Bisnis

Era Suku Bunga Tinggi Berakhir, IHSG Melesat Naik Signifikan di Pasar Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan momentum positif di awal perdagangan hari ini, Kamis, 19 September 2024, seiring dengan pengumuman pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) dan Federal Reserve (The Fed). IHSG dibuka pada level 7.829,13 dan berhasil melesat hingga mencapai 7.896,28, naik 0,86 persen atau setara dengan 67,14 poin, pada pukul 09.12 WIB. Kenaikan ini mengindikasikan sentimen pasar yang optimis setelah berakhirnya era suku bunga tinggi yang telah berlangsung selama beberapa waktu.

Volume transaksi yang signifikan

Data dari RTI menunjukkan bahwa volume saham yang diperdagangkan pada pagi hari ini mencapai 2,88 miliar dengan total nilai transaksi sebesar Rp1,67 triliun. Selain itu, sebanyak 254 saham mengalami penguatan dalam perdagangan tersebut, sementara 154 saham mengalami pelemahan, dan 190 saham stagnan. Kenaikan IHSG dan aktivitas perdagangan yang tinggi mencerminkan respons positif investor terhadap kebijakan moneter terbaru yang diambil oleh bank-bank sentral.

Penurunan Suku Bunga oleh The Fed dan BI

Pemangkasan suku bunga oleh The Fed mencapai 50 basis poin (bps), menurunkan tingkat suku bunga acuan menjadi berkisar antara 4,75 hingga 5,00 persen. Hal ini merupakan suatu langkah yang signifikan, terutama dengan proyeksi bahwa suku bunga akan menjadi 3,4 persen pada tahun 2025 dan 2,9 persen pada tahun 2026. Dengan kebijakan ini, The Fed menunjukkan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pasca dampak negatif pandemi dan memperkuat pasar profesional.

Di sisi lain, Bank Indonesia turut menyusul dengan memutuskan untuk memotong suku bunga acuan sebesar 25 bps, dari sebelumnya 6,25 persen menjadi 6 persen. Keputusan ini tidak hanya berada dalam konteks pasar domestik, tetapi juga untuk menjaga daya saing ekonomi Indonesia di tengah iklim global yang berubah. Suku bunga Deposit Facility kini menjadi 5,25 persen dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Pemangkasan ini menandai langkah pertama BI dalam mengurangi suku bunga sejak Februari 2021 dan mengakhiri era suku bunga tinggi yang telah berlangsung selama ini.

Dampak pada Sektor Terkait

Kebijakan pemangkasan suku bunga ini diperkirakan akan memberikan dorongan bagi sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti perbankan, properti, dan otomotif. Sejumlah analis dan tim riset, termasuk dari Lotus Andalan Sekuritas, memprediksi bahwa IHSG akan terus bergerak positif dalam waktu dekat. "IHSG berpeluang menguat terbatas," ungkap tim riset tersebut.

Investor kini mulai beralih pada saham-saham yang berpotensi mengungguli di tengah penurunan biaya pinjaman. Sebagai contoh, sektor perbankan yang biasanya diuntungkan dengan menurunnya suku bunga pinjaman dan sektor properti yang terdampak langsung oleh pembiayaan yang lebih terjangkau. Ini akan mendorong permintaan terhadap properti dan membawa keuntungan bagi para pengembang.

Reaksi Pasar dan Proyeksi ke Depan

Pasar saham, yang menunjukkan kinerja yang kuat pada hari ini, mencerminkan rasa optimis investor terhadap prospek ekonomi ke depan. Dengan era suku bunga tinggi yang berakhir, investor diperkirakan akan lebih aktif dalam melakukan investasi di pasar saham, yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Lebih lanjut, proyeksi untuk tahun 2025 dan 2026 yang menunjukkan penurunan suku bunga lebih lanjut memberikan harapan bagi para pelaku investasi untuk lebih giat dalam melakukan ekspansi usaha dan meningkatkan investasi. Langkah-langkah ini dapat mengarah pada peningkatan lapangan pekerjaan, penggunaan kapasitas yang lebih efisien, dan pada akhirnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kesimpulan dari Pergerakan Ekonomi

Secara keseluruhan, perubahan besar dalam kebijakan suku bunga yang diumumkan oleh The Fed dan BI adalah langkah penting dalam menciptakan kembali suasana positif di pasar keuangan. Adanya prospek suku bunga yang lebih rendah di masa depan akan memberikan kelegaan bagi pelaku pasar dan mendukung ketersediaan likuiditas yang lebih baik di pasar. Dengan kombinasi dari semua faktor ini, IHSG diharapkan dapat melanjutkan tren penguatannya, mendorong partisipasi investor baik domestik maupun asing dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih luas di Indonesia.

Dengan langkah-langkah strategis dan dukungan yang tepat dari kebijakan moneter, perekonomian Indonesia diharapkan dapat bangkit dan beradaptasi dengan dinamika global yang terus berubah.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button