PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengumumkan rencana ambisius untuk meluncurkan tiga model kendaraan baru hingga akhir tahun 2024. Salah satu model baru tersebut akan menjadi mobil hibrida (hybrid electric vehicle/HEV), menandakan langkah signifikan Hyundai dalam penetrasi pasar kendaraan berbasis energi ramah lingkungan di Indonesia, meskipun saat ini pemerintah tidak memberikan insentif bagi mobil hibrida.
Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia, mengungkapkan bahwa meskipun industri otomotif domestik mengalami lesu sepanjang tahun ini, pihaknya tetap berkomitmen untuk memberikan inovasi dan produk baru kepada masyarakat. "Ini tinggal sisa 5 bulan lagi, dari Agustus sampai Desember, Hyundai memastikan akan ada tiga produk baru," ujar Frans di Jakarta, menunjukkan optimismenya terhadap masa depan pasar otomotif di Indonesia.
Hyundai akan meluncurkan model-model baru dalam berbagai segmen, termasuk kendaraan hybrid, mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV), serta mobil berbahan bakar konvensional (internal combustion engine/ICE). Dari tiga model yang direncanakan, salah satu di antaranya akan dirakit secara lokal dengan kategori Completely Knocked Down (CKD), sedangkan dua lainnya mungkin diimpor dalam kondisi utuh (Completely Built Up/CBU).
Meskipun pemerintah tidak memberikan insentif untuk mobil hibrida, Hyundai tetap optimis melihat potensi pasar untuk kendaraan tersebut. "Kami melihat di situ ada peluang, karena pasarnya 1:3. Kalau pasar hybrid sekitar tiga kali lipat, kenapa Hyundai tidak masuk di pasar itu?" jelas Frans, menekankan alasan di balik keputusan untuk memperkenalkan mobil hibrida di Indonesia meski tanpa dukungan insentif.
Hyundai sudah memiliki produk mobil hybrid yang dipasarkan di pasar global, seperti Santa Fe Hybrid, Tucson Hybrid, dan Kona Hybrid. Namun, di Indonesia, keberadaan mobil hibrida masih sangat minim. Dengan peluncuran model baru, Hyundai berharap dapat menarik perhatian konsumen yang saat ini menahan diri untuk membeli mobil baru karena pasar yang kian kompetitif dan kondisi ekonomi yang belum stabil.
Di sisi lain, untuk mobil listrik berbasis baterai, Hyundai sudah lebih dulu memasarkannya di Indonesia dengan model-model seperti Ioniq 5, Ioniq 6, Ioniq EV, dan Kona EV. Produk-produk ini telah mencuri perhatian konsumen dan menjadi salah satu opsi menarik di segmen kendaraan listrik.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan Hyundai secara wholesales pada Juli 2024 mencapai 1.701 unit, meskipun mengalami penurunan 10,84% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan 1.908 unit. Capaian penjualan Hyundai sepanjang Januari hingga Juli 2024 tercatat sebesar 13.745 unit, dengan pangsa pasar mencapai 2,8%. Penurunan penjualan ini tidak menyurutkan semangat Hyundai untuk terus memperkenalkan produk baru di pasar yang masih berpotensi besar.
Hyundai melihat pasar otomotif Indonesia yang terus berkembang sebagai kesempatan untuk melakukan pengembangan produk lebih lanjut. Kendati menghadapi tantangan, seperti ketidakstabilan ekonomi dan persaingan yang ketat, Hyundai percaya bahwa ada peluang yang dapat dimanfaatkan melalui inovasi model-model baru. Keberanian Hyundai untuk tetap menghadirkan produk baru di saat industri lesu mencerminkan komitmen mereka terhadap pasar Indonesia dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam.
Melihat tren dan kebutuhan konsumen, mobil hibrida diharapkan mampu menawarkan solusi bagi pelanggan yang menginginkan kendaraan efisien namun tetap ramah lingkungan. Strategi Hyundai untuk merakit kendaraan secara lokal juga menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung perekonomian lokal serta menciptakan lapangan pekerjaan baru di Indonesia.
Dengan peluncuran tiga model baru ini yang dijadwalkan sebelum akhir tahun, Hyundai berharap tidak hanya dapat meningkatkan angka penjualannya, tetapi juga ikut berkontribusi dalam transformasi elektrifikasi kendaraan di Indonesia. Masyarakat Indonesia kini semakin terbuka terhadap penggunaan kendaraan dengan teknologi ramah lingkungan, sehingga peluncuran model hibrida dan BEV dari Hyundai diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
Konsumen perlu menunggu informasi lebih lanjut dari Hyundai mengenai spesifikasi dan tanggal peluncuran masing-masing model. Momen ini juga bisa menjadi kesempatan bagi Hyundai untuk memperkuat posisinya di pasar otomotif Indonesia dengan menawarkan kendaraan yang tidak hanya inovatif, tetapi juga memenuhi harapan konsumen akan kendaraan yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Dengan demikian, langkah Hyundai untuk merilis tiga model baru menjadi sinyal positif bagi pemulihan industri otomotif tanah air dan menandai bahwa meskipun dalam situasi yang tidak ideal, masih ada harapan dan peluang untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.