Tak mau ketinggalan dengan tren terbaru di media sosial, Geni Faruk, salah satu konten kreator lokal, baru-baru ini ikut meramaikan fenomena kata “very demure” yang viral di platform TikTok. Dalam sebuah video yang diunggahnya, Geni mengenakan sebuah dress hitam yang ia sebut “very demure, very mindful, and so cutesy.” Momen ini menambah panjang daftar tren yang beredar di media sosial, terutama di kalangan anak muda. Namun, pertanyaannya adalah, apa sebenarnya arti dari istilah very demure yang sedang naik daun ini?
Arti dari Very Demure
Kata “very demure” tentunya bukan sekadar istilah yang muncul demikian saja. Untuk memahami makna di baliknya, kita perlu membedah kata tersebut menjadi dua bagian. Kata “demure” sendiri merupakan kata sifat yang sering digunakan untuk menggambarkan sikap seseorang yang sopan, kalem, dan terkadang terlihat sedikit pemalu. Maka, “very demure” dapat diartikan sebagai sikap yang elegan, tidak berlebihan, dan tetap memancarkan aura anggun. Contoh penggunaannya antara lain, “Lala selalu bersikap sangat anggun dan tenang saat arisan keluarganya,” dan “Sikapnya yang sangat anggun membuatnya disukai banyak orang.”
Seiring dengan pengertian ini, istilah “very mindful” muncul dalam video Geni yang bersinggungan dengan konsep perhatian yang dalam. Kata “mindful” menggambarkan seseorang yang selalu fokus dan memahami setiap tindakan yang mereka lakukan. Sehingga “very mindful” dapat diartikan sebagai sikap yang sangat perhatian, baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Misalnya dalam konteks kalimat: “Kamu harus sangat memperhatikan lingkungan sekitarmu, khususnya saat berjalan sendirian di malam hari.”
Asal Usul Tren
Fenomena ini berakar dari seorang kreator TikTok bernama Jools Lebron, yang memiliki akun dengan nama pengguna @joolieannie. Dalam video pertama yang memicu trend ini, Jools menampilkan tampilan dengan rambut dan makeup yang ia sebut “very demure.” Dalam video tersebut, ia juga menjelaskan bahwa parfum vanilla yang dipakainya adalah “very mindful.” Penggunaan frase ini oleh Jools telah menginspirasi banyak pengguna lain untuk mengikuti jejaknya dan menggabungkan istilah ini dalam konten mereka masing-masing.
Dalam laporan dari berbagai sumber, termasuk media sosial lain, tampaknya istilah ini kini digunakan dalam konteks yang lebih luas, seperti cara berpakaian, kepribadian, bahkan cara pandang seseorang terhadap hal-hal di sekitarnya. Dalam konteks Geni Faruk sendiri, penambahan elemen humor dan keunikan dalam penggambaran membuat konten tersebut semakin menarik perhatian publik. Hal ini menunjukkan kekuatan media sosial dalam menciptakan tren yang bersifat viral.
Dampak Media Sosial terhadap Tren Bahasa
Tren “very demure” dan “very mindful” adalah contoh nyata bagaimana media sosial bisa menjadi wadah dalam memperkenalkan istilah baru serta mengubah cara kita berkomunikasi. Tren ini menandakan bahwa banyak individu kini lebih memperhatikan cara berpakaian dan berbicara dalam konteks yang lebih modis dan relevan dengan gaya hidup mereka.
Generasi muda seperti Gen Z, yang merupakan pengguna aktif TikTok, cenderung mencari kata-kata dan gaya yang dapat menciptakan citra diri yang lebih menarik. Mereka menggunakan platform untuk mengekspresikan diri sekaligus terhubung dengan yang lain, membuat istilah seperti very demure lebih dari sekadar kata-kata; istilah ini telah menjadi simbol gaya dan kepribadian.
Mengikuti Tren Very Demure
Bagi mereka yang ingin ikut serta dalam tren ini, tidak sulit untuk melakukan hal yang sama. Pengguna bisa merekam video dengan menampilkan pakaian yang dianggap very demure, diiringi dengan penjelasan tentang bagaimana penampilan atau sikap yang mereka tunjukkan memenuhi kriteria tersebut. Selain itu, menyisipkan kalimat yang berkaitan dengan mindfulness bisa menambah kedalaman konten. Mengedepankan elemen humor dan keunikan juga bisa menjadi cara untuk menarik perhatian orang lain.
Tren ini sangat fleksibel dan memungkinkan individu dari berbagai latar belakang untuk beradaptasi dan berkreasi sesuai dengan karakter mereka masing-masing. Seperti halnya Geni Faruk, yang dengan gaya humorisnya menampilkan dress hitam dalam mempromosikan arti dari very demure, siapapun bisa menjadikan konten mereka relevan dan menarik dengan cara yang sederhana.
Resonansi di Media Sosial
Tampaknya dampak dari tren ini tidak hanya terasa di kalangan pemilik akun TikTok saja, tetapi juga di dunia fashion. Banyak desainer dan butik mulai mengadopsi gaya yang lebih elegan dan minimalis, sesuai dengan semangat istilah very demure. Hal ini juga membuka kesempatan bagi para penjual online untuk memasarkan produk dengan citra yang tidak hanya bergaya tetapi juga memancarkan kesan anggun dan bijaksana.
Dari fenomena ini, kita bisa belajar tentang bagaimana media sosial, terutama TikTok, berfungsi sebagai platform untuk merayakan kreativitas individu sekaligus memperkenalkan istilah baru dalam bahasa sehari-hari. Dengan berlalunya waktu, mungkin kita akan melihat evolusi lebih lanjut dari istilah ini serta bagaimana hal itu mencerminkan perubahan dalam masyarakat, terutama di kalangan generasi muda.