Kesehatan

Dokter Anak Jawab Pertanyaan Orangtua: Apakah Faktor Keturunan Berpengaruh pada Alergi Bayi?

Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik bagi bayinya, termasuk dalam hal kesehatan. Alergi pada bayi menjadi salah satu isu yang cukup mengkhawatirkan dan sering kali memerlukan perhatian ekstra. Menurut dr. Lucia Nauli Simbolon, seorang dokter spesialis anak, bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya bekerja dengan baik, sehingga mereka rentan terhadap alergi yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor lingkungan seperti udara kotor dan perubahan cuaca.

Faktor Keturunan: Mitos atau Fakta?
Masih banyak yang beranggapan bahwa jika orangtua tidak memiliki riwayat alergi, maka bayi mereka juga tidak akan mengalami masalah serupa. Namun, fakta menunjukkan bahwa alergi bisa menyerang bayi dari orangtua yang tidak memiliki bakat alergi sekalipun. Dr. Lucia menjelaskan bahwa keturunan memang dapat menjadi faktor risiko, tetapi bukan penentu utama. "Mereka yang memiliki orangtua dengan bakat alergi memiliki risiko lebih besar untuk mengalami alergi, namun anak-anak dari orangtua tanpa riwayat alergi pun tetap bisa beradaptasi," jelasnya.

Apakah Alergi pada Bayi Dapat Disembuhkan?
Pertanyaan lainnya yang sering muncul adalah apakah alergi pada bayi bisa sembuh seiring waktu. Dr. Lucia menegaskan bahwa alergi bukanlah penyakit yang bisa sembuh begitu saja. "Kuncinya ada pada penghindaran alergen atau pemicu alergi," ujarnya. Seiring pertumbuhan bayi, sistem kekebalan tubuh mereka akan semakin matang dan mampu menghadapi alergi dengan lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui jenis alergen yang menyebabkan alergi pada anak mereka dengan melakukan tes alergen.

Strategi Jitu Menghadapi Alergi pada Bayi
Pencegahan adalah langkah yang lebih baik daripada pengobatan. Menurut dr. Lucia, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh orangtua untuk mencegah alergi pada bayi. Pertama, rumah harus bebas dari asap rokok. Udara kotor dan polusi, ditambah dengan asap tembakau, dapat memperburuk kondisi kesehatan bayi. Kedua, penting untuk rutin membersihkan kipas angin dan AC dari debu yang dapat menjadi pemicu alergi tak terduga.

Kebersihan rumah juga sangat penting. Pastikan bahwa debu di sekitar rumah selalu dibersihkan, terutama jika Anda memiliki kasur di lantai untuk menghindari bayi jatuh. Debu yang menumpuk berpotensi menjadi pemicu alergi yang kuat. Jika kondisi udara di rumah terlalu dingin, atur suhu agar lebih nyaman dan kenakan pakaian tebal pada bayi. Sebaliknya, saat udara panas, gunakan pakaian longgar berbahan katun agar bayi tetap nyaman dan terhindar dari keringat berlebih.

Mitos Memandikan Bayi Saat Berkeringat
Salah satu kekhawatiran umum di kalangan orangtua adalah memandikan bayi saat berkeringat, yang konon dapat menyebabkan panu. Mitos ini dibantah oleh dr. Lucia yang mengatakan bahwa panu muncul bukan karena mandi, tetapi jika tubuh tidak dibersihkan dengan benar. "Jika si kecil berkeringat, cukup lap tubuhnya menggunakan handuk yang dibasahi air dingin, bukan kain hangat. Hindari menggunakan tisu basah, dan pastikan bayi tetap kering untuk menghindari iritasi kulit," tegasnya.

Alergi pada bayi bukanlah masalah sepele. Memahami dan menghadapi alergi memerlukan ketenangan dan kesabaran dari orangtua. Oleh karena itu, penting untuk tetap memantau kesehatan bayi dan mengambil langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga agar si kecil tetap sehat dan nyaman.

YouTube video

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button