Pendidikan

Daftar Pemenang Kompetisi Sains Madrasah 2024: Apakah Nama Sekolahmu Termasuk?

Kota Ternate, tempat berlangsungnya Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researcher Camp (Myres) tingkat nasional ke-13, ditutup pada malam hari, Jumat, 6 September 2024. Event yang berlangsung selama empat hari, dari 3 hingga 6 September 2024, ini berhasil menarik perhatian 862 peserta beserta 2.500 pendukung dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Kompetisi ini semakin menegaskan peran madrasah dalam memajukan pendidikan sains di tanah air, sekaligus memberikan platform bagi siswa madrasah untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam berbagai bidang ilmu.

Kompetisi Sains Madrasah (KSM) diadakan secara berjenjang, dimulai dari tahapan di tingkat satuan pendidikan, kemudian kabupaten, provinsi, hingga nasional. Melihat antusiasme yang tinggi, KSM 2024 diikuti oleh total 618.756 peserta di tingkat satuan pendidikan, 319.420 peserta di tingkat kabupaten, 90.378 peserta di tingkat provinsi, dan akhiri dengan 7.595 peserta di tingkat nasional. Hal ini menunjukkan bahwa minat siswa untuk berkompetisi dalam bidang sains semakin meningkat, dan kemampuan yang dimiliki oleh para siswa madrasah tidak kalah dengan sekolah umum.

M. Sidik Sisdiyanto, Direktur KSKK Madrasah Kementerian Agama, menyatakan bangganya terhadap pencapaian siswa madrasah dalam bidang sains. Ia menegaskan bahwa madrasah, meskipun sering dianggap lebih fokus pada pendidikan agama, memiliki potensi besar dalam menghasilkan siswa-siswa berprestasi di bidang sains. Dalam keterangannya, ia menambahkan, “Kami sebagai representasi negara akan terus hadir untuk menggali dan mengasah potensi tersebut, serta memberikan kesempatan tampil dalam kompetisi sains lainnya.”

Dalam kompetisi paling bergengsi ini, tercatat 66 individu berhasil meraih penghargaan sebagai juara pertama dalam 11 kategori yang berbeda. Kompetisi di kelas individu memberikan penghargaan kepada juara 1 hingga 6, dengan kategori yang beragam. Pada kategori pendidikan Dasar (MI/SD), dua nama menonjol sebagai pemenang juara pertama, yaitu Ararya Hangga Dwi Putra dari MIN 3 Kediri dan Alikha Clemira Andri dari SD Dharma Yudha Riau.

Beralih ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (SLTP), kompetisi mempertandingkan tiga kategori: matematika terintegrasi, IPA terintegrasi, dan IPS terintegrasi. Dalam kategori ini, pemenang juara pertama diraih oleh Moses Markhesywan Ganda Ribowo dari SMPN 1 Genteng, Banyuwangi, diikuti oleh Nadira Mayumi Assyakirah dari SMP Al-Azhar Mandiri Palu dan Langit Ar-Abrar Rafa Kurniawan dari SMPN 4 Pakem, Bantul, DIY.

Pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SLTA), kompetisi ini mempertandingkan enam kategori, yaitu matematika terintegrasi, biologi terintegrasi, fisika terintegrasi, kimia terintegrasi, ekonomi terintegrasi, dan geografi terintegrasi. Para juara pertama di kategori ini mencakup nama-nama berprestasi seperti Ahmad Boutros Fathir dari MAN 2 Kota Malang, Muh Adhitia Al’Araf dari MAN Insan Cendekia Kendari, dan Zara Aurelia Kinarani dari SMAS Al-Azhar 1 Jakarta, di antara lainnya. Tercatat, total medali yang diperebutkan dalam kategori beregu dan kategori khusus mencapai 45 medali.

Selain Kompetisi Sains Madrasah, event Madrasah Young Researcher Camp (Myres) juga berlangsung dengan ketat. Pada tingkat SLTP, kompetisi ini menawarkan tiga kategori, yaitu matematika dan sains, sosial dan humaniora, serta keagamaan. Pemenang juara pertama dikuasai oleh tim dari MTsN 5 Demak, MTsN Kota Pasuruan, dan MTsN 1 Surakarta. Sementara itu, pada jenjang SLTA, kategori yang diperlombakan antara lain sains dan pengembangan teknologi, sosial humaniora, dan keagamaan. Pemenang pertama termasuk Gaea Alexa Sulthana dan Bylqhiz Ghanisah Bustomi dari MAN 2 Kota Malang.

Kegiatan ini tidak hanya mendorong peserta untuk mencapai prestasi akademik yang lebih baik tetapi juga mengedukasi mereka untuk menjunjung tinggi kreativitas dan inovasi dalam penemuan ilmiah. KSM dan Myres adalah contoh nyata dari komitmen Kementerian Agama dalam menciptakan generasi muda yang tidak hanya taat beragama, tetapi juga memiliki kemampuan mumpuni di bidang sains dan teknologi.

Adanya perhatian dan dukungan pemerintah seperti yang disampaikan oleh M. Sidik Sisdiyanto dapat menjadi motivasi tambahan bagi para siswa di madrasah untuk lebih aktif dan berani bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Dengan meningkatnya jumlah peserta dan semangat persaingan, diharapkan KSM dan Myres di tahun-tahun mendatang akan terus berkembang dan menjadi ajang yang lebih berkualitas, sehingga mampu melahirkan ilmuwan-ilmuwan muda yang berkarya untuk bangsa.

Dengan semangat kompetisi yang tinggi dan dukungan yang diberikan, siapa tahu, salah satu pemenang saat ini akan menjadi peneliti terkemuka atau bahkan pemenang Nobel di masa depan. Momentum ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi sains yang akan datang. Ada banyak harapan dan potensi yang menunggu untuk digali dari berbagai penjuru Indonesia, dan KSM adalah langkah berani menuju pencapaian tersebut. Apakah nama sekolahmu termasuk dalam daftar pemenang kompetisi ini?

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button