Dunia

Dubes Iran: Israel Biang Kerok Perang Berisiko Meletus di Timur Tengah

Perang yang berisiko pecah di Timur Tengah kembali menjadi sorotan, saat Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, mengungkapkan pendapatnya mengenai penyebab potensial dari konflik yang melibatkan Israel. Dalam wawancara eksklusif dengan Metro TV, Boroujerdi menyatakan dengan tegas bahwa Israel adalah "biang kerok" di balik ketidakstabilan regional ini. Menurutnya, tindakan agresif Israel, terutama di wilayah Gaza, telah memperburuk situasi dan menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi kehidupan puluhan ribu orang.

Menyaksikan kekacauan di Gaza, Boroujerdi mengungkapkan bahwa selama sepuluh bulan terakhir, serangan Israel telah merenggut nyawa sekitar 40 ribu jiwa. Pernyataan ini menggambarkan betapa parahnya situasi di wilayah yang sudah lama terjebak dalam konflik. Boroujerdi menilai, usaha Israel untuk menguasai dan menduduki wilayah tersebut hanya akan menyebabkan meningkatnya ketegangan dan keinginan untuk menarik negara lain ke dalam konflik. "Mereka tidak mencapai apapun di tanah yang mereka duduki, jadi mereka mencoba menginternasionalisasikan ketidakstabilan dan perang," tegasnya.

Iran, di sisi lain, berupaya mempertahankan stabilitas di kawasan. Menurut Boroujerdi, Iran telah berusaha untuk tidak terjebak dalam perang, meskipun ada provokasi dari Israel yang menyerang Konsulat Iran di Suriah. "Kami tidak menyerang mereka. Kami hanya mengirim pesan bahwa kami sangat sensitif jika menyangkut keamanan nasional dan semua wilayah kami," kata Boroujerdi, menegaskan bahwa Iran berusaha menghindari eskalasi konflik lebih lanjut.

Lebih lanjut, ia mencatat bahwa menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan tanpa merespons tindakan Israel adalah hal yang sulit. "Dan saat ini juga, kami berusaha menjaga kedamaian dan keamanan, tapi tanpa merespons rezim Zionis Israel, mustahil akan menjaga perdamaian di kawasan," ujarnya. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa ketegangan antara Iran dan Israel berpotensi memicu konflik yang lebih besar jika tidak ditangani dengan baik.

Sikap Boroujerdi mencerminkan keinginan Iran untuk berempati dengan masyarakat Palestina dan mendorong upaya internasional untuk mendesak Israel mengakhiri tindakan agresifnya. Duta Besar Iran itu juga mengajak masyarakat Indonesia dan komunitas internasional untuk bersatu dalam menuntut Israel menghentikan serangan dan menghormati hak asasi manusia masyarakat Palestina. "Harus ada gencatan senjata, harus ada perdamaian dan kita harus melihat orang Palestina mencapai hak asasi manusia mereka," tegasnya.

Pernyataan Boroujerdi membawa kembali fokus kepada pentingnya diplomasi dan kerja sama internasional dalam menangani konflik Timur Tengah. Dalam situasi yang semakin memburuk ini, upaya untuk menciptakan kedamaian tidak hanya bergantung pada satu pihak, melainkan menjadi tanggung jawab kolektif semua negara, terutama negara-negara Muslim dan organisasi internasional yang peduli akan isu ini.

Dengan latar belakang ketegangan yang terus berkembang, dikhawatirkan bahwa langkah-langkah yang tidak tepat dapat menyebabkan perang besar yang dapat menarik lebih banyak negara terlibat. Boroujerdi berulang kali mengingatkan bahwa tindakan Israel tidak hanya merugikan warga Palestina, tetapi juga mengancam stabilitas regional yang sudah rapuh. "Selama 10 bulan, Iran mencoba menyelamatkan stabilitas di kawasan Timur Tengah," jelasnya, seraya menggarisbawahi bahwa Iran akan terus berusaha menjaga ketenangan sebelum situasi semakin buruk.

Dunia internasional kini menunggu respons dari berbagai pihak terhadap situasi ini. Banyak yang mengharapkan bahwa upaya diplomatik dapat membawa hasil positif untuk menghindari meletusnya konflik berskala besar. Dalam konteks ini, Boroujerdi menekankan pentingnya tindakan sanksi global terhadap Israel sebagai bentuk protes terhadap kekerasan yang terjadi di Gaza. Ia percaya bahwa tanpa tindakan konkret, segala upaya untuk menciptakan kedamaian di kawasan akan sia-sia.

Dalam wawancara itu, Boroujerdi juga menyebut bahwa masyarakat internasional, termasuk negara-negara Muslim dan lembaga-lembaga internasional lainnya, harus tampil lebih aktif dalam menyerukan Israel untuk menghentikan segala bentuk agresi. "Harus terlihat hasilnya," ujarnya optimis, menyuarakan harapan agar semua usaha kolektif dapat mengarah pada aplikasi nyata dari prinsip-prinsip hak asasi manusia dan kedamaian yang selama ini diperjuangkan oleh banyak pihak.

Kondisi di Gaza dan pernyataan dari Duta Besar Iran ini menjadi pengingat bahwa tantangan untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah masih jauh dari selesai. Masih terdapat banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dan semua pihak terkait diharapkan dapat berkontribusi secara konstruktif untuk membawa perubahan yang lebih baik dan menghindari terjadinya konflik berkelanjutan. Semua mata kini tertuju pada bagaimana komunitas internasional akan merespons dan apakah mereka akan bersatu dalam menolak kekerasan serta mendorong penyelesaian yang adil dan berkelanjutan.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button