Pendidikan

Indonesia dan Qatar Teken MoU Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Afghanistan

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, dan Menteri Negara urusan Kerja Sama Internasional Qatar, Lolwah binti Rashid Al-Khater, baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang menandai kerjasama dalam penyediaan beasiswa untuk mahasiswa Afghanistan yang ingin menuntut ilmu di perguruan tinggi Indonesia. Penandatanganan ini dilakukan di Jakarta pada 19 Oktober 2024, dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan di Afghanistan, terutama bagi perempuan.

Retno Marsudi dalam siaran persnya menyatakan bahwa krisis kemanusiaan di Afghanistan saat ini menunjukkan betapa mendesaknya akses pendidikan bagi warga negara tersebut, dengan penekanan pada pentingnya pendidikan bagi kaum perempuan. "Dengan memberikan kesempatan bagi pelajar Afghan untuk belajar di Indonesia, kita tidak hanya membantu meningkatkan kapasitas mereka secara akademis, tetapi juga membangun ketahanan dan harapan mereka untuk membangun kembali bangsa mereka," ungkap Retno.

Perjanjian MoU ini memberikan dasar hukum untuk penyediaan beasiswa bagi mahasiswa Afghanistan dengan dana yang disediakan oleh Pemerintah Qatar. Fasilitasi beasiswa ini mencerminkan komitmen kedua negara dalam mempromosikan akses pendidikan, terutama pendidikan untuk perempuan Afghanistan. Keberadaan beasiswa ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelajar Afghanistan yang dapat melanjutkan pendidikan mereka di Indonesia.

Sebelumnya, Indonesia dan Qatar telah berkolaborasi dalam berbagai inisiatif kemanusiaan, termasuk letter of interest yang ditandatangani bersama untuk memberikan dukungan bantuan kemanusiaan dan pembangunan kepada rakyat Afghanistan. Sebagai bagian dari kerjasama ini, kedua negara juga menyelenggarakan Konferensi Internasional untuk Pendidikan Wanita Afghanistan (ICAWE) pada bulan Desember 2022. Aktivitas ini bertujuan untuk menggalang dukungan global dalam meningkatkan pendidikan dan pemberdayaan perempuan di Afghanistan.

Retno menekankan keberhasilan ICAWE 2022 yang telah berhasil menggerakkan perhatian dunia terhadap isu pendidikan bagi perempuan Afghanistan. "Saat ini, lebih dari 20 pelajar Afghanistan telah menerima beasiswa dan sudah berkuliah di Indonesia. Kami sangat senang meluncurkan kerja sama strategis ini melalui kolaborasi beasiswa Indonesia-Qatar, dengan Qatar sebagai donatur utama," kata Retno menambahkan.

Sementara itu, bantuan kemanusiaan yang diberikan Indonesia kepada Afghanistan tidak hanya terbatas pada penyediaan beasiswa. Pemerintah Indonesia telah memberikan berbagai bentuk bantuan lainnya, seperti lebih dari 10 juta dosis vaksin polio, bantuan kepada korban bencana alam, dan pelatihan psikososial bagi 400 wanita Afghanistan. Bantuan-bantuan ini adalah bentuk nyata dari kepedulian Indonesia terhadap situasi kemanusiaan di negara yang dilanda konflik tersebut.

Retno juga menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen untuk membantu pengembangan model bisnis keuangan mikro syariah yang sesuai untuk Afghanistan, dalam rangka memajukan usaha tingkat rumah tangga. Hal ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di Afghanistan sekaligus memberdayakan individu, khususnya kaum perempuan.

Dalam konteks kerjasama ini, Retno menegaskan bahwa politik tidak boleh menghalangi solidaritas untuk membantu rakyat Afghanistan. "Kemanusiaan harus menjadi yang utama," pungkasnya, menekankan pentingnya peran internasional dalam menjawab tantangan pendidikan di tengah krisis yang ada.

Perjanjian ini merupakan langkah signifikan dalam upaya Indonesia untuk memperkuat posisi diplomatiknya di kawasan serta menegaskan perannya sebagai negara yang peduli terhadap isu-isu global, terutama yang berkaitan dengan pendidikan dan hak asasi manusia. Dengan adanya nota kesepahaman ini, diharapkan lebih banyak mahasiswa Afghanistan dapat menikmati pendidikan yang lebih baik, serta kembali ke tanah air mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Sebagai dampak dari ini, Indonesia tidak hanya meningkatkan hubungan diplomatik dengan Qatar, tetapi juga membantu menciptakan kesempatan yang lebih baik bagi generasi muda Afghanistan yang terjebak dalam ketidakpastian akibat konflik berkepanjangan. Dengan langkah ini, Indonesia menunjukkan bahwa pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap manusia dan bahwa kolaborasi internasional sangat penting dalam mendukung akses pendidikan bagi mereka yang paling membutuhkan.

Kerjasama ini sontak mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, dan diharapkan menjadi contoh bagi negara-negara lainnya dalam menjawab tantangan pendidikan di kawasan yang mengalami permasalahan serupa. Penandatanganan MoU ini menjadi simbol harapan baru tidak hanya bagi mahasiswa Afghanistan tetapi juga bagi dunia internasional yang mendukung mereka.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button