Cara Penulisan Gelar

Mendapatkan gelar merupakan prestasi yang membanggakan bagi setiap individu. Namun, seringkali banyak orang yang bingung dengan cara penulisan gelar yang benar. Penulisan gelar yang tepat sangat penting untuk memperlihatkan penghargaan terhadap prestasi seseorang. Berikut ini adalah panduan lengkap mengenai cara penulisan gelar yang benar.

1. Gelar Akademik

Gelar akademik adalah gelar yang diberikan oleh institusi pendidikan setelah seseorang menyelesaikan program studi yang ditawarkan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan gelar akademik:

  1. Sebutkan gelarnya secara lengkap: Misalnya, jika seseorang memperoleh gelar Bachelor of Science, maka penulisannya harus lengkap yaitu “Bachelor of Science” bukan hanya “Bachelor”.
  2. Tambahkan disiplin ilmu: Untuk gelar akademik yang umum seperti S1 atau S2, disarankan untuk menambahkan disiplin ilmu yang spesifik. Sebagai contoh “Sarjana Teknik Elektro” bukan hanya “Sarjana Teknik”.

2. Gelar Honoris Causa

Gelar Honoris Causa adalah gelar kehormatan yang diberikan oleh institusi kepada seseorang yang telah memberikan kontribusi penting dalam bidang tertentu. Berikut adalah cara penulisan gelar Honoris Causa:

  1. Tambahkan kehormatan: Gelar Honoris Causa biasanya ditulis setelah gelar akademik yang telah dimiliki oleh penerima. Sebagai contoh, “Profesor Dr. John Doe, {Gelar Honoris Causa}”.
  2. Tambahkan institusi yang memberikan gelar: Selalu sebutkan institusi yang memberikan gelar Honoris Causa tersebut untuk menunjukkan rasa terhormat terhadap institusi tersebut.

3. Gelar Profesional

Gelar profesional sering kali diperoleh setelah seseorang menyelesaikan ujian atau pelatihan tertentu untuk suatu profesi. Berikut adalah panduan dalam penulisan gelar profesional:

  1. Tentukan gelar yang tepat: Pastikan untuk mengetahui gelar profesional yang sesuai dengan profesi yang dijalani. Sebagai contoh, “Akuntan Bersertifikat” untuk seorang akuntan bersertifikat.
  2. Jangan menggunakan gelar akademik: Pastikan untuk tidak menggunakan gelar akademik jika yang dimiliki hanyalah gelar profesional. Hindari penulisan seperti “Doktor Akuntansi” jika yang dimaksud adalah seorang akuntan bersertifikat.

4. Gelar Kepemilikan Organisasi atau Jabatan

Gelar kepemilikan organisasi atau jabatan biasanya diberikan kepada individu yang memiliki posisi tertentu dalam suatu organisasi atau lembaga. Berikut adalah cara penulisan gelar kepemilikan organisasi atau jabatan:

  1. Tambahkan jabatan: Jika seseorang memegang jabatan ketua atau direktur, maka gelar tersebut bisa ditambahkan sebelum nama orang tersebut. Misalnya, “Ketua John Doe”.
  2. Perhatikan hierarki jabatan: Pastikan untuk mengetahui hierarki jabatan dalam suatu organisasi sehingga penulisan gelar kepemilikan organisasi tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku.

5. Gelar Bergelar

Gelar bergelar diberikan kepada individu yang memiliki gelar kebangsawanan atau gelar kehormatan dari pemerintah. Berikut adalah panduan dalam penulisan gelar bergelar:

  1. Tambahkan huruf gelar: Pastikan untuk menggunakan huruf gelar yang sesuai dengan tingkatan gelar yang dimiliki. Misalnya, “K.H.” untuk gelar kehormatan dalam bidang agama.
  2. Hormati tradisi: Saat menuliskan gelar bergelar, pastikan untuk menghormati tradisi yang berlaku dalam pemberian gelar tersebut. Jika tidak yakin, sebaiknya minta bantuan dari seseorang yang lebih berpengalaman.

Dengan memperhatikan panduan di atas, diharapkan pembaca dapat menuliskan gelar dengan benar dan menghormati prestasi yang telah dicapai oleh individu tersebut.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button