerintah, dunia industri, dan masyarakat dapat menciptakan perubahan yang diharapkan. “Kehadiran peran masyarakat untuk mengawasi dan ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan akan menjadi kekuatan tersendiri bagi keberhasilan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan,” katanya.
Dalam menghadapi krisis lingkungan yang kian mengkhawatirkan, semua elemen masyarakat, termasuk pemangku kepentingan dari sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat luas, diharapkan dapat bersatu padu. Dunia usaha, seperti yang ditunjukkan oleh PT Astra International Tbk, memiliki peran kunci dalam inovasi dan keberlanjutan yang berdampak positif bagi lingkungan. Sementara itu, masyarakat dan pemerintah harus berkolaborasi untuk mengawasi dan mendukung implementasi kebijakan yang ramah lingkungan.
Dengan upaya kolaboratif yang lebih kuat, diharapkan dapat terbentuk sinergi yang positif dan berkelanjutan dalam menjaga lingkungan. Hal ini tidak hanya penting untuk kolektif masyarakat, tetapi juga untuk masa depan planet kita secara keseluruhan. Pendekatan yang proaktif dan integratif ini harus terus diperkuat agar tujuan keberlanjutan bisa terwujud dan pencemaran lingkungan dapat diminimalisasi.