Jakarta: Dalam konteks konflik yang terus berkepanjangan antara Palestina dan Israel, propaganda dan informasi yang tidak akurat menjadi isu penting. Seorang penulis baru-baru ini mengungkapkan pengalamannya saat mengakses laman www.Hamas.com yang diklaim sebagai situs resmi organisasi Islam Palestina. Laman tersebut menampilkan gambar-gambar grafis terkait perang yang berlangsung di Gaza. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, terungkap bahwa situs tersebut kemungkinan merupakan upaya propaganda yang diciptakan oleh pihak Israel untuk mengurangi dukungan global terhadap Hamas.
Media Israel, Haaretz, melaporkan bahwa laman tersebut telah “dibajak oleh Israel untuk menunjukkan kekejaman yang terjadi pada 7 Oktober 2023.” Ini menunjukkan bagaimana teknologi dan media dapat digunakan sebagai alat dalam perang psikologis dan informasi. Rumor juga beredar bahwa laman yang dimaksud mungkin mengandung virus komputer, tetapi laporan ini belum dapat dikonfirmasi secara independen.
Dalam menghadapi situasi yang penuh dengan fitnah dan propaganda ini, banyak orang mencari cara untuk melindungi diri mereka dari pengaruh yang negatif dan memudarkan kebohongan. Salah satu cara yang dianjurkan adalah dengan berdoa, dan ada beberapa doa dalam tradisi Islam yang dapat digunakan untuk menjauhkan diri dari kebohongan dan fitnah.
Salah satu doa yang penting adalah yang terdapat dalam Surah Yunus ayat 85-86. Doa ini sangat relevan untuk situasi di mana ketidakadilan terjadi di sekitar kita.
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari (tipu daya) orang-orang kafir.”
Doa ini mengilustrasikan pentingnya perlindungan dari Allah atas diri kita terhadap kezaliman dan kebohongan. Dalam konteks konflik saat ini, di mana propaganda dapat datang dari berbagai sumber, menjadikan doa ini sebagai bagian dari rutinitas spiritual bisa membantu menjaga ketenangan batin dan fokus kita.
Selain itu, ada juga hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, yang berbunyi:
“Kami berlindung diri kepada Allah dari fitnah-fitnah yang nampak dan yang tersembunyi.” (HR. Muslim no. 2867)
Hadis ini menunjukkan adanya dua bentuk fitnah, yaitu yang terlihat dan yang tersembunyi. Dalam dunia informasi yang semakin kompleks, sangat penting bagi umat beriman untuk berdoa agar terhindar dari kedua jenis fitnah ini. Dalam hal ini, berdoa juga menjadi sumber kekuatan mental dan spiritual di tengah arus informasi yang kadang dapat menyesatkan.
Sumber daya yang tersedia, termasuk situs resmi Hamas seperti Hamasinfo.info, bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan tidak terdistorsi. Di tengah ambiguitas informasi, penting bagi masyarakat untuk bersikap kritis dan selektif dalam menyerap berita.
Dalam situasi saat ini, di mana ketegangan antara Israel dan Palestina semakin memuncak, muncul berbagai bentuk propaganda, salah satunya melalui media sosial. Praktik menyebarkan berita palsu bisa memicu konflik lebih lanjut dan memperkeruh situasi yang sudah sulit. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk aktif melakukan penelitian dan verifikasi informasi agar tidak terjebak dalam kebohongan yang disebar oleh berbagai pihak.
Ketika propaganda dapat dengan mudah menyebar melalui berbagai platform, kesadaran kolektif akan pentingnya pendidikan media menjadi semakin mendesak. Meningkatkan kemampuan individu untuk mengidentifikasi dan mengatasi informasi yang salah adalah langkah penting dalam memerangi propaganda dan menjaga keutuhan informasi yang akurat.
Di berbagai belahan dunia, tidak hanya di wilayah konflik, masyarakat juga terus mencari cara untuk menggunakan kemampuan digital mereka dengan bijaksana. Melalui dialog yang terbuka dan saling menghormati, pendekatan yang lebih inklusif dapat membantu mengurangi kesalahpahaman yang sering terjadi akibat propaganda dan disinformasi.
Seiring berjalannya waktu, kita semua diingatkan akan kekuatan doa dan pentingnya menjaga integritas dalam informasi yang kita konsumsi. Oleh karena itu, menjaga kerohanian dan iman juga menjadi bagian penting dalam menghadapi realitas dunia yang kerap membingungkan ini. Dengan bersandar pada Allah dan memperkuat pengetahuan kita tentang kebenaran, diharapkan kita dapat menjauhkan diri dari segala bentuk fitnah dan kebohongan yang ada di sekitar kita.