Hiburan

Film ‘Tepatilah Janji’ Angkat Isu Politik Desa Jelang Pilkada 2024, Soroti Tantangan Pemilih

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia baru-baru ini merilis film drama komedi yang berjudul Tepatilah Janji, sebagai upaya untuk memberikan edukasi politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Film ini merupakan sekuel dari film sebelumnya, Kejarlah Janji, yang juga difungsikan sebagai media edukasi untuk pemilih dalam pemilu mendatang. Dalam konferensi pers yang berlangsung di Karet Kuningan, Jakarta Selatan, sutradara Garin Nugroho menyatakan bahwa isu yang diangkat dalam Tepatilah Janji memiliki kedekatan yang lebih signifikan dengan kehidupan masyarakat desa, menyesuaikan dengan konteks pilkada yang memang fokus pada pemilihan di tingkat daerah.

Garin Nugroho menjelaskan bahwa film ini tidak hanya memberikan ilustrasi tentang proses politik, tetapi juga memperhatikan kepentingan politik yang berkaitan dengan desa dan kabupaten. "Jadi pendidikan voters-nya juga disadari pada kepentingan-kepentingan pilkada itu sendiri yang menyangkut desa, kabupaten, dan sebagainya itu yang membedakan dengan yang pertama," tuturnya. Hal ini menunjukkan bahwa film ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman politis masyarakat, khususnya di kalangan pemilih yang berada di daerah.

Dalam film Tepatilah Janji, karakter utama Adam, yang diperankan oleh Bima Zeno, merupakan seorang calon bupati yang menghadapi berbagai tantangan, termasuk penolakan dari istrinya, Tari (Faradina Mufti), yang memiliki trauma masa lalu. Cerita ini menggambarkan konflik dan dilema yang sering dihadapi oleh para calon pemimpin lokal, sekaligus bisa menjadi refleksi bagi audiens tentang pentingnya proses demokrasi di tingkat daerah.

Ibnu Jamil, salah satu aktor dalam film tersebut, turut mengemukakan pendapatnya tentang proyek ini. Ia mengaku tertarik dengan cara KPU mengkomunikasikan edukasi politik melalui medium film. "Saya suka banget dengan cara KPU berkomunikasi. Karena buat saya setiap masa itu ada eranya. Dan sekarang eranya sudah mau berubah," ujarnya. Menurut Ibnu Jamil, model edukasi ini memiliki potensi untuk menjangkau semua kalangan, termasuk generasi muda seperti Gen Z, yang seringkali lebih akrab dengan teknologi dan media digital.

Film ini diharapkan tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai pentingnya partisipasi dalam pemilu. Melalui medium yang menarik dan relatable, harapannya adalah masyarakat dapat lebih memahami hak dan kewajiban mereka sebagai pemilih. Terlepas dari latar belakang individu, setiap orang diharapkan dapat menyerap pesan-pesan penting dalam film yang berkaitan dengan politik dan pemilu.

Berdasarkan data dari KPU, Sekretaris Jenderal KPU juga menegaskan pentingnya pelibatan masyarakat dalam memilih pemimpin daerah, terutama mengingat dampak keputusan mereka terhadap kehidupan sehari-hari di tingkat lokal. Tepatilah Janji diharapkan mampu menjadi jembatan antara lembaga pemilihan dan masyarakat, memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang proses pemilihan yang akan datang.

Film ini, yang telah tayang perdana di bioskop pada tanggal 9 Agustus 2024, diharapkan dapat menarik minat penonton dari berbagai kalangan, tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga sebagai sumber pengetahuan. Dengan mengangkat isu-isu yang relevan dan aktual, Tepatilah Janji berpotensi untuk berkontribusi dalam menciptakan pemilih yang cerdas dan peduli terhadap proses demokrasi.

Pemain lainnya dalam film ini termasuk Cut Mini, Shenina Cinnamon, Kevin Abani, Givina Lukita, dan anggota Trio Timus, yang semuanya memberikan warna khas pada karakter masing-masing dan menambah kedalaman cerita. Dengan dukungan aktor papan atas dan arahan sutradara berpengalaman, film ini diharapkan dapat memberikan suara bagi aspirasi masyarakat desa yang sering kali terabaikan dalam diskusi politik.

Dengan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilu dan pelatihan politik, Tepatilah Janji bukan hanya sekedar film, tetapi juga sebuah karya seni yang memiliki misi sosial. Ini adalah langkah yang signifikan bagi KPU dalam menggunakan media massa untuk mendidik publik, terutama dalam menjelang waktu pemilihan yang semakin dekat.

Kehadiran film ini mengingatkan kita bahwa dalam proses demokrasi, suara setiap individu sangat penting. Melalui cerita yang menghibur dan informatif, Tepatilah Janji berpotensi untuk memicu diskusi yang lebih luas tentang politik lokal dan memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilihan yang akan datang.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button