Kesehatan

Guru Sekolah Diminta Aktif Edukasi Makanan Sehat untuk Cegah Obesitas Anak

Oleh karena meningkatnya angka obesitas pada anak-anak di Indonesia, penting bagi sekolah dan orang tua untuk berkolaborasi dalam memberikan edukasi mengenai makanan sehat. Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, Dr. Inge Permadhi, menegaskan bahwa guru-guru di sekolah harus mengambil peran aktif dalam pendidikan gizi kepada murid-murid mereka. Praktik ini diharapkan bisa mengedukasi anak-anak tentang pentingnya pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat.

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan pada Senin, 8 September 2024, Dr. Inge menyatakan, “Anak-anak zaman sekarang pintar-pintar, dan mereka bisa menjadi perantara edukasi ini kepada orang tua di rumah.” Munurutnya, dengan memberikan pengetahuan tentang gizi dan makanan sehat, anak-anak akan lebih mampu memilih makanan yang lebih baik dan turut serta dalam membawa perubahan pada pola makan keluarga mereka.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa perkembangan obesitas sangat mengkhawatirkan. Satu dari lima anak di Indonesia mengalami kelebihan berat badan, dengan angka ini telah meningkat pesat dalam satu dekade terakhir, dari 8 persen pada 2007 menjadi 21,8 persen pada 2018. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan bahwa obesitas anak dapat berdampak lanjutan yang serius bagi kesehatan di masa depan, sehingga penanganan yang tepat harus dilakukan segera.

Dipandang dari sisi pembelajaran, Dr. Inge menjelaskan bahwa edukasi gizi yang diberikan di sekolah seharusnya juga mencakup pentingnya aktivitas fisik. “Anak-anak perlu diajarkan bagaimana energi yang mereka miliki dapat tersalurkan dengan optimal. Aktivitas fisik yang cukup sangat penting untuk mencegah obesitas,” ujarnya. Edukasi ini tak hanya membekali anak-anak dengan pengetahuan tetapi juga menginspirasi mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan fisik di luar jam sekolah.

Namun, peran orang tua dalam pendidikan gizi anak juga tidak kalah penting. Dr. Inge mengimbau agar orang tua mengambil langkah aktif dalam menerapkan pola hidup sehat di rumah. Orang tua perlu memahami kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi, sehingga bisa membuat pilihan yang lebih baik untuk anak-anak mereka. “Makanan dan minuman yang tinggi karbohidrat sederhana dan lemak perlu dikurangi,” imbuhnya.

Untuk menjaga kesehatan anak, Dr. Inge menyarankan agar asupan karbohidrat kompleks seperti buah dan sayuran ditingkatkan. Makanan berlemak dan camilan manis juga sebaiknya dibatasi, mengingat hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang berisiko mengarah pada obesitas. Ia menyebutkan, “Konsumsi berlebihan makanan manis dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes melitus, kolesterol tinggi, hingga hipertensi pada anak-anak.”

Lebih lanjut, Dr. Inge mengutip temuan yang menunjukkan rasio anak-anak dengan obesitas di Indonesia saat ini. Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia mengalami obesitas, sementara prevalensi obesitas pada anak-anak sangat memprihatinkan. Ketidakseimbangan gizi yang ditunjukkan seiring meningkatnya jumlah anak kelebihan berat badan ini menandakan perlunya suatu tindakan untuk menanggulangi masalah tersebut dengan serius.

Banyak sekolah di Indonesia kini mulai menerapkan program gizi di kurikulum mereka, tetapi dampaknya masih perlu ditingkatkan agar lebih maksimal. Keterlibatan orang tua dalam mendukung program-program ini sangat diharapkan. Oleh karena itu, kerjasama antara sekolah dan rumah harus diperkuat untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan edukasi yang konsisten tentang pentingnya pemilihan makanan yang sehat.

Melihat tantangan ke depan, diperlukan kolaborasi yang kuat antara pihak-pihak terkait dalam mendidik generasi muda agar lebih sadar akan pentingnya makanan sehat dan gaya hidup aktif. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan angka obesitas pada anak di Indonesia dapat ditekan, dan generasi masa depan dapat tumbuh dengan lebih sehat dan produktif.

Pentingnya penanganan dini terhadap masalah obesitas anak tidak bisa diabaikan – ini adalah investasi untuk kesehatan anak di masa depan. Bergandeng tangan, kita dapat mendorong perubahan positif dalam pola makan dan kebiasaan hidup anak-anak di Indonesia, agar mereka tidak hanya terhindar dari obesitas tetapi juga dapat hidup sehat dan aktif.

Dengan upaya semua pihak, semoga generasi penerus kita dapat terlahir di lingkungan yang peduli akan kesehatan dan gizi, serta menyadari bahwa pola makan yang sehat dan seimbang serta aktivitas fisik adalah kunci untuk masa depan yang lebih sehat.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button