Gaya Hidup

Harapan Perfilman ASEAN: ‘How To Make Millions Before Grandma Dies’ Masuk Nominasi Oscar 2025

Film "How To Make Millions Before Grandma Dies" atau "Lanma" telah berhasil mencetak sejarah baru bagi perfilman Thailand dengan terpilih menjadi salah satu film yang mewakili negara tersebut di ajang Academy Awards ke-97, yang akan digelar pada tahun 2025. Keberhasilan "Lanma" menjadi angin segar bagi industri perfilman Thailand dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang selama ini berusaha untuk mendapatkan pengakuan di kancah internasional.

Film ini merupakan pencapaian penting karena baik Thailand maupun Indonesia belum pernah berhasil meraih nominasi dalam kategori Best International Feature Film di Oscar. Rasa optimisme muncul ketika "Lanma" berhasil menembus tahap seleksi ini, menandakan bahwa perfilman dari kawasan ASEAN kini semakin diakui oleh dunia.

Penghargaan untuk Film "Lanma"

Studio Film GDH, yang merupakan produsen dari "Lanma", menyampaikan bahwa pemilihan film ini sebagai perwakilan Thailand untuk kategori Best International Feature Film di Oscar adalah bukti bahwa industri film Thailand semakin berkembang. Pada pernyataan yang dirilis, GDH memberikan selamat kepada tim kreatif di balik film ini, termasuk sutradara Pat Boonnitipat, penulis skenario Thodsapon Thiptinnakorn, serta para produser dan pemeran yang terlibat.

"Lanma" mengisahkan perjalanan seorang pemuda bernama M yang menghadapi dilema moral ketika ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya demi merawat neneknya yang sakit keras. M memiliki motivasi awal untuk mendapatkan warisan besar yang dijanjikan oleh neneknya. Namun, dalam prosesnya ia mulai menyadari bahwa ada nilai-nilai hidup yang jauh lebih berharga daripada sekadar uang.

Pesan Moral yang Mendalam

Dengan latar belakang cerita yang sederhana, "Lanma" membawa penonton merenungkan makna pentingnya keluarga dan pengorbanan dalam hubungan antar generasi. Kisah ini menyiratkan bahwa seringkali orang mencari materi, tetapi yang terpenting justru adalah menciptakan kenangan dan memberikan kasih sayang kepada orang-orang terkasih. Beberapa kritikus film menyebutkan bahwa kesederhanaan alur cerita ini menjadi daya tarik tersendiri, menarik perhatian para juri di ajang internasional.

Film ini juga menawarkan perspektif baru tentang dinamika keluarga. Dalam banyak budaya, termasuk Asia Tenggara, hubungan antara generasi tua dan muda seringkali dipenuhi dengan harapan dan ekspektasi, dan "Lanma" berhasil menyentuh isu ini dengan cara yang sangat emosional. Salah satu hal menarik adalah bagaimana film ini menampilkan pergeseran dari motivasi finansial ke pengertian lebih dalam tentang kasih dan perhatian. Ini adalah tema universal yang dapat diterima oleh berbagai budaya di seluruh dunia.

Dampak pada Perfilman ASEAN

Keberhasilan "Lanma" di Oscar diharapkan dapat memberikan dorongan bagi sineas di ASEAN untuk terus berkarya dan mendorong pengembangan industri film di wilayah ini. Dengan semakin banyak film yang mendunia, harapannya adalah dapat membuka jalan bagi produksi-produk film lainnya dari kawasan yang sama untuk mendapatkan pengakuan internasional. Ini bukan hanya tentang penghargaan, namun juga tentang pengembangan seni dan budaya yang berkelanjutan.

Indonesia sendiri memiliki sejarah panjang dalam perfilman, namun belum pernah berhasil mendapatkan tempat di Oscar. Melihat keberhasilan "Lanma", ada harapan bahwa film-fim Indonesia di masa mendatang juga akan mendapatkan kesempatan yang sama. Perwakilan-perwakilan dari bidang perfilman di Indonesia kini semakin termotivasi untuk menciptakan konten yang tidak hanya menarik bagi penonton lokal, tetapi juga dapat bersaing secara global.

Mendorong Sinergi antar Negara

Industri film di ASEAN, termasuk Thailand dan Indonesia, memiliki potensi besar untuk berkembang jika ada kerja sama yang kuat di antara negara-negara anggota. Kesempatan untuk berbagi sumber daya, pengetahuan, dan pengalaman bisa meningkatkan kualitas produksi film di kawasan ini. Proyek kolaborasi antara negara-negara ASEAN diharapkan dapat menghasilkan karya yang tidak hanya menarik bagi masyarakat lokal, tetapi juga dapat diterima di level internasional.

Film "Lanma" mempunyai peranan penting dalam memperkenalkan suksesnya genre khas yang berakar pada budaya lokal, sambil tetap menyentuh tema universal yang banyak dialami oleh masyarakat di belahan dunia manapun. Oleh karena itu, keberhasilan film ini menjadi contoh bagi sineas lain untuk mengeksplorasi cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, namun tetap memiliki daya tarik yang luas.

Kesimpulan yang Belum Berakhir

Menyongsong Academy Awards ke-97, harapan untuk "Lanma" tidak hanya untuk mendapatkan pengakuan, tetapi juga menjadi jembatan bagi perfilman di ASEAN untuk mengukir prestasi lebih lanjut. Momen ini diharapkan tidak hanya berhenti di penghargaan, tetapi menjadi tonggak baru bagi perkembangan perfilman yang lebih besar di masa mendatang. Proses untuk menjadikan film-film dari kawasan ini mendunia adalah perjalanan panjang yang memerlukan dedikasi, kreativitas, dan kolaborasi yang erat.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button