Pendidikan

Herlens dan Neupsi Berbagi Tips Sukses Kembangkan Startup di UI Incubate 2024

Perusahaan rintisan atau startup di Indonesia saat ini tengah mengalami pertumbuhan yang signifikan, menciptakan kesempatan yang luas bagi anak muda untuk mengeksplorasi ide-ide inovatif. Meski demikian, banyak startup yang harus menghadapi kenyataan pahit dan terpaksa menghentikan operasional mereka dalam waktu singkat. Dalam konteks ini, persiapan yang matang sangat penting, mulai dari perumusan ide hingga strategi untuk bersaing di pasar. Oleh karena itu, acara seperti UI Incubate 2024 yang digelar oleh Universitas Indonesia (UI) menjadi sangat penting untuk membantu para pelaku startup dalam mengembangkan usaha mereka.

Dua startup unggulan yang merupakan binaan Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) UI, Herlens dan Neupsi, berbagi tips dan pengalaman sukses mereka dalam acara Bootcamp UI Incubate 2024. Neupsi, yang berfokus pada bidang neuropsikologi digital, dan Herlens, yang berinovasi dalam pencegahan kanker serviks, telah membuktikan kiprah mereka tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. Neupsi berhasil berpartisipasi di University Incubator Consortium (UNIIC) Ideathon 2024 di Palawan, Filipina, sementara Herlens aktif di berbagai kompetisi global termasuk Hult Prize Global Accelerator 2024 di Inggris.

Kenny Valentino, CEO Neupsi, menekankan bahwa interaksi antar peserta startup merupakan momen penting untuk bertukar pengalaman dan membuka peluang kolaborasi. "Pertemuan antar peserta startup adalah momentum penting untuk saling berinteraksi dan berbagi pengalaman serta membuka peluang kolaborasi di antara para startup," ungkapnya. Menurut Kenny, langkah pertama dalam perencanaan adalah identifikasi masalah secara akurat dan spesifik, yang harus diikuti dengan penawaran solusi yang tepat kepada sasaran yang dituju.

Sementara itu, Nabiel dari Herlens berbagi pandangannya tentang pentingnya pelatihan intensif bagi startup yang sedang tumbuh. “Membangun perusahaan tidak hanya sekadar menciptakan solusi, tetapi juga banyak aspek lain seperti finance, marketing, hingga personal growth,” katanya. Nabiel menekankan pentingnya keikutsertaan dalam program semacam ini agar produk yang dihasilkan dapat berkembang dan mencapai kesuksesan.

Salah satu peserta bootcamp, Nanik yang menjabat sebagai Chief Marketing Officer (CMO) Delvio, menyatakan bahwa dia sangat antusias dengan program UI Incubate. Dia mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberikan banyak materi penting yang membantunya dalam mengembangkan keterampilan di bidang marketing. "Saya belajar banyak dari para praktisi dan teman-teman dari berbagai startup," ujarnya. Nanik juga berharap untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada, terutama yang berkaitan dengan pendanaan dari UI Incubate untuk mengikuti kompetisi internasional.

Menurut laporan, akar masalah yang dihadapi banyak startup adalah kurangnya persiapan yang matang dan pemahaman mendalam tentang pasar yang ingin dimasuki. Hal ini menunjukkan bahwa tantangan di dunia startup tidak hanya terletak pada inovasi produk, tetapi juga pada strategi bisnis yang komprehensif. Oleh karena itu, program-program pendukung seperti yang digelar oleh UI ini penting untuk memberikan pelatihan dan bimbingan yang dibutuhkan oleh para pengusaha muda.

Dalam konteks yang lebih luas, keberadaan incubator dan accelerator di Indonesia juga menunjukkan komitmen untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan startup. Banyak pelaku industri percaya bahwa dengan lebih banyak dukungan dari berbagai lembaga pendidikan dan pihak swasta, peluang untuk meningkatkan daya saing startup Indonesia di pasar global akan semakin terbuka lebar.

Melihat perkembangan startup yang ada, penting bagi para pendiri untuk tak hanya fokus pada pengembangan produk, tetapi juga memperluas jaringan dan membangun kemitraan yang strategis. Kegiatan sejenis UI Incubate 2024 merupakan kesempatan emas bagi siapa saja yang ingin berkembang dalam dunia startup. Di sinilah, kolaborasi dan inovasi menjadi kunci untuk mencapai sukses yang diharapkan.

Dengan semakin banyaknya peserta yang aktif dalam program pelatihan semacam ini, diharapkan kualitas dan daya saing startup Indonesia juga akan meningkat. Upaya untuk mengedukasi para pengusaha muda tentang pentingnya riset pasar, pengembangan produk yang berkelanjutan, serta manajemen yang baik akan sangat berkontribusi pada keberlanjutan bisnis mereka di masa depan.

Sementara itu, keberhasilan yang diperoleh oleh startup seperti Neupsi dan Herlens menjadi contoh konkret bahwa dengan strategi yang tepat, kolaborasi yang baik, serta pemahaman yang mendalam tentang pasar, startup di Indonesia dapat berkembang dan bersaing di tingkat internasional. Acara seperti UI Incubate bukan hanya sekadar ajang pelatihan, tetapi juga platform untuk menciptakan sinergi antara para pelaku startup, sehingga mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dengan demikian, mendalami aspek-aspek penting dalam pengembangan bisnis, memahami dinamika pasar, dan aktif dalam mengikuti program pelatihan adalah langkah-langkah yang harus diambil oleh setiap pengusaha startup untuk mencapai kesuksesan. Ini adalah kunci untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga untuk berkembang dan menjajah pasar global dalam industri yang semakin kompetitif.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button