Teknologi

GSMA Ramal Penetrasi 5G Indonesia Melonjak dari 3% Menjadi 32% pada 2030

Laporan terbaru dari Global System for Mobile Communications Association (GSMA) memproyeksikan bahwa penetrasi jaringan 5G di Indonesia akan melonjak dari 3% pada 2024 menjadi 32% pada 2030. Prediksi tersebut menandakan pertumbuhan yang sangat pesat dalam waktu enam tahun, sejalan dengan transformasi digital yang tengah berlangsung di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini.

Dalam analisis yang terdapat dalam laporan berjudul The Economy Asia Pasific 2024, GSMA menegaskan bahwa penetrasi 5G Indonesia diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan Bangladesh yang diprediksi mencapai 21% pada 2030. Namun, Indonesia masih tertinggal dari negara-negara seperti India dan Filipina, yang masing-masing diprediksi mencapai 49% dan 46%. Rerata penetrasi 5G di negara-negara Asia Pasifik juga diperkirakan mencapai 45%.

Julian Gorman, Head of APAC GSMA, menyatakan bahwa pertumbuhan 5G di Indonesia tidak terlepas dari posisi strategis negara ini sebagai panggung industri yang penting dan sebagai negara dengan ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara. Gorman mengatakan, “Di seluruh dunia, 5G merevolusi cara sektor industri yang menjadi inti pertumbuhan Indonesia beroperasi dan dapat membuka peningkatan produktivitas ekonomi yang kuat.” Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya Indonesia dalam persaingan global, terutama dalam konteks ekspor dan investasi.

Investasi yang mendorong penetrasi 5G di Indonesia diproyeksikan dapat menyumbang sekitar US$41 miliar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dalam enam tahun ke depan. Gorman menambahkan bahwa dalam periode yang sama, Indonesia berpotensi mendapatkan investasi sekitar US$18 miliar di sektor seluler, dengan sebagian besar dana tersebut dialokasikan untuk pengembangan jaringan 5G.

Berdasarkan laporan GSMA Intelligence, meskipun 5G masih dalam tahap awal di Indonesia, dukungan dari pemerintah dan operator telekomunikasi menunjukkan adanya rencana ambisius. Diharapkan bahwa pada tahun 2030, lebih dari 32% koneksi di Indonesia akan menggunakan 5G, sementara sekitar 67% koneksi lainnya diperkirakan masih akan menggunakan 4G. Pertumbuhan jumlah pengguna smartphone juga diperkirakan mencapai 94% dari total populasi pada tahun tersebut.

Dari sisi internasional, teknologi 5G diharapkan dapat meningkatkan operasi dan protokol keselamatan, dengan memberikan dorongan bagi sumber daya pertambangan kelas dunia di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi 5G tidak hanya berdampak pada aspek komunikasi, tetapi juga pada sektor-sektor lainnya seperti pertambangan dan industri berat.

Ismail, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemenkominfo, menegaskan bahwa selain Roadmap Spektrum IMT Indonesia yang merupakan bagian dari strategi transformasi digital, pengembangan dan pelepasan pita frekuensi utama sangat vital agar layanan 5G dapat segera diberikan. Ia menambahkan, “Kolaborasi dengan pemangku kepentingan adalah salah satu strategi penting untuk membangun kerangka kerja yang komprehensif agar visi digital Indonesia dapat terwujud melalui pengembangan dan penggunaan teknologi digital di seluruh wilayah.”

Ismail juga menuturkan bahwa langkah-langkah tersebut merupakan dasar untuk memastikan peluncuran 5G yang mulus di Indonesia, serta menempatkan negara ini sebagai pemimpin dalam ekonomi digital global. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk tidak hanya meningkatkan akses internet, tetapi juga memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.

Dengan data dan proyeksi yang ada, dapat disimpulkan bahwa Indonesia sedang berada di jalur yang tepat untuk memanfaatkan potensi 5G, yang diharapkan dapat mendatangkan inovasi dan pertumbuhan yang signifikan dalam berbagai sektor ekonomi. Dalam era digital yang semakin kompetitif, perhatian terhadap teknologi tinggi seperti 5G menjadi sangat penting, tidak hanya untuk meningkatkan infrastruktur teknologi, tetapi juga untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Melihat proyeksi tersebut, investor dan pelaku industri diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini untuk berinvestasi dalam inovasi dan infrastruktur yang mendukung penerapan teknologi 5G. Keberhasilan Indonesia dalam mengimplementasikan 5G tidak hanya akan menjadi langkah maju dalam transformasi digital, tetapi juga sebagai indikasi kekuatan dan ketahanan ekonomi nasional di tengah tantangan global saat ini.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button