Kesehatan

Harga Vaksin Mpox Mandiri: Kuota Vaksinasi Gratis Belum Tersedia untuk Masyarakat Umum

Virus Mpox telah menjadi perhatian global, dengan dampak yang cukup signifikan di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, upaya untuk menyediakan vaksin Mpox bagi masyarakat sedang berjalan, tetapi ada sejumlah pertanyaan penting terkait ketersediaan dan harga vaksin tersebut. Harga vaksin Mpox di Indonesia kemungkinan besar berkisar lebih dari Rp3 juta. Saat ini, masyarakat dapat memperoleh vaksin ini secara mandiri atau dengan membayar sendiri. Namun, penting untuk dicatat bahwa untuk saat ini, pemerintah sedang mengusahakan program vaksinasi gratis yang disediakan untuk kelompok berisiko tinggi guna meminimalisir penyebaran virus ini.

Penyakit Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga yang sama dengan virus cacar, tetapi umumnya dianggap jauh lebih tidak berbahaya. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), wabah Mpox yang terjadi di beberapa wilayah di Afrika telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat yang perlu perhatian internasional. Di Republik Demokratik Kongo, misalnya, Mpox telah menewaskan setidaknya 450 orang. Gejala awal infeksi Mpox meliputi demam, sakit kepala, bengkak, sakit punggung, dan nyeri otot. Penularan virus ini dapat terjadi dari hewan ke manusia, serta melalui kontak langsung antar manusia.

Saat ini, vaksin yang digunakan di Indonesia adalah vaksin jenis modified vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN), yang merupakan vaksin generasi ketiga yang tidak dapat memperbanyak diri dan telah disetujui oleh WHO sejak tahun 2013. Vaksin ini juga telah digunakan secara luas di Kanada dan Uni Eropa untuk pencegahan cacar, dan baru-baru ini disetujui untuk penggunaan pencegahan terhadap Mpox. Rencana vaksinasi untuk Mpox di Indonesia dimulai pada tahun 2023, menyusul terkonfirmasinya kasus pertama di negara ini.

Kelompok berisiko tinggi untuk infeksi Mpox diidentifikasi oleh Kementerian Kesehatan, meliputi individu gay, biseksual, serta mereka yang memiliki kontak langsung dengan penderita Mpox dalam dua minggu sebelumnya. Selain itu, petugas laboratorium yang terlibat dalam pemeriksaan spesimen virologi dan petugas kesehatan yang menangani kasus Mpox juga termasuk dalam kategori tersebut. Di Indonesia, hingga Oktober 2023, tercatat 14 kasus terkonfirmasi Mpox, mayoritas dialami oleh laki-laki yang melakukan hubungan seks sesama jenis. Ada juga dua kasus yang dinyatakan sebagai probable dan sembilan kasus suspek.

Sementara pemerintah telah memprioritaskan kelompok berisiko tinggi untuk mendapatkan vaksin gratis, vaksinasi untuk masyarakat umum masih dalam tahap pengembangan. Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa mereka tidak merekomendasikan vaksinasi Mpox untuk anak-anak di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa saat ini ada upaya untuk mengatur dan mendistribusikan vaksin dengan sangat hati-hati, mengingat potensi penyebaran virus di kalangan populasi yang lebih luas.

Mengingat fakta bahwa harga vaksin Mpox yang akan diakses secara mandiri berkisar di atas Rp3 juta, banyak orang bertanya-tanya mengenai kemungkinan ketersediaan kuota vaksinasi gratis dalam waktu dekat. Walaupun pemerintah sedang berupaya menyiapkan vaksin gratis, kuota vaksinasi gratis bagi masyarakat umum belum tersedia. Ketersediaan vaksin ini sangat penting untuk meningkatkan cakupan vaksinasi dan mencegah penyebaran lebih lanjut dari virus Mpox.

Sebagai langkah antisipatif, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti anjuran serta informasi terbaru dari Kementerian Kesehatan. Dengan meningkatnya angka kasus Mpox, kesadaran akan pentingnya vaksinasi menjadi sangat krusial untuk menanggulangi penyakit ini. Pemerintah diharapkan dapat segera merilis informasi lebih lanjut tentang vaksinasi gratis bagi masyarakat umum agar proses imunisasi dapat dilakukan secara lebih merata dan efektif.

Vaksinasi dan penanganan penyakit menular seperti Mpox menunjukkan betapa pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga kesehatan internasional. Dengan upaya yang terpadu, diharapkan penyebaran virus ini dapat ditekan, dan masyarakat dapat dilindungi dari potensi risiko kesehatan yang lebih besar. Kesehatan masyarakat merupakan tanggung jawab bersama, dan kesadaran serta pengetahuan tentang penyakit menular sangat penting untuk mencegah epidemi yang lebih serius di masa depan.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button