Bisnis

Ikuti Penguatan Bursa Saham Asia, IHSG Bagi-Bagi Cuan di Akhir Pekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan penguatan yang signifikan pada perdagangan Jumat sore, berakhir dengan 55,61 poin atau 0,74 persen di posisi 7.544,29. Momentum ini mengikuti tren positif yang terlihat di bursa saham kawasan Asia, meskipun secara umum, pelaku pasar di kawasan tersebut cenderung bersikap hati-hati. Penguatan IHSG ini juga terlihat pada indeks LQ45 yang menguat 8,85 poin atau 0,95 persen hingga mencapai 943,21.

Faktor Penggerak IHSG
Menurut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia, indikator penguatan IHSG didorong oleh meredanya ketegangan dalam politik domestik, khususnya menyusul pernyataan Wakil Ketua DPR yang menegaskan bahwa DPR membatalkan RUU Revisi UU Pilkada. Keputusan ini memastikan bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sebelumnya masih berlaku. Dalam konteks ini, stabilitas politik diharapkan dapat memperkuat iklim investasi serta mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Dampak Kenaikan Imbal Hasil Treasury AS
Dalam pandangan yang lebih luas, pelaku pasar di kawasan Asia merespons dengan hati-hati terhadap berita global, terutama menyangkut kenaikan imbal hasil treasury Amerika Serikat. US 10-year treasury yield mengalami lonjakan lima basis poin, yang menunjukkan adanya peningkatan dalam ekspektasi suku bunga di AS. Kenaikan ini menimbulkan pertanyaan mengenai arah kebijakan Federal Reserve, yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam pidato Ketua Fed, Jerome Powell, pada simposium Jackson Hole. Investor saat ini cenderung "wait and see" untuk menilai waktu pemangkasan suku bunga AS yang mungkin dilakukan sebelum akhir tahun ini.

Kinerja Sektor di IHSG
Hari itu juga memberikan gambaran positif bagi sektor-sektor di bursa. Semua sebelas sektor yang ada dalam indeks sektor IDX-IC menunjukkan tren penguatan. Sektor industri memimpin dengan kenaikan 1,70 persen, diikuti oleh sektor energi dan keuangan yang masing-masing naik 1,36 persen dan 1,27 persen. Kegiatan perdagangan yang begitu aktif, dengan frekuensi transaksi mencapai 986.144 kali dan jumlah saham yang diperdagangkan sebesar 20,90 miliar lembar saham, juga mencerminkan antusiasme investor.

Perbandingan dengan Bursa Asia Lainnya
Secara regional, bursa saham Asia menyajikan gambaran campuran. Misalnya, indeks Nikkei di Jepang menguat 153,30 poin atau 0,40 persen ke level 38.364,30. Di sisi lain, indeks Hang Seng di Hong Kong mengalami penurunan sebesar 28,90 poin atau 0,16 persen ke 17.612,09. Sementara itu, indeks Shanghai di Tiongkok menguat 5,60 poin atau 0,20 persen menjadi 2.854,37, dan indeks Strait Times di Singapura juga mencatat penguatan sebesar 14,40 poin atau 0,43 persen di level 3.387,98.

Sentimen Pasar
Meskipun sentimen pasar di Asia tampak campur aduk, penguatan IHSG menunjukkan adanya optimisme di kalangan investor domestik. Ketidakpastian terkait kebijakan moneter di AS dan keputusan domestik di Indonesia berfungsi sebagai indikator bagi investor untuk melakukan penyesuaian dalam portofolio mereka. Ketidakpastian ini juga mendorong investor untuk lebih selektif dalam memilih saham yang berpotensi memberikan imbal hasil yang baik.

Proyeksi ke Depan
Sebagai catatan tambahan, banyak analis memperingatkan pentingnya mengawasi perkembangan makroekonomi, baik di dalam maupun luar negeri, yang bisa mempengaruhi perekonomian dan pasar saham. Dengan adanya berbagai faktor yang memengaruhi, pergerakan indeks ke depan memerlukan pemantauan yang lebih intensif, terutama menjelang pengumuman kebijakan dari Federal Reserve dan reaksi pasar yang timbul akibatnya.

Kesimpulan Sementara
Perdagangan di IHSG mencerminkan kombinasi dari pengaruh domestik yang positif dan sentimen global yang lebih berhati-hati. Dalam konteks ini, investor diharapkan tetap waspada dan mengoptimalkan strategi investasi mereka untuk mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi di pasar. Sementara itu, kekuatan IHSG dan sinyal positif dari sektor-sektor kunci menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia tetap memiliki daya tarik bagi investor lokal maupun asing, terutama dalam konteks pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button