Gaya Hidup

Diduga Bangkrut, Jordi Onsu Ungkap Nasib Geprek Bensu Lewat Pernyataan Terbuka

Hubungan antara ruben Onsu dan Jordi Onsu, kakak-adik yang dikenal luas di Indonesia, tengah menjadi sorotan publik seiring dengan isu yang berkembang mengenai bisnis kuliner mereka, Geprek Bensu. Dalam beberapa waktu terakhir, banyak informasi beredar mengenai kemungkinan kebangkrutan bisnis ini, setelah sejumlah gerai penyakit ditutup di berbagai kota. Dalam sebuah video yang diunggah pada hari Rabu (3/10/2024) di kanal YouTube-nya, Jordi Onsu memberikan penjelasan terkait kabar yang beredar.

Situasi Geprek Bensu Saat Ini

Jordi Onsu mengungkapkan bahwa meskipun sejumlah gerai Geprek Bensu telah ditutup, bisnis mereka tetap berjalan dengan total 68 gerai yang masih beroperasi, berkurang signifikan dari jumlah ratusan sebelumnya. Dalam pernyataannya, Jordi dengan optimis menyebutkan bahwa mereka masih bersyukur atas jumlah gerai yang tersisa.

"Eh, akhir bulan ini mungkin masih ada 68 (gerai Geprek Bensu) totalnya. Alhamdulillah masih 68 dari pandemi dan ratusan ratusan segala macam," ungkap Jordi dalam video tersebut.

Ia menekankan bahwa meski situasi bisnis tidak semulus sebelumnya, Geprek Bensu masih menjadi pilihan kuliner berbagai kalangan, terutama bagi mereka yang bingung memilih makanan.

Strategi Pemasaran dan Penutupan Gerai

Jordi juga menjelaskan mengapa sejumlah gerai terpaksa tutup. Menurutnya, alasan utama adalah sepinya pengunjung yang berujung pada tidak menguntungkannya bisnis di beberapa lokasi. Ia menegaskan bahwa menutup gerai yang tidak menghasilkan lebih baik daripada mempertahankan tanpa keuntungan.

"Tapi memang enggak ada pemasaran yang masif sekarang. Ada yang nanya, banyak yang tutup ya banyak yang tutup. Ya di kota lu kagak ada yang beli. Emang jualan buat gengsi? Gila. Usaha tuh harus untung. Kalau sudah enggak untung ngapain," jelasnya kembali menegaskan pentingnya profitabilitas dalam menjalankan bisnis.

Ketika ditanya apakah inginnya gerai yang masih ada berada di kota besar, Jordi mengonfirmasi bahwa ada beberapa yang masih berdiri, meski tidak semua dapat bertahan jika terus sepi pengunjung.

"Banyak (di kota besar), mungkin cuma satu atau dua yang masih untung. Sisanya ya tergantung masyarakat. Kalo enggak suka jajan, ya tutup lagi aja," imbuhnya.

Perselisihan Merek

Selain isu tentang keberlanjutan bisnis, Jordi Onsu juga menghadapi masalah terkait rebutan merek. Jordi sebelumya memilih untuk tidak banyak bicara mengenai hal ini, namun akhir-akhir ini ia merasa perlu untuk memberikan klarifikasi. Dalam sebuah wawancara, ia menegaskan bahwa tidak ada perselisihan atas nama merek.

"Bukan rebutan, ini disclaimer, bukan rebutan (merek). Empat tahun gue diem, tapi menurut gue belakangan ini gue harus speak up," ujarnya.

Dia juga menjelaskan bahwa Ruben Onsu telah membeli nama "Bensu" dari Jessy Handalim yang lebih dulu mendaftarkan merek tersebut. Pembelian tersebut dilaporkan dilakukan dengan uang sebesar sekitar Rp4 miliar. Namun, ada keluarnya sertifikat yang dimiliki oleh Benny Sujono, teman bisnis mereka, yang mengklaim Ruben telah mencuri resep dan merek mereka.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Sesuai dengan situasi yang dihadapi Geprek Bensu, persaingan di industri kuliner semakin ketat, terutama pasca-pandemi yang mengubah pola konsumsi masyarakat. Jordi Onsu mengakui bahwa keberlangsungan bisnis mereka menghadapi tantangan, namun ia tetap optimis dengan keberadaan 68 gerai yang masih dapat beroperasi saat ini.

Meskipun tidak memiliki pemasaran yang masif, Jordi percaya bahwa Geprek Bensu masih memiliki tempat di hati para konsumen, terutama sebagai salah satu menu favorit, yaitu ayam geprek. Dengan optimis, ia berharap banyak masyarakat yang kembali menikmati masakan mereka.

Dalam konteks yang lebih luas, situasi Geprek Bensu mencerminkan realita yang dihadapi banyak pelaku bisnis di jaman sekarang. Adaptasi dan pemahaman tentang kebutuhan pasar menjadi kunci untuk tetap bertahan dalam menghadapi dinamika yang ada. Meski berita tentang potensi kebangkrutan terus beredar, Jordi Onsu tetap berusaha menjaga eksistensi bisnis sore hari ini dan mendorong timnya untuk terus berinovasi demi mempertahankan konsumen.

YouTube video

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button