PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menunjukkan optimisme yang tinggi mengenai penjualan mobil hybrid di Indonesia, meskipun pemerintah tidak memberikan insentif untuk kategori kendaraan tersebut. Pernyataan ini disampaikan oleh Chief Operating Officer HMID, Fransiscus Soerjopranoto, pada peluncuran produk terbarunya, All New Santa Fe Hybrid, pada 24 Oktober 2024. Meskipun situasi pasar mobil saat ini cukup menantang, Hyundai yakin bahwa konsumen akan tetap memilih mobil hybrid sebagai alternatif yang ramah lingkungan.
Menurut Frans, regulasi pemerintah memiliki dampak signifikan terhadap penjualan mobil di Indonesia. Ia mencatat bahwa meskipun insentif dari pemerintah untuk mobil hybrid belum tersedia, langkah Hyundai untuk memperkenalkan produk hybrid tetap dilanjutkan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga mempertegas bahwa penjualan mobil hybrid menunjukkan performa yang baik tanpa dukungan insentif, menunjukkan bahwa pasar untuk kendaraan ini cukup stabil.
Hyundai dan Strategi Penjualan Mobil Hybrid
Frans menyebutkan pentingnya inovasi produk dalam strategi Hyundai untuk mendorong penjualan di segmen ini. Sejak 2012, ketika pemerintah memulai program mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC), penjualan otomotif nasional melonjak dan memberikan sinyal positif bagi industri. Program-program seperti Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019 yang mendukung kendaraan listrik berbasis baterai juga menunjukkan bahwa ada potensi besar dalam pasar mobil ramah lingkungan di Indonesia.
Di tengah ketidakpastian mengenai insentif, Hyundai memiliki tiga strategi utama untuk memastikan penjualan mobil hybrid tetap menarik. Pertama, memperkenalkan produk-produk baru. Hyundai berkomitmen untuk meluncurkan dua produk baru, termasuk model hybrid dan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), sebelum akhir tahun ini.
Kedua, Hyundai berfokus pada pembangunan ekosistem untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik dan hybrid, termasuk infrastruktur yang diperlukan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan daerah lainnya. Terakhir, perusahaan ini menekankan pentingnya layanan purnajual untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, termasuk ketersediaan suku cadang yang memadai.
Untuk informasi lebih lanjut, Hyundai Santa Fe hadir dalam dua varian utama: hybrid electric vehicle (HEV) dan internal combustion engine (ICE), keduanya dirakit di pabrik di Cikarang, Jawa Barat. Varian hybrid dilengkapi dengan mesin turbo hybrid 1.6 T-GDI HEV yang bertenaga, sedangkan varian ICE menggunakan mesin bensin 2.5L GDI.
Performa dan Spesifikasi Mobil Hybrid
Dengan mengusung mesin hybrid, Hyundai Santa Fe dapat menghasilkan tenaga maksimum 172 kW atau 235 PS pada 5.600 rpm, serta torsi maksimum mencapai 367 Nm pada rentang 1.000-4.000 rpm. Ini menunjukkan bahwa meskipun menghadapi persaingan ketat dan tantangan, teknologi yang diusung Hyundai dalam produk-produk mereka tetap mumpuni dan mampu menyajikan performa yang diinginkan konsumen.
Dari segi harga, Hyundai Santa Fe ICE dibanderol dengan harga mulai dari Rp699 juta untuk varian Prime hingga Rp784,5 juta untuk varian Calligraphy. Untuk varian Turbo Hybrid, harganya lebih tinggi, yaitu mulai dari Rp786,3 juta hingga Rp869,6 juta. Harga ini tentu saja menjadi salah satu pertimbangan konsumen dalam memilih mobil, terutama di tengah situasi ekonomi yang berfluktuasi.
Permintaan Pasar dan Persepsi Konsumen
Meskipun tidak adanya insentif dari pemerintah, Frans percaya bahwa produk hybrid yang ramah lingkungan akan terus mendapatkan tempat di hati konsumen Indonesia. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perubahan iklim dan perlunya mengurangi emisi karbon. Hyundai optimistis bahwa meskipun tantangan di pasar terus ada, permintaan untuk kendaraan ramah lingkungan akan terus tumbuh.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Frans menambahkan bahwa Hyundai juga harus mempertimbangkan kondisi pasar otomotif yang melambat. Oleh karena itu, mereka bersama Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berharap adanya kebijakan yang mendukung, seperti relaksasi pajak penjualan barang mewah (PPnBM) yang pernah diterapkan selama masa pandemi. Hal ini diharapkan dapat membantu mendongkrak penjualan kendaraan di tanah air.
Dengan strategi inovasi produk, pembangunan ekosistem, dan penekanan pada pelayanan purnajual, Hyundai berupaya menjadikan dirinya sebagai pemimpin pasar di segmen kendaraan hybrid dan listrik. Meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, semangat dan komitmen Hyundai untuk menciptakan kendaraan yang bermanfaat bagi lingkungan menjadi satu kekuatan penting dalam menghadapi pasar yang kompetitif.
Sebagai penutup, meski kehadiran insentif sangat diharapkan, perseroan berusaha keras untuk tetap relevan di pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan penawaran yang berkelanjutan dan inovatif. Hyundai tetap optimis bahwa mobil hybrid mereka akan terus laris di pasar, seiring dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya mobilitas berkelanjutan.