Tips

Cara Resign Yang Baik

1. Membuat Keputusan Resignasi

Ketika Anda merasa bahwa sudah saatnya untuk meninggalkan perusahaan dan mencari peluang baru, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat keputusan untuk resign. Hal ini membutuhkan pertimbangan yang matang, termasuk alasan pengunduran diri, persiapan finansial, serta pertimbangan karir yang lebih baik di masa depan.

Berikut adalah poin penting yang perlu dipertimbangkan sebelum membuat keputusan resign:

– Mengetahui alasan kuat yang mendorong Anda untuk resign.
– Memiliki rencana karir yang jelas setelah meninggalkan perusahaan.
– Memastikan kondisi finansial yang cukup untuk masa transisi setelah resign.

2. Memilih Waktu yang Tepat

Setelah memutuskan untuk resign, langkah selanjutnya adalah memilih waktu yang tepat untuk memberikan pemberitahuan kepada atasan atau manajemen perusahaan. Memilih waktu yang tepat sangat penting agar proses resignasi dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan kebingungan atau kekosongan di perusahaan.

Berikut adalah tips untuk memilih waktu yang tepat untuk resign:

– Memilih waktu setelah menyelesaikan proyek besar atau tengah dalam periode low season.
– Menghindari momen penting seperti sebelum presentasi besar atau proses rekrutmen karyawan baru.
– Memberikan pemberitahuan beberapa minggu sebelum tanggal resignasi untuk memberikan waktu kepada perusahaan mencari pengganti.

3. Menyusun Surat Pengunduran Diri

Sebagai langkah formal dalam proses resignasi, menyusun surat pengunduran diri merupakan langkah yang tidak bisa dihindari. Surat pengunduran diri sebaiknya disusun dengan jelas, singkat, dan tetap menjaga etika serta sopan santun.

Berikut adalah struktur umum surat pengunduran diri yang baik:

1. Pembukaan (tanggal, alamat perusahaan, nama penerima surat).
2. Pernyataan pengunduran diri secara jelas dan tegas.
3. Alasan pengunduran diri (opsional).
4. Tawaran kerjasama dalam proses transisi.
5. Penutup dengan ucapan terima kasih.

4. Mengadakan Pertemuan dengan Atasan atau HRD

Setelah surat pengunduran diri diserahkan, sebaiknya mengadakan pertemuan langsung dengan atasan atau bagian HRD untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai alasan pengunduran diri dan memberikan kesempatan untuk diskusi terbuka.

Berikut adalah hal-hal yang perlu dibahas dalam pertemuan tersebut:

– Alasan pengunduran diri secara lebih detail.
– Rencana transisi pekerjaan ke pegawai baru.
– Kelangsungan proyek atau tugas yang sedang dikerjakan.
– Pertukaran umpan balik dan evaluasi kinerja.

5. Menjalani Proses Transisi Secara Profesional

Setelah memberikan pemberitahuan resign dan berkoordinasi dengan atasan atau HRD mengenai proses transisi, langkah selanjutnya adalah menjalani proses transisi pekerjaan dengan profesional. Proses transisi yang baik akan membantu mengurangi dampak negatif dari kepergian Anda bagi perusahaan, sekaligus meningkatkan citra profesionalisme Anda di mata manajemen.

Berikut adalah tips untuk menjalani proses transisi dengan baik:

– Menyusun dokumen-dokumen penting yang berguna untuk pengganti Anda.
– Memberikan training atau penjelasan kepada pengganti mengenai tugas dan tanggung jawab Anda.
– Bersedia memberikan bantuan atau konsultasi kepada pengganti setelah Anda meninggalkan perusahaan.

6. Menjaga Hubungan Baik dengan Mantan Atasan dan Rekan Kerja

Meskipun Anda sudah meninggalkan perusahaan, menjaga hubungan baik dengan mantan atasan dan rekan kerja merupakan hal yang penting. Hubungan baik setelah resignasi akan membantu memperkuat jaringan profesional dan dapat membuka pintu peluang kerja di masa depan.

Berikut adalah cara menjaga hubungan baik setelah resignasi:

– Mengirim ucapan terima kasih kepada mantan atasan dan rekan kerja.
– Berkunjung atau mengikuti acara perusahaan sebagai bentuk dukungan.
– Tetap terhubung melalui media sosial atau jaringan profesional.

7. Menjaga Etika dan Profesionalisme

Seiring dengan proses resignasi, menjaga etika dan profesionalisme dalam setiap langkah yang diambil merupakan hal yang tidak bisa diabaikan. Etika dan profesionalisme akan mencerminkan integritas dan kematangan pribadi Anda sebagai seorang profesional.

Berikut adalah prinsip etika dan profesionalisme yang perlu dijunjung selama proses resignasi:

– Berkomunikasi secara jujur dan terbuka mengenai alasan pengunduran diri.
– Menjaga kerahasiaan perusahaan dan tidak membocorkan informasi rahasia.
– Menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dengan baik sampai hari terakhir bekerja.

Penutup

Dalam proses resignasi, langkah-langkah di atas akan membantu Anda untuk mengakhiri hubungan kerja dengan cara yang baik dan etis. Memilih waktu yang tepat, menyusun surat pengunduran diri dengan baik, menjalani proses transisi dengan profesional, dan menjaga hubungan baik dengan mantan atasan dan rekan kerja merupakan kunci utama dalam cara resign yang baik. Dengan menjalani proses resignasi dengan penuh etika dan profesionalisme, Anda akan meninggalkan kesan positif di perusahaan dan dapat membuka pintu peluang karir yang lebih baik di masa depan.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button