Rumah tangga Maia Estianty dan Irwan Mussry kembali mencuri perhatian publik, terutama setelah pernyataan Maia mengenai putranya, El Rumi. Dalam sebuah perbincangan yang diunggah dalam podcast "Need A Talk" yang dipandu oleh Atta Halilintar, Maia mengungkapkan bahwa gaya pendekatan El Rumi terhadap pacarnya, Syifa Hadju, tampaknya mengadopsi "adab" suaminya, Irwan Mussry.
Maia menyatakan, "Kalau aku nge lihat cara dia (El Rumi) nge-treat bersama yang dia suka, aku lebih cenderung kayaknya dia nyonteknya Mas Irwan tuh." Dalam hal ini, Maia menyoroti bahwa perlakuan El Rumi kepada Syifa tidak hanya sebatas "princess treatment" seperti yang ia sebutkan, tetapi lebih mirip dengan "queen treatment" yang selama ini dikenal ia terima dari Irwan. Hal ini menunjukkan bahwa Irwan tidak hanya sekadar menjadi suami, tetapi juga sosok yang melayani dan memberikan perhatian penuh kepada pasangan.
Menurut Maia, adab tersebut bukan hanya mencerminkan kasih sayang, tetapi juga pendidikan dan latar belakang budaya yang membangun karakter Irwan Mussry. Kecenderungannya yang lebih suka melayani membuat Maia berpendapat bahwa pengaruh Irwan terhadap El Rumi sangat signifikan, apalagi dengan pengalaman yang telah Ia jalani di bidang bisnis dan kehidupan sehari-hari.
Pendidikan dan Karier Irwan Mussry
Irwan Mussry, suami Maia Estianty, adalah sosok yang eman berjalan di jalur kesuksesan. Pria berusia 61 tahun ini lahir dan dibesarkan di Surabaya, di mana ia menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Surabaya dan melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Trisakti. Namun, Irwan memilih untuk meninggalkan bangku kuliahnya untuk berfokus pada karier bisnis yang akan menghantarkan dirinya menjadi seorang pengusaha sukses.
Irwan mengawali kariernya dengan bekerja di perusahaan jam tangan milik orang tuanya. Ia kini menjabat sebagai CEO serta Presiden Direktur PT Timerindo Perkasa International, yang telah mengembangkan jaringan bisnisnya dengan membuka 92 gerai yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Sejak tahun 1978, perusahaan ini murni bergerak dalam bidang jam tangan dan telah menjadi distributor berbagai merek ternama seperti Rolex, Cartier, dan Chanel.
Bisnis Irwan tidak hanya terbatas pada jam tangan saja. Ia juga memperluas sayap usahanya ke bidang ritel fashion, menawarkan brand-brand bergengsi lainnya seperti Valentino, Chanel, dan Tory Burch. Selain itu, kesuksesan di bidang kosmetik pun diraihnya dengan mendatangkan merek-merek ternama asal Korea Selatan seperti Innisfree dan Laneige ke pasar Indonesia. Bukan itu saja, Irwan juga giat di sektor kuliner lewat merek Sweet Monster Popcorn yang telah diakui hingga ke mancanegara.
Tidak hanya berfokus di bidang bisnis, Irwan Mussry juga melibatkan diri dalam industri film sebagai produser eksekutif, terlibat dalam beberapa proyek film Indonesia yang terkenal, antara lain "The Raid," "Susi Susanti: All Love," dan "Foxtrot Six." Kehadirannya dalam berbagai sektor industri menunjukkan betapa beragamnya kemampuan dan prestasi yang dimiliki oleh Irwan.
Respons Maia, Ahmad Dhani, dan Keluarga
Pernyataan Maia membangkitkan perhatian banyak kalangan, terutama terkait bagaimana orang tua menghadapi hubungan asmara anak-anak mereka. Sebelumnya, Ahmad Dhani, mantan suaminya yang juga merupakan ayah El Rumi, memberikan respons yang cukup berbeda terhadap hubungan El Rumi dengan Syifa. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan antara Maia dan Dhani dalam mendukung keputusan anak-anak mereka.
Meskipun memiliki pandangan yang berbeda, Maia dan Ahmad Dhani menunjukkan komitmen sebagai orang tua dalam mendukung pilihan anak-anak mereka. Maia menegaskan pentingnya memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya, termasuk dalam hal menjalin hubungan yang sehat. Sikapnya yang mencerminkan kasih sayang sekaligus pengawasan membuat hubungan keluarga tetap harmonis meskipun ada perbedaan pandangan.
Penutup: Pengaruh Pendidikan dalam Hubungan Asmara
Dari penuturan Maia, terlihat sekali bahwa pendidikan dan latar belakang seseorang tak dapat dipisahkan dari perilaku dalam suatu hubungan. Pendidikan dan nilai-nilai yang diajarkan sejak dini akan membentuk sikap dan karakter dalam interaksi sehari-hari, termasuk dalam hubungan percintaan.
El Rumi, yang mengamati bagaimana orang tuanya—seperti Irwan Mussry—memperlakukan pasangan mereka, mendapat banyak pembelajaran yang kemudian diterapkan dalam hidupnya. Ketidakpuasan terhadap hanya sekadar cara biasa dalam memperlakukan pasangan mengarahkan El Rumi untuk mengadopsi "adab meratukan" yang lebih dalam. Dengan pemahaman yang baik dari orang tua dan pengaruh pendidikan yang kuat, diharapkan generasi mendatang dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis.
Informasi yang kaya tentang pendidikan dan karier Irwan Mussry, dikombinasikan dengan observasi Maia Estianty mengenai interaksi El Rumi dengan Syifa Hadju, memberikan gambaran jelas tentang bagaimana adab meratukan dapat berperan penting dalam hubungan antar pasangan, serta betapa besar pengaruh orang tua dalam membentuk karakter anak. Adab yang diterapkan dalam hubungan bukan hanya akan menjadikan komunikasi lebih baik tetapi juga menciptakan rasa saling menghargai yang akan kuat terbentuk seiring berjalannya waktu.