Fenomena yang menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia adalah gagasan bahwa jika semua orang di bumi melompat secara bersamaan, akan ada dampak yang signifikan pada rotasi bumi. Hal ini bukan sekadar imajinasi, melainkan topik yang telah menjadi bahan perdebatan serta eksperimen terapan. Beberapa ilmuwan, termasuk presenter sains Greg Foot, melakukan percobaan untuk menggali lebih dalam tentang konsekuensi ilmiah dari aksi massal ini.
Eksperimen Gila di Lab Bumi
Greg Foot menginisiasi eksperimen di Lab Bumi BBC yang berfokus pada pertanyaan menarik: “Apa yang akan terjadi jika semua orang di bumi melompat pada waktu yang sama?” Dalam percobaan ini, Foot mengumpulkan sekitar 50.000 orang di Reading Festival. Dengan pengukuran dari jarak satu mil, ia mencoba untuk melihat dan menghitung efek dari lompatan massal tersebut terhadap bumi.
Hasil eksperimennya menunjukkan bahwa lompatan tersebut menciptakan gegaran kecil dengan kekuatan 0,6 pada skala Richter. Namun, meskipun lompatan tersebut dapat terdeteksi, Foot menegaskan bahwa dampak tersebut jauh dari cukup untuk mengubah perilaku rotasi bumi.
Dampak Gempa Terhadap Rotasi Bumi
Salah satu landasan teori ini berakar pada fakta bahwa peristiwa besar seperti gempa bumi memang dapat mempengaruhi rotasi bumi. Sebagai contoh, pada tahun 2011, gempa bumi di Jepang diketahui mempercepat rotasi bumi, mengurangi panjang hari kita sebanyak 1,8 mikrodetik. Oleh karena itu, untuk mengkaji lebih jauh, Foot menghitung dampak yang akan muncul jika semua orang di bumi melompat bersamaan.
Walau terdengar mengejutkan, Foot menekankan bahwa meskipun ada kemungkinan untuk "menggeser" bumi dengan gerakan kecil, aksi massal ini memerlukan proporsi peserta yang jauh lebih besar. Untuk benar-benar mempengaruhi rotasi bumi dengan cara yang nyata, dibutuhkan lebih dari sekadar jutaan orang. Dalam laporannya, Foot mencatat bahwa perubahan yang diperlukan agar rotasi bumi terpengaruh harus melibatkan sekitar tujuh juta kali lebih banyak orang dibanding jumlah penduduk saat ini.
Fisikawan Keberatan tentang Keberhasilan Lompatan Massal
Fisikawan Rhett Allain juga memberikan pandangan terkait. Ia menjelaskan bahwa manusia, meskipun banyak jumlahnya, tidak akan mampu mengubah kecepatan rotasi bumi. Allain menghitung potensi pergerakan bumi berdasarkan massa total umat manusia dan mencapai kesimpulan bahwa jika seluruh populasi lompat sekitar 0,3 meter secara bersamaan, bumi hanya akan bergerak sangat sedikit—hanya sekitar seperseratus radius satu kali lompatan atom hidrogen.
Lebih lanjut, Allain menjelaskan bahwa setelah melompat, setiap orang akan kembali jatuh ke bumi; dalam proses ini, semua pergerakan tersebut akan kembali mengimbangi posisi bumi, membuat segala perubahan yang terjadi menjadi tidak signifikan. “Setelah semua orang melompat, bumi akan bergerak kembali ke atas. Semua akan seperti semula,” ungkap Allain.
Kesimpulan Penelitian yang Kontradiktif
Percobaan ini tidak hanya mengundang tawa tetapi juga menjelaskan batasan yang ada dalam pemikiran awam terhadap lompatan bersama sebagai alat untuk mempengaruhi planet kita. Meskipun pergerakan kecil mungkin terjadi pada tingkat yang sangat halus, dampak nyata terhadap rotasi bumi tetap menjadi teori yang jauh dari kemungkinan, dan itu mungkin masih menjadi spekulasi.
Dalam dunia di mana sains kerap kali dikaitkan dengan keajaiban, eksperimen semacam ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan berbasis data dan pemahaman ilmiah. Ini menunjukkan bahwa tidak semua yang terlihat logis atau mungkin tidak selalu dapat diujicoba secara praktis pada skala besar. Eksperimen sederhana dengan efek yang tampaknya luar biasa dapat membawa kita ke pemahaman yang lebih dalam tentang seberapa besar kendali kita terhadap dunia di sekitar kita.
Melalui berbagai penelitian dan eksperimen, seperti yang disampaikan oleh Foot dan Allain, kita diperkenalkan pada gambaran yang lebih jelas mengenai interaksi antara manusia dan planet yang kita tinggali. Ketika datang ke pertanyaan besar tentang kekuatan manusia terhadap gejala yang lebih besar, lebih banyak pertanyaan yang tetap terbuka untuk dipecahkan, dan sains akan selalu memberikan jawaban yang berbasis fakta.