PT Jababeka Tbk melalui anak usahanya, Jababeka Infrastruktur, telah mengambil langkah signifikan dalam mendukung dekarbonisasi di Kawasan Industri Jababeka. Pada forum diskusi yang berlangsung pada Rabu, 18 September 2024, Public Infra Manager Jababeka Infrastruktur dan NZICC Taskforce Leader, Regi Risman Sandi, menjelaskan bahwa kawasan industri ini sedang dalam proses transformasi menuju sebuah Eco-Industrial Park 2.0.
Langkah Jababeka menuju dekarbonisasi mencerminkan komitmen untuk memperbaiki kinerja manajemen kawasan, lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dalam konteks kinerja manajemen kawasan, Kawasan Industri Jababeka telah menetapkan regulasi holistik dengan mekanisme penegakan yang spesifik. Hal ini menunjukkan keseriusan dalam menciptakan sistem pengelolaan yang terstruktur yang mendukung transisi menuju praktek industri yang lebih berkelanjutan.
Dalam hal kinerja lingkungan, upaya Jababeka dapat dilihat dari perolehan penghargaan Proper Hijau tahun lalu, yang menegaskan bahwa Jababeka menjadi satu-satunya kawasan industri yang mendapatkan pengakuan tersebut. Penghargaan ini mencerminkan kemajuan yang dicapai dalam pengelolaan dampak lingkungan, sebagai bagian dari transisi menuju industri hijau yang semakin penting di zaman sekarang.
Regi juga menyampaikan bahwa Jababeka memiliki program CSR Jababeka Bersahabat (JABAT) untuk mendukung kinerja sosial di kawasan industri tersebut. Program ini mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif pada masyarakat sekitar serta meningkatkan kualitas hidup pekerja dan lingkungan.
Salah satu aspek yang menarik dari strategi Jababeka adalah penciptaan lapangan kerja (job creation) dan nilai tambah (value creation) melalui pendirian President University. Langkah ini bertujuan untuk mengembangkan talenta lokal, sehingga mereka dapat berkontribusi secara efektif di industri yang ada dalam kawasan.
Jababeka juga berusaha menciptakan ekosistem industri hijau melalui NZICC, yang bertindak sebagai komunitas dua arah. Ini memberikan ruang bagi Jababeka dan para tenant untuk berkolaborasi dalam aktivitas menuju industri hijau. Dengan cara ini, semua pihak terkait di Kawasan Industri Jababeka turut berkontribusi dalam mempercepat penyesuaian terhadap model bisnis yang lebih ramah lingkungan.
Regi menegaskan pentingnya untuk tetap mengikuti perubahan zaman dan mempelajari arah pergerakan di sektor industri hijau. Dalam hal ini, NZICC akan aktif dalam menarik kemitraan dengan pihak luar untuk mendukung inisiatif hijau. Kemitraan ini akan meliputi tiga kategori utama:
Pertama, kebijakan dan pengetahuan untuk memastikan bahwa Jababeka dan para tenant tetap terinformasi tentang kebijakan dan tren terbaru dalam industri hijau.
Kedua, penawaran solusi dan teknologi yang diperlukan untuk memfasilitasi transisi menuju industri yang lebih hijau.
Ketiga, pencarian investasi dan pembiayaan untuk mendukung proyek-proyek hijau yang sedang dikembangkan.
Namun, Regi tidak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi dalam transisi ini. Transformasi menuju industri hijau memerlukan modal yang cukup besar, yang bisa menjadi penghalang bagi beberapa pihak. Selain itu, tantangan lain datang dari kebijakan dan regulasi yang saat ini masih belum optimal untuk mendukung langkah-langkah menuju keberlanjutan. Perbedaan dalam tingkat pengetahuan dan minat di antara berbagai pihak di Kawasan Industri Jababeka juga menjadi hambatan yang perlu diatasi.
Regi menilai bahwa meskipun banyak kebijakan dan regulasi yang ada saat ini sudah mendukung pergerakan menuju kawasan industri yang lebih hijau, masih banyak aspek yang perlu diselaraskan. Untuk itu, sinergi antar berbagai pihak dan kolaborasi yang erat sangatlah diperlukan agar setiap upaya yang dilakukan dapat berjalan efektif dan efisien.
Melalui upaya UP ini, Jababeka berlahan berupaya untuk mengurangi jejak karbon mereka dan meningkatkan dampak positif terhadap lingkungan. Mengingat pentingnya memperhatikan perubahan iklim yang semakin mendesak, langkah-langkah yang diambil oleh Jababeka diharapkan dapat menjadi contoh bagi kawasan industri lain di Indonesia dalam menciptakan keseimbangan antara pengembangan industri dengan keberlanjutan lingkungan.
Ke depan, semakin penting bagi sektor industri untuk tidak hanya fokus pada aspek profit yang jangka pendek, tetapi juga pada tanggung jawab sosial dan lingkungan yang lebih luas. Melalui kolaborasi yang kuat, keterlibatan aktif dari semua pemangku kepentingan, serta adopsi teknologi hijau yang inovatif, Jababeka yakin bahwa perjalanan menuju industri hijau tidak hanya mungkin dilakukan, tetapi juga memberikan keuntungan jangka panjang bagi seluruh ekosistem yang terlibat.