Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Silmy Karim, mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di sektor imigrasi. Dalam upaya ini, Silmy tidak hanya melakukan pengawasan jarak jauh, melainkan juga terjun langsung ke lapangan dengan melayani masyarakat di pintu-pintu imigrasi. Hal ini diyakini sebagai langkah strategis untuk memberikan contoh kepada jajaran serta memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan optimal.
Kegiatan pelayanan yang dilakukan Silmy bertempat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Sabtu, 14 September 2024. Silmy mulai bertugas sejak pukul 05.00 WIB, langsung berada di konter pemeriksaan paspor. "Saya memahami bahwa tentunya, para pelintas memiliki kebutuhannya masing-masing ketika melewati imigrasi. Pengalaman yang sangat menarik ini dapat dijadikan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan juga merasakan bagaimana rasanya ber jam-jam di konter melayani ratusan orang," ungkap Silmy dalam keterangannya.
Pengalaman Langsung Melayani Masyarakat Menjadi Pemicu Perbaikan
Dengan terlibat langsung dalam kegiatan pelayanan, Silmy berusaha merasakan dan memahami secara langsung tantangan yang dihadapi oleh petugas imigrasi di lapangan. "Biar merasakan ada masalah apa yang perlu perbaikan, dan melihat peralatannya masih bagus atau tidak. Kemudian ini aplikasinya baru kan, versi 4.0, nah ini juga menyangkut kecepatan," ujarnya. Melalui pengalamannya, Silmy berharap dapat menciptakan solusi yang lebih baik untuk masalah-masalah yang muncul dalam pelayanan imigrasi.
Peningkatan Teknologi Pelayanan Imigrasi
Dirjen Imigrasi juga menunjukkan komitmen untuk memodernisasi sistem layanan dengan menambahkan 78 unit auto gate baru di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Tambahan ini mengikuti peningkatan jumlah penumpang dan diharapkan dapat mempercepat proses pemeriksaan paspor. Selain itu, ditambah juga 100 personel baru untuk mendukung pelayanan, sehingga bisa memastikan setiap penumpang mendapatkan layanan yang lebih cepat dan ramah.
Tujuan Utama Peningkatan Pelayanan
Dalam upaya meningkatkan pelayanan publik, Silmy Karim menekankan bahwa tujuan utamanya adalah untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Melalui pelibatan langsung dan pemantauan kualitas pelayanan, dia ingin memastikan bahwa setiap petugas memiliki standar pelayanan yang tinggi dan mampu merespon kebutuhan para pelintas dengan baik. Dengan demikian, diharapkan akan terbentuk budaya pelayanan yang responsif dan inovatif di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi.
Menyelaraskan Pelayanan dengan Kebijakan Publik
Silmy Karim juga menyadari perlunya menyelaraskan pelayanan imigrasi dengan kebijakan publik yang lebih luas. Penambahan fasilitas, seperti auto gate dan peningkatan jumlah petugas, merupakan bagian dari komitmen untuk adaptasi terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Komitmen ini diharapkan tidak hanya menciptakan efisiensi dalam pelayanan, tetapi juga meningkatkan citra Direktorat Jenderal Imigrasi di mata publik.
Strategi untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Ada beberapa strategi yang diterapkan Silmy dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan di Ditjen Imigrasi. Di antaranya adalah peningkatan pelatihan untuk para petugas imigrasi, agar mereka tidak hanya menguasai pengetahuan teknis tetapi juga mampu berinteraksi dengan masyarakat dengan baik. Silmy percaya bahwa peningkatan SDM merupakan salah satu kunci dalam menciptakan pelayanan yang berkualitas.
Respon Masyarakat Terhadap Perubahan
Respon masyarakat terhadap perubahan ini juga menjadi hal yang penting untuk dicatat. Banyak pengguna jasa imigrasi yang mengapresiasi pendekatan baru yang diambil Silmy. Mereka merasakan adanya perubahan yang signifikan dalam kualitas pelayanan. Hal ini menjadi dorongan bagi Dirjen Imigrasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanannya.
Masalah yang Masih Dihadapi
Meski banyak langkah positif yang telah diambil, Silmy juga menyadari bahwa masih ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Beberapa di antaranya adalah antrian panjang yang masih kerap terjadi, terutama pada musim puncak perjalanan. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih proaktif dalam manajemen antrian dan efisiensi proses pemeriksaan masih menjadi fokus perhatian bagi Silmy dan timnya.
Inovasi dalam Sistem Layanan
Penggunaan teknologi, terutama dalam bentuk auto gate dan sistem aplikasi terbaru, menjadi salah satu solusi yang diandalkan dalam meningkatkan efisiensi layanan. Silmy berkomitmen untuk terus memperbarui teknologi yang digunakan dalam proses imigrasi. Hal ini bertujuan untuk tidak hanya meningkatkan kecepatan layanan tetapi juga mengurangi kemungkinan adanya kesalahan dalam proses pemeriksaan paspor.
Dampak Terhadap Wisatawan dan Pengguna Lainnya
Dengan langkah-langkah yang diambil oleh Silmy Karim, diharapkan pengalaman para wisatawan dan pelintas batas lainnya akan semakin baik. Setiap proses yang dipermudah, dari kedatangan hingga keberangkatan, tentu akan berdampak positif terhadap perekonomian dan citra Indonesia sebagai negara yang ramah terhadap pengunjung.
Komitmen untuk Terus Meningkatkan Pelayanan
Dengan penuh semangat, Silmy Karim mengajak seluruh jajaran Direktorat Jenderal Imigrasi untuk saling bekerjasama dan berkontribusi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Setiap langkah yang diambil dijadikan evaluasi untuk terus membangun dan memperbaiki setiap aspek dari sistem imigrasi di Indonesia. Silmy berharap agar budaya pelayanan prima bisa menjadi karakter yang melekat dalam setiap individu yang terlibat dalam sektor imigrasi.
Langkah-langkah inovatif ini menjadi fondasi yang penting bagi Direktorat Jenderal Imigrasi dalam menciptakan pelayanan publik yang efisien dan berkualitas, serta dalam menghadapi tantangan di masa depan.