PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengungkapkan bahwa penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan pada bulan September 2024. Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation, Tri Mulyono, menyatakan bahwa pasar otomotif pada bulan tersebut mencatat volume yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, dengan penjualan ritel Daihatsu tercatat hanya mencapai 12.490 unit, menurun 11,63% dibandingkan bulan Agustus yang mencapai 14.135 unit.
Penurunan ini juga mencerminkan kondisi pasar otomotif yang melambat secara keseluruhan. Sepanjang periode Januari hingga September 2024, penjualan Daihatsu dari diler ke konsumen tercatat sebanyak 129.848 unit, dengan pangsa pasar mencapai 19,8% secara nasional. Menurut Tri, terdapat sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap lesunya penjualan tersebut.
Salah satu faktor utama adalah penurunan daya beli masyarakat di sektor otomotif. Hal ini membuat konsumen menjadi lebih berhati-hati dalam melakukan pembelian kendaraan. Selain itu, kondisi non-performing loan di beberapa lembaga pembiayaan juga mempengaruhi dinamika pasar. Lembaga-lembaga tersebut menjadi lebih selektif dalam menyetujui kredit, sehingga semakin mempersempit aksesibilitas bagi konsumen yang ingin membeli mobil secara kredit.
Dari sisi model kendaraan, penjualan Daihatsu masih didominasi oleh beberapa tipe. Astra Daihatsu Sigra menyumbang sekitar 34% dari total penjualan, sedangkan Gran Max Pick Up memberikan kontribusi sebesar 23%. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun penjualan menurun, ada model tertentu yang masih diminati oleh konsumen.
Tri Mulyono juga menekankan bahwa strategi ke depan Daihatsu akan tetap berfokus pada pelayanan terbaik untuk mendukung penjualan mobil baru. Perusahaan akan terus memantau pergerakan kompetitor di pasar otomotif nasional untuk menentukan langkah-langkah strategis yang tepat.
Di sisi lain, mengacu pada data terbaru dari Gaikindo, penjualan mobil secara wholesales pada bulan September 2024 mencapai 72.667 unit. Angka ini menurun 9,1% jika dibandingkan dengan capaian September 2023 yang mencatat 79.919 unit. Sedangkan penjualan mobil secara ritel, yaitu dari dealer ke konsumen, hanya mencapai 72.366 unit, mengalami penurunan 10,6% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 80.984 unit.
Dari total penjualan sepanjang Januari hingga September 2024, total penjualan secara wholesales tercatat sebanyak 633.218 unit, mengalami penurunan 16,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 755.778 unit. Sementara itu, penjualan ritel juga mengalami penurunan 11,9% yoy, dengan total 657.223 unit pada sembilan bulan pertama 2024, dibandingkan dengan 746.246 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Tri Mulyono optimis bahwa dengan transisi pemerintahan baru, perekonomian akan menunjukkan sinyal positif yang dapat memperbaiki iklim pasar otomotif. Ia berharap kondisi ini akan berkontribusi pada peningkatan daya beli masyarakat, sehingga meningkatkan volume penjualan kendaraan di masa mendatang.
Kemunduran dalam penjualan kendaraan ini tentunya menjadi sebuah tantangan bagi para pelaku industri otomotif, termasuk Daihatsu. Merek ini harus terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan ekonomi dan sosial yang berpengaruh pada perilaku konsumen. Daftar tantangan yang disebutkan, baik dari segi keuangan konsumen maupun fluktuasi dalam permintaan pasar, harus dicermati dengan matang agar strategi pemasaran yang diterapkan dapat efektif.
Dalam menghadapi kondisi ini, Daihatsu tampaknya telah menyiapkan beberapa langkah untuk mengoptimalkan penjualan meski dalam situasi sulit. Peningkatan kualitas layanan dan pemantauan kompetitor akan menjadi kunci dalam melawan tren penurunan yang saat ini terjadi.
Melihat pergerakan pasar otomotif secara keseluruhan, penurunan penjualan bukan hanya menjadi dampak bagi Daihatsu, tetapi juga untuk banyak merek lain yang bersaing di pasar Indonesia. Dengan kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pasca-pandemi dan berbagai tantangan di bidang keuangan, sektor otomotif menghadapi dinamika baru yang memerlukan adaptasi cepat dan inovasi.
Diharapkan, dengan adanya kebijakan yang mendukung dan responsif terhadap kebutuhan konsumen, pasar otomotif domestik dapat segera pulih dan kembali bergairah. Penjualan mobil yang stabil dan meningkat tidak hanya bermanfaat bagi para produsen, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.