PT Honda Prospect Motor (HPM) bersiap meluncurkan model SUV listrik terbarunya, Honda e:N1, yang direncanakan akan tersedia di pasar Indonesia pada tahun 2025. Langkah ini merupakan bagian dari visi elektrifikasi Honda di Tanah Air, yang telah dirintis melalui pengenalan berbagai model kendaraan ramah lingkungan. Pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, model battery electric vehicle (BEV) perdana Honda ini telah diperkenalkan kepada publik.
Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, menyatakan bahwa perusahaan memiliki roadmap yang jelas untuk menghadirkan inovasi elektrifikasi. “Saat ini Honda telah memperkenalkan beberapa produk hybrid sebagai transisi dan akan mulai meluncurkan mobil BEV tahun depan yaitu Honda e:N1,” ungkapnya. Dengan penambahan model ini, Honda berharap dapat meningkatkan kehadirannya di segmen kendaraan listrik yang semakin berkembang di Indonesia.
Mobil listrik ini awalnya diperkenalkan di Tiongkok pada tahun 2022 dengan nama Honda e:NS1 dan e:NP1, sebelum diluncurkan di pasar Eropa pada pertengahan 2023 sebagai Honda e:NY1. Sebagai bagian dari strategi Honda untuk memperkuat kehadirannya di pasar Asia Tenggara, model e:N1 juga dijadwalkan untuk diperkenalkan di Thailand pada awal 2024.
Mengenai spesifikasinya, Honda e:N1 dilengkapi dengan baterai lithium-ion berkapasitas 68,8 kWh, yang menawarkan jarak tempuh maksimum mencapai 500 km hanya dengan sekali pengisian daya. Teknologi pengisian cepat juga diusung oleh e:N1, dengan waktu untuk mengisi hingga 80% kapasitas baterai hanya dalam waktu 50 menit. Hal ini memberikan keuntungan bagi para pengguna dalam hal efisiensi waktu pengisian.
Dari segi desain, Honda e:N1 mempertahankan beberapa kemiripan dengan model HR-V yang menggunakan mesin pembakaran internal. Namun, interiornya menawarkan nuansa yang lebih futuristik, dilengkapi dengan display audio 15,1 inci dan TFT Meter 10,25 inci yang menghadirkan tampilan modern. Kombinasi teknologi mutakhir dan desain yang menarik menjadikan Honda e:N1 sebagai pilihan menarik bagi konsumen yang menginginkan kendaraan ramah lingkungan tanpa mengorbankan kenyamanan dan fitur.
Namun, Honda Prospect Motor belum menetapkan harga pasti untuk Honda e:N1. Yusak Billy menekankan bahwa saat ini mereka masih melakukan studi mendalam untuk menentukan harga yang sesuai dengan kebutuhan konsumen di pasar Indonesia. Hal ini menunjukkan keseriusan Honda dalam memahami preferensi masyarakat sebelum meluncurkan produk baru.
Dengan kedatangan Honda e:N1 di pasar domestik, konsumen diharapkan akan memiliki lebih banyak pilihan dalam segmen SUV berbasis listrik. Honda e:N1 akan bersaing dengan beberapa kendaraan listrik dari pabrikan lain, terutama dari pabrikan asal Tiongkok. Chery Omoda E5, misalnya, merupakan salah satu pesaing yang menawarkan harga yang kompetitif sebesar Rp419,8 juta. SUV ini dilengkapi dengan baterai 61 kWh dan memiliki tenaga maksimum 221 dk dengan torsi 340 Nm.
Selain itu, BYD Atto 3 yang berasal dari produsen BYD Motor Indonesia juga ikut meramaikan pasar SUV listrik, dibanderol dengan harga Rp465 juta. Sementara itu, Toyota bZ4X, meskipun berasal dari jenama Jepang yang juga kompetitif, memiliki harga jauh lebih premium, mencapai Rp1,19 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa pasar kendaraan listrik di Indonesia semakin berkembang, dengan berbagai pilihan yang ditawarkan oleh berbagai merek.
Sebagai penutup, Honda e:N1 tampaknya akan menjadi salah satu model strategis bagi Honda di era elektrifikasi kendaraan di Indonesia. Dengan spesifikasi yang menarik dan desain yang futuristik, ditambah dengan perhatian terhadap kebutuhan pasar, Honda memiliki potensi untuk bersaing secara efektif di segmen kendaraan listrik yang semakin ramai. Dengan memanfaatkan teknologi mutakhir dan pendekatan yang berfokus pada konsumen, peluncuran Honda e:N1 diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.