![](https://ilmiah.id/wp-content/uploads/2024/02/how-to-05-ilmiah-id.jpg)
Pil KB merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling populer digunakan oleh wanita untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Pil KB mengandung hormon progesteron dan estrogen yang bekerja untuk menghentikan proses ovulasi dan menebalkan lendir serviks sehingga sperma sulit untuk mencapai sel telur. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail mengenai cara kerja pil KB dan mekanisme kerjanya dalam mencegah kehamilan.
Daftar Isi
- 1. Menghentikan Ovulasi
- 2. Menebalkan Lendir Serviks
- 3. Merubah Lapisan Dinding Rahim
- 4. Mencegah Terjadinya Kehamilan Dengan berbagai mekanisme kerja tersebut, pil KB menjadi salah satu metode kontrasepsi yang sangat efektif dalam mencegah terjadinya kehamilan. Namun, untuk mendapatkan efek yang maksimal, pengguna harus mengonsumsi pil KB secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter atau petunjuk pada kemasan pil. 5. Efek Samping Pil KB
- 6. Kapan Mulai Mengonsumsi Pil KB
- 7. Kapan Berhenti Mengonsumsi Pil KB
- 8. Kesimpulan
1. Menghentikan Ovulasi
Ovulasi merupakan proses pelepasan sel telur dari ovarium yang terjadi setiap bulan pada siklus haid wanita. Saat ovulasi terjadi, sel telur yang matang akan bergerak ke saluran tuba untuk bertemu dengan sperma. Pil KB bekerja dengan menghentikan proses ovulasi tersebut, sehingga tidak ada sel telur yang dilepaskan dan tidak akan terjadi pembuahan.
2. Menebalkan Lendir Serviks
Lendir serviks merupakan lendir yang diproduksi oleh leher rahim yang berfungsi sebagai jalan bagi sperma untuk mencapai sel telur. Pil KB mengandung hormon yang dapat membuat lendir serviks menjadi lebih kental dan sulit dilewati oleh sperma. Hal ini menyulitkan sperma untuk mencapai sel telur dan melakukan pembuahan.
3. Merubah Lapisan Dinding Rahim
Selain itu, pil KB juga dapat merubah lapisan dinding rahim sehingga tidak dapat menerima sel telur yang telah dibuahi. Dengan demikian, jika terjadi pembuahan, sel telur yang telah dibuahi tidak dapat tertanam di dinding rahim dan akhirnya akan dikeluarkan bersama dengan darah haid setiap bulannya.