Produsen mobil Jepang, Toyota, Daihatsu, dan Honda kembali mendominasi pasar otomotif Indonesia hingga September 2024. Menurut data yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ketiga merek ini mencatatkan penjualan ritel tertinggi dengan total yang mengesankan, mencerminkan permintaan konsumen di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi. Penjualan ritel Toyota mencapai 217.608 unit, diikuti oleh Daihatsu dengan 129.848 unit, dan Honda yang meraih 75.514 unit.
Keberhasilan penjualan ini tidak lepas dari model-model terlaris yang menjadi tulang punggung bagi masing-masing agen pemegang merek. Toyota, misalnya, masih membanggakan segmen multi-purpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicle (SUV) yang sangat diminati. Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director Toyota Astra Motor, menjelaskan bahwa model yang paling banyak terjual adalah Avanza dan Veloz yang berkontribusi signifikan dalam angka penjualan, serta Kijang Innova, Calya, Rush, dan Agya.
Berdasarkan data penjualan Toyota, model terlaris hingga September 2024 tercatat sebagai berikut: Avanza dan Veloz dengan penjualan 51.000 unit, diikuti oleh Kijang Innova (49.000 unit), Calya (29.000 unit), Rush (24.000 unit), dan Agya (15.000 unit). Meski terjadi penurunan sedikit dalam angka penjualan dari Agustus, Toyota mampu mempertahankan pangsa pasar sebesar 33,1%.
Sementara itu, Daihatsu juga menunjukkan performa yang baik meski mengalami penurunan penjualan secara bulanan. Pada September 2024, Daihatsu mencatat 12.490 unit, menurun 11,63% dibandingkan Agustus. Meskipun demikian, penjualan ritel Daihatsu dari Januari hingga September mencapai 129.848 unit dengan pangsa pasar 19,8%. Model yang paling diminati adalah Astra Daihatsu Sigra, yang menyumbang 34% dari total penjualan, disusul oleh Gran Max Pick Up dengan kontribusi 23%. Tri Mulyono, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk., memberikan wawasan mengenai tantangan yang dihadapi sektor otomotif, termasuk penurunan daya beli masyarakat dan peningkatan selektivitas lembaga pembiayaan terhadap kredit.
Di sisi lain, Honda tetap berada di jalur positif dengan penjualan ritel mencapai 75.514 unit sepanjang 9 bulan pertama 2024. Model yang paling popular di kalangan konsumen adalah Honda Brio, yang kontribusinya mencapai 56%, diikuti oleh Honda HR-V dan Honda WR-V masing-masing dengan kontribusi 15,3% dan 13%. Meskipun penjualan Honda pada September mencatatkan penurunan sebesar 10,64% dibandingkan Agustus, Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, tetap optimis bahwa pasar akan berangsur pulih. Honda juga berencana untuk meluncurkan program penjualan menarik untuk merangsang minat konsumen dalam beberapa pameran otomotif mendatang.
Di tengah laju penjualan yang beragam, pasar mobil Indonesia secara keseluruhan masih mengalami kesulitan. Penjualan wholesales tercatat 72.667 unit pada September 2024, mengalami penurunan 9,1% dibandingkan tahun lalu. Penjualan ritel juga menunjukkan kemunduran sebanyak 10,6% dibandingkan dengan September 2023. Jongkie Sugiarto, Ketua I Gaikindo, menyatakan bahwa pihaknya belum merevisi target penjualan 1,1 juta unit untuk tahun ini, menunggu masukan dari para anggota.
Menyadari tantangan yang dihadapi, Gaikindo berupaya untuk mempercepat penjualan dalam tiga bulan terakhir tahun ini. Beberapa pameran otomotif, seperti GIIAS Bandung dan Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, diharapkan dapat memberikan dorongan untuk meningkatkan penjualan jelang akhir tahun. Dengan total penjualan wholesales 633.218 unit dari Januari hingga September 2024, pencapaian ini mencerminkan penurunan 16,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kompetisi sengit di pasar otomotif Indonesia menunjukkan bahwa produsen seperti Toyota, Daihatsu, dan Honda harus tetap adaptif dan inovatif untuk menarik minat konsumen di tengah kondisi pasar yang belum sepenuhnya pulih. Dalam menghadapi tantangan ini, berbagai strategi pemasaran serta program penjualan yang menarik diharapkan akan mendorong pertumbuhan penjualan di sisa tahun ini dan seterusnya. Penantian pasar terhadap kebangkitan penjualan di akhir tahun tetap menjadi fokus utama bagi para pelaku industri otomotif di Tanah Air.
