AS Roma sukses meraih kemenangan perdana di bawah kepelatihan Ivan Juric setelah mengalahkan Udinese dengan skor telak 3-0 dalam laga lanjutan Serie A yang berlangsung pada Minggu, 22 September. Pertandingan ini menjadi momen bersejarah bagi Juric, yang baru saja ditunjuk sebagai pelatih Roma, dan berhasil mengangkat performa timnya dengan hasil positif yang sangat dibutuhkan.
Kemenangan ini dibuka oleh gol Artem Dovbyk pada menit ke-19. Berawal dari umpan matang yang diberikan oleh Stephan El Shaarawy, Dovbyk menunjukkan ketajamannya dengan mengkonversi umpan tersebut menjadi gol. Momen ini tidak hanya memberikan keunggulan bagi Roma, tetapi juga memberikan kepercayaan diri yang besar bagi para pemain untuk terus menyerang.
Di babak kedua, Roma menggandakan keunggulan pada menit ke-49 melalui penalti yang dieksekusi oleh Paulo Dybala. Penalti diberikan setelah Dybala dijatuhkan oleh Jaka Bijol di dalam kotak penalti. Dybala, sebagai salah satu pilar utama tim, berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik dan membuat papan skor berubah menjadi 2-0. Keberanian Dybala untuk mengambil tanggung jawab dalam situasi penting ini mencerminkan kualitas kepemimpinannya di lapangan.
Tommaso Baldanzi menjadi penutup kemenangan Roma dengan gol ketiga pada menit ke-70. Gol tersebut tercipta setelah Baldanzi berhasil memanfaatkan umpan Dovbyk yang mengenai badan pemain Udinese sebelumnya sebelum masuk ke jalur Baldanzi. Kemenangan ini tidak hanya menambah angka di klasemen, tetapi juga mempertegas kebangkitan Roma di bawah arahan Juric.
Dengan hasil ini, Roma kini naik ke posisi sembilan dalam klasemen Serie A dengan total enam poin dari lima laga. Sementara itu, Udinese harus turun ke posisi tiga dengan 10 poin, kehilangan momentum setelah mengalami kekalahan di pertandingan ini. Performa Udinese yang kurang optimal dalam laga ini menjadi sorotan, terutama di lini pertahanan yang terlihat rapuh menghadapi serangan Roma.
Dalam pertandingan tersebut, Juric menurunkan susunan pemain yang cukup solid. Kiper Roma, Svilar, dilindungi oleh tiga bek, yakni Mancini, Ndicka, dan Angelino. Di lini tengah, jurus pamungkasnya menghadirkan kombinasi antara Cristante, Pisilli, dan Pellegrini, yang berperan penting dalam mengendalikan permainan. Dalam posisi penyerang, Dybala dan Dovbyk menjadi duet yang efektif, mampu menciptakan banyak peluang bagi Roma.
Di sisi lain, Udinese yang dilatih oleh Andrea Sottil, menampilkan susunan yang berfokus pada pertahanan dengan Okoye di bawah mistar, sementara Kabasele, Bijol, dan Kristensen mengisi lini belakang. Meskipun memiliki keinginan untuk mencetak gol, mereka kesulitan menerobos pertahanan Roma yang terorganisir dengan baik.
Kemenangan ini menjadi langkah awal yang positif bagi Roma di bawah kepemimpinan Ivan Juric. Pelatih asal Kroasia itu dikenal memiliki pendekatan taktik yang efektif dan kemampuan untuk membangun tim yang solid. Pertandingan ini menunjukkan bahwa timnya dapat tampil dengan baik, terutama dalam mengoptimalkan serangan dan mempertahankan defensif yang kokoh.
Dengan kehadiran Juric, AS Roma bertekad untuk kembali bersaing di papan atas Serie A. Kemenangan ini bisa menjadi momentum bagi Roma untuk melanjutkan performa positif di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Selanjutnya, tim harus mempertahankan semangat juang dan konsistensi dalam hasil untuk mengamankan posisi yang lebih baik di klasemen liga.
Bagi Liga Italia secara keseluruhan, ini adalah kabar baik bahwa Roma, salah satu tim tradisi besar, mulai menunjukkan sinyal kebangkitan. Dengan beragamnya talenta yang dimiliki dan strategi pelatihan yang tepat, tidak menutup kemungkinan Roma bisa menjadi salah satu penantang serius untuk meraih gelar juara musim ini.
Melihat performa dari hasil pertandingan ini, banyak penggemar dan analis berharap bahwa Ivan Juric dapat membawa Roma ke level yang lebih tinggi dan mengembalikan kejayaan klub yang pernah meraih banyak prestasi di pentas sepak bola Italia maupun Eropa. Penunjukan pelatih baru sering kali membawa perubahan signifikan dalam performa tim, dan kemenangan ini merupakan indikasi awal yang positif untuk perjalanan Roma ke depan.