Penjualan truk di Indonesia mengalami dinamika menarik pada bulan Juli 2024, di mana dua merek asal Jepang, Hino dan Mitsubishi Fuso, saling berebut posisi teratas sebagai truk terlaris. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Hino menjadi pemimpin pasar dengan angka penjualan mencapai 2.224 unit, sementara Mitsubishi Fuso terpaut tipis dengan penjualan 2.170 unit.
Persaingan yang ketat di antara kedua merek ini menjadi sorotan, khususnya karena kedua perusahaan baru saja melakukan merger pada bulan Juni 2023. Proses penggabungan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing mereka di pasar truk Indonesia yang terus berkembang. Merger tersebut memberikan dampak signifikan dalam strategi pemasaran dan pengembangan produk, namun tetap memperlihatkan rivalitas mereka dalam volume penjualan yang cukup ketat.
Di posisi ketiga, merek truk Isuzu mencatat penjualan yang signifikan dengan total 1.304 unit. Selanjutnya, di bawah Isuzu terdapat merek truk asal China, First Automobile Works (FAW), yang hanya berhasil menjual 181 unit, serta UD Trucks dengan 176 unit. Penjualan truk dari merek lain seperti Scania, Mercedes-Benz Commercial Vehicle, dan Toyota Dyna terbilang jauh lebih rendah, masing-masing hanya mencatatkan total penjualan 47 unit, 44 unit, dan 10 unit.
Dalam konteks lebih luas, segmen truk ringan yang memiliki kapasitas daya angkut antara 5 hingga 10 ton menjadi salah satu kategori yang sangat diminati. Hal ini didukung oleh tingginya permintaan untuk truk yang dapat digunakan dalam distribusi barang di dalam kota. Selain itu, truk sedang dengan kapasitas 10 hingga 24 ton, serta truk berat yang dapat mengangkut lebih dari 24 ton, juga memiliki peminat yang cukup besar berdasarkan kebutuhan angkutan barang nasional.
Meskipun permintaan akan truk terus meningkat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat adanya pelanggaran aturan yang signifikan dalam pengoperasian kendaraan angkutan barang. Ada sekitar 4.345 kendaraan yang teridentifikasi melanggar berbagai ketentuan. Dari angka tersebut, pelanggaran paling banyak terjadi pada kategori overloading dengan kontribusi mencapai 2.067 kendaraan atau 47,57%, diikuti oleh pelanggaran terkait dokumen kendaraan sebanyak 2.060 unit atau 47,41%.
Kementerian juga melaporkan bahwa pelanggaran terhadap persyaratan teknis laik jalan masih cukup tinggi, dengan 96 kendaraan (2,21%) terlibat. Pelanggaran pada dimensi kendaraan dan tata cara muat kendaraan masing-masing mencapai 1,20% dan 1,61%. Tingginya tingkat pelanggaran ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi dalam industri angkutan barang, serta perlunya penegakan regulasi yang lebih ketat untuk memastikan keselamatan dan kepatuhan terhadap standar operasional.
Kondisi ini menciptakan dilema bagi para produsen truk, termasuk Hino dan Fuso, yang perlu beradaptasi dengan kebijakan pemerintah sambil tetap meningkatkan penjualan produk mereka. Akibatnya, para pelaku industri diharapkan dapat mencari solusi inovatif dan berresponsif terhadap tantangan yang ada, termasuk dalam hal memenuhi regulasi terkait dan mendiversifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin beragam.
Dalam hal ini, para pengamat industri berpendapat bahwa Hino dan Fuso perlu memperkuat strategi pemasaran mereka serta fokus pada inovasi dan keberlanjutan produk agar dapat tetap mendominasi pasar truk di Indonesia. Perusahaan yang dapat menawarkan solusi transportasi yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan akan semakin diminati oleh konsumen, terutama dalam konteks persaingan yang semakin ketat.
Sementara itu, untuk memberikan layanan yang lebih baik, pengembangan jaringan purna jual yang handal juga menjadi fokus Hino dan Fuso. Memperkuat layanan pelanggan dan menyediakan suku cadang yang terjangkau dan berkualitas tinggi merupakan kunci untuk mempertahankan loyalitas pelanggan di tengah persaingan yang sengit.
Dengan kondisi ini, Hino dan Fuso diharapkan dapat tidak hanya bersaing di segi penjualan, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap keselamatan dan efisiensi distribusi barang di Indonesia. Kolektif, langkah-langkah tersebut akan menentukan siapa yang akhirnya akan duduk di takhta truk terlaris dalam waktu dekat, di tengah berkembangnya kebutuhan logistics dan angkutan barang di tanah air.