Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan performa mengesankan di pasar modal Indonesia, mengawali perdagangan dengan posisi tertinggi yang pernah tercatat. Pada pembukaan yang terjadi pagi ini, IHSG berada di level 7.466,83. Tidak lama setelah itu, angka ini meloncat ke level 7.509,39, menandakan kenaikan signifikan sebesar 42,56 poin atau 0,57 persen. Angka ini menjadi catatan tertinggi untuk IHSG, mengingat sebelumnya, pada penutupan hari perdagangan terakhir, IHSG juga telah mencetak rekor baru di level 7.466,83, menggantikan rekor sebelumnya yang ditetapkan pada 14 Maret 2024 dengan level 7.454,45.
Analisa Pergerakan IHSG
Menurut Fanny Suherman, Head of Research Retail BNI Sekuritas, IHSG memiliki potensi untuk terus bergerak menguat. Dalam analisis harian yang dipublikasikan melalui Investing.com, Fanny menyebutkan level support IHSG berada di kisaran 7.400 hingga 7.440, sementara level resistance berada di angka 7.480 hingga 7.500. Penutupannya yang mencatatkan kenaikan 0,47 persen pada perdagangan kemarin disertai dengan performa positif dalam arus modal asing yang membukukan net buy sebesar Rp353 miliar. Saham-saham yang paling banyak diminati oleh pelaku pasar asing antara lain adalah Bank Central Asia (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), Astra International (ASII), BREN, dan Bank Negara Indonesia (BBNI).
Dampak dari Wall Street
Penguatan IHSG juga sejalan dengan pergerakan positif yang terjadi di Wall Street. Indeks utama bursa AS menunjukkan penguatan dengan Dow Jones Industrial Average yang naik 0,58 persen menjadi 40.896,53, S&P 500 yang naik 0,97 persen menuju 5.608,25, dan Nasdaq Composite yang meroket 1,39 persen ke level 17.876,77. Kenaikan ini menunjukkan bahwa sentimen positif dari pasar internasional dapat memberikan dampak yang sama terhadap bursa saham domestik.
Rekomendasi Saham Potensial
Melihat momentum positif yang ada saat ini, BNI Sekuritas memberikan beberapa rekomendasi saham bagi investor yang ingin meraih cuan berlimpah. Berikut adalah enam saham yang bisa menjadi pilihan investasi yang menjanjikan:
ISAT
Dianjurkan untuk melakukan spec buy dengan area beli di Rp11.000. Investor disarankan untuk melakukan cutloss jika harga saham ini mengalami break di bawah Rp10.850. Jika tidak mengalami penurunan di bawah level tersebut, potensi kenaikan diprediksi hingga Rp11.100-Rp11.200 dalam jangka pendek.BRIS
Saham Bank Syariah Indonesia ini juga disarankan untuk spec buy di area Rp2.600. Untuk strategi pengelolaan risiko, cutloss perlu dilakukan jika harga jatuh di bawah Rp2.550, dengan potensi kenaikan menuju Rp2.650 hingga Rp2.700 jika berhasil bertahan.ANTM
Aneka Tambang juga menjadi rekomendasi dengan area beli di Rp1.450. Investor diharapkan melakukan cutloss jika harga saham menembus di bawah Rp1.440, sementara potensi naiknya dapat mencapai Rp1.510 hingga Rp1.530.DSSA
DSSA direkomendasikan untuk spec buy di harga Rp40.250. Jika saham ini melemah dan menembus di bawah Rp40.000, investor diminta untuk cutloss. Jika tetap stabil, prospek kenaikan dapat dicapai hingga Rp40.800-41.100.ESSA
Untuk ESSA, investor diimbau untuk melakukan buy if break di atas Rp810, dengan target jual di kisaran Rp820 hingga Rp835. Jika belum mencapai level tersebut, area beli dapat ditentukan di antara Rp770-Rp785, dan cutloss diperlukan jika harga jatuh di bawah Rp760.- ADRO
Akhirnya, saham Adaro Energy direkomendasikan untuk buy on weakness di area beli Rp3.250. Risiko pengelolaan tetap ada dengan cutloss di bawah Rp3.220, sedangkan potensi kenaikan dalam jangka pendek bisa mencapai Rp3.300 hingga Rp3.330.
Kesimpulan
Pergerakan IHSG yang berpotensi mencetak rekor baru ini menunjukkan kuatnya minat investor baik domestik maupun asing terhadap saham-saham Indonesia. Dalam konteks investasi saat ini, penting bagi para pelaku pasar untuk mengamati dengan seksama pergerakan dan rekomendasi dari para analis untuk mengambil keputusan yang tepat di tengah dinamika yang berkembang. Seiring dengan terus meningkatnya kinerja indeks, kesempatan untuk meraih keuntungan dari instrumen saham semakin terbuka lebar bagi para investor.