Infografis sudah menjadi salah satu alat komunikasi visual yang populer dalam dunia digital. Dengan menyajikan informasi dalam bentuk grafis yang menarik, membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk menyampaikan informasi secara singkat dan padat. Namun, tidak semua orang menggunakan infografis dengan tujuan yang tepat. Dibawah ini adalah beberapa hal yang bukan merupakan tujuan utama dari pembuatan infografis.
1. Menyajikan Informasi yang Tidak Akurat
Infografis seharusnya tidak digunakan untuk menyajikan informasi yang tidak akurat atau salah. Salah satu tujuan utama dari pembuatan infografis adalah untuk menyajikan data dan informasi dengan jelas dan akurat. Jika infografis menyajikan informasi yang tidak benar, hal ini dapat menyesatkan pembaca dan menurunkan kepercayaan pada sumber informasi tersebut. Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa keakuratan data sebelum disajikan dalam bentuk infografis.
2. Membingungkan Pembaca dengan Desain yang Terlalu Rumit
Infografis seharusnya tidak dirancang dengan desain yang terlalu rumit hingga membingungkan pembaca. Tujuan dari infografis adalah untuk menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami. Jika desain infografis terlalu rumit, pembaca dapat kesulitan untuk memahami informasi yang disajikan. Oleh karena itu, penting untuk menyederhanakan desain infografis agar informasi dapat tersampaikan dengan jelas dan mudah dipahami.
3. Menutupi Kekurangan Data dengan Desain yang Menarik
Infografis seharusnya tidak digunakan untuk menutupi kekurangan data dengan desain yang menarik. Meskipun desain yang menarik dapat membuat infografis lebih eye-catching, hal ini tidak seharusnya digunakan untuk menutupi kekurangan data atau informasi yang disajikan. Infografis seharusnya tetap menyajikan data dan informasi yang lengkap dan akurat, tanpa menutup-nutupi kekurangannya dengan desain yang menarik.
4. Hanya Digunakan untuk Tujuan Pemasaran
Infografis seharusnya tidak hanya digunakan untuk tujuan pemasaran. Meskipun infografis dapat menjadi alat yang efektif dalam strategi pemasaran, namun itu bukanlah tujuan utama dari pembuatan infografis. Tujuan utama dari infografis adalah untuk menyajikan informasi yang bermanfaat dan bermanfaat bagi pembaca. Jika infografis hanya digunakan untuk tujuan pemasaran tanpa memberikan nilai tambah bagi pembaca, hal ini dapat menurunkan kredibilitas dari infografis tersebut.
5. Menyajikan Informasi yang Tidak Relevan atau Tidak Dibutuhkan
Infografis seharusnya tidak digunakan untuk menyajikan informasi yang tidak relevan atau tidak dibutuhkan oleh pembaca. Penting untuk memahami audiens dan kebutuhan mereka sebelum membuat infografis. Infografis seharusnya menyajikan informasi yang relevan dan dibutuhkan oleh pembaca, sehingga dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap topik yang disajikan.
6. Tidak Memperhatikan Konsistensi Desain
Infografis seharusnya memperhatikan konsistensi desain. Konsistensi desain adalah hal yang penting dalam pembuatan infografis agar dapat memberikan kesan yang profesional dan mudah dipahami oleh pembaca. Jika desain infografis tidak konsisten, hal ini dapat membuat pembaca merasa kebingungan dan sulit untuk mengikuti alur informasi yang disajikan.
7. Mengabaikan Aspek Visual yang Penting
Infografis seharusnya tidak mengabaikan aspek visual yang penting. Sebagai alat komunikasi visual, aspek visual dalam infografis sangatlah penting. Hal ini termasuk pemilihan warna, jenis font yang digunakan, dan penggunaan ilustrasi atau gambar yang mendukung informasi yang disajikan. Mengabaikan aspek visual yang penting dapat membuat infografis terlihat kurang menarik dan sulit dipahami oleh pembaca.
8. Tidak Memikirkan Pandangan dari Berbagai Sudut
Infografis seharusnya mempertimbangkan pandangan dari berbagai sudut. Saat membuat infografis, penting untuk memikirkan perspektif dan sudut pandang dari berbagai pihak. Hal ini termasuk mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan audiens, serta memastikan infografis tidak menyinggung atau menimbulkan kontroversi di kalangan pembaca. Dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang, infografis dapat menjadi lebih inklusif dan bermanfaat bagi lebih banyak orang.
9. Tidak Memasukkan Call-to-Action yang Jelas
Infografis seharusnya memasukkan call-to-action yang jelas. Jika tujuan dari pembuatan infografis adalah untuk mengajak pembaca melakukan tindakan tertentu, penting untuk memasukkan call-to-action yang jelas. Hal ini dapat berupa ajakan untuk mengunjungi situs web, mengisi survei, atau melakukan tindakan lain yang diinginkan oleh pembuat infografis. Dengan memasukkan call-to-action yang jelas, pembaca akan lebih termotivasi untuk melakukan tindakan yang diinginkan.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, pembuat infografis dapat memastikan bahwa infografis yang mereka buat dapat memberikan nilai tambah dan bermanfaat bagi pembaca. Dengan menyajikan informasi yang akurat, jelas, dan mudah dipahami, infografis dapat menjadi alat komunikasi visual yang efektif dalam menyampaikan informasi kepada audiens.
FAQ
1. Apa itu Infografis?
Infografis adalah representasi visual dari informasi atau data. Infografis biasanya menggunakan kombinasi antara teks, gambar, dan grafik untuk menyajikan informasi secara singkat dan padat.
2. Apa manfaat dari pembuatan infografis?
Pembuatan infografis memiliki beberapa manfaat, antara lain: menyajikan informasi secara singkat dan padat, membuat informasi lebih mudah dipahami, dan meningkatkan daya tarik visual dari informasi yang disajikan.
3. Apa alat yang dapat digunakan untuk membuat infografis?
Terdapat banyak alat yang dapat digunakan untuk membuat infografis, mulai dari software khusus seperti Adobe Illustrator dan Canva, hingga alat-alat online seperti Piktochart dan Infogram.
Dengan memperhatikan hal-hal diatas, pembuat infografis dapat memastikan bahwa infografis yang mereka buat dapat memberikan nilai tambah dan bermanfaat bagi pembaca. Dengan menyajikan informasi yang akurat, jelas, dan mudah dipahami, infografis dapat menjadi alat komunikasi visual yang efektif dalam menyampaikan informasi kepada audiens.
