Dunia

Dibantu WHO, MER-C Kirim 34 Relawan ke Gaza Selama Perang untuk Bantuan Kemanusiaan

Organisasi Kemanusiaan MER-C Indonesia telah berhasil mengirimkan 34 relawan ke Jalur Gaza dalam beberapa bulan terakhir. Relawan yang dikerahkan ini memiliki misi untuk membantu para warga Palestina yang menjadi korban konflik berkepanjangan antara Israel dan kelompok Hamas. Kolaborasi ini mencerminkan komitmen kuat MER-C dalam upaya kemanusiaan yang sangat mendesak.

Ketua Presidium MER-C Indonesia, Sarbini Abdul Murad, menyatakan bahwa Emergency Medical Team (EMT) yang dipimpin oleh MER-C bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam proses pengiriman relawan-relawannya. Penekanan pada kerjasama ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan internasional dalam menghadapi krisis kemanusiaan yang dialami oleh warga Gaza. "Ini menjadi komitmen MER-C yang kuat dalam membantu warga Gaza," ungkap Sarbini dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Jakarta pada 12 Agustus 2024.

Di tengah kondisi yang penuh tantangan, para relawan MER-C saat ini bertugas di Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang sebagian besar telah hancur akibat konflik. Sarbini menjelaskan bahwa awalnya mereka mengalami hambatan dari otoritas Israel yang melarang tindakan operasi di rumah sakit tersebut. Namun, semua itu berangsur membaik setelah MER-C mengirimkan seorang liaison official untuk melakukan negosiasi dan mengevaluasi kondisi rumah sakit.

Kabar baik datang pada 9 Agustus lalu, ketika empat dokter dari Indonesia berhasil mendapatkan izin untuk masuk dan bekerja di Rumah Sakit Indonesia. "Saya bahagia karena mereka bisa ke Gaza utara dan bekerja di Rumah Sakit Indonesia meski dengan keterbatasan," kata Sarbini dengan nada optimis. Tindakan ini merupakan sebuah langkah positif yang diharapkan dapat meningkatkan situasi kesehatan di wilayah tersebut.

Dari 34 relawan yang dikirim, hampir setengahnya adalah perempuan, yang berani mengambil risiko untuk bekerja di kondisi yang sangat sulit. "Mereka berani bekerja di situasi sulit seperti itu, sebuah apresiasi tinggi untuk para relawan perempuan ini," pungkas Sarbini. Penghargaan bagi relawan perempuan ini mencerminkan pentingnya peran serta wanita dalam misi kemanusiaan, terutama di daerah konflik.

Sebagai bagian dari upaya mereka, MER-C juga mengirimkan obat-obatan dan bantuan medis lainnya untuk para korban di Gaza. "Kami menunggu sampai ada gencatan senjata permanen, setelah itu kami akan renovasi Rumah Sakit Indonesia," imbuh Sarbini. Harapan ini menyiratkan bahwa keberlanjutan bantuan kemanusiaan di Gaza sangat bergantung pada stabilitas politik dan keamanan di wilayah tersebut.

MER-C menjadi salah satu organisasi kemanusiaan yang menonjol dalam pengiriman relawannya ke Gaza. Dengan adanya dukungan dari WHO, mereka diarahkan untuk membantu operasi klinik dan rumah sakit yang masih berfungsi, mengikuti arahan dari Kementerian Kesehatan Gaza. Pengiriman ini tidak hanya memberikan dukungan medis, tetapi juga membawa harapan bagi banyak masyarakat yang terjebak dalam konflik yang berkepanjangan.

Krisis kesehatan di Gaza, yang diperburuk oleh konflik berkepanjangan, telah menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan petugas kesehatan internasional. WHO telah memperingatkan potensi wabah penyakit yang dapat muncul akibat kondisi tidak memadai di fasilitas kesehatan. Ancaman ini menambah kompleksitas situasi yang dihadapi oleh organisasi kemanusiaan, termasuk MER-C, yang sedang berjuang untuk memberikan bantuan di lapangan.

Sebagaimana berita terbaru menyebutkan, WHO khawatirkan potensi wabah polio massal di Gaza. Dengan infrastruktur kesehatan yang hancur dan populasi yang semakin rentan, ada kebutuhan mendesak untuk memperkuat layanan kesehatan dan vaksinasi di wilayah tersebut. Langkah-langkah proaktif seperti yang diambil oleh MER-C dalam mengirimkan relawan dan bantuan medis menjadi bagian integral dari strategi untuk mencegah terjadinya epidemi yang lebih besar.

Ke depan, MER-C berharap dapat melakukan renovasi rumah sakit dan meningkatkan kapasitas layanan kesehatan untuk masyarakat Gaza. Dukungan dari masyarakat internasional, baik dalam bentuk dana maupun sukarelawan, akan sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Kesadaran akan situasi yang dihadapi warga Gaza pada saat ini perlu terus ditingkatkan untuk mendorong lebih banyak aksi kemanusiaan.

Diharapkan, dengan upaya yang berkelanjutan dan kolaborasi internasional, MER-C akan dapat memberikan kontribusi signifikan untuk meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat di Gaza. Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi organisasi lain di seluruh dunia untuk terlibat dalam misi kemanusiaan, terutama di daerah yang terdampak konflik.

Ketidakpastian dan penderitaan yang dialami oleh warga Palestina terus menjadi perhatian dunia. Dengan segala upaya yang telah dilakukan oleh MER-C dan kolaborasi dengan organisasi internasional seperti WHO, harapannya adalah untuk mendatangkan perubahan positif bagi masyarakat yang sangat membutuhkan dukungan dan perhatian.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button