Tips

Cara Kerja Penangkal Petir

Penangkal petir adalah salah satu perlindungan yang sangat penting untuk bangunan, baik rumah tinggal, gedung perkantoran, maupun fasilitas publik lainnya. Saat petir menyambar, kerusakan yang ditimbulkan bisa sangat besar. Oleh karena itu, penangkal petir menjadi langkah preventif yang sangat efektif untuk mengurangi risiko kerusakan akibat petir. Berikut ini adalah cara kerja penangkal petir yang perlu Anda ketahui:

1. Penangkal Petir Franklin Rod

Penangkal petir Franklin Rod merupakan jenis penangkal petir yang paling umum digunakan. Prinsip kerjanya sederhana, yaitu menarik petir dengan menggunakan ujung tombak yang terhubung dengan sistem konduktif yang mengarahkan muatan petir ke tanah. Penangkal petir ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu ujung tombak, kabel konduktif, dan grounding. Ketika petir menyambar, muatan listrik akan dialirkan melalui kabel konduktif menuju grounding, sehingga bangunan dan isinya terbebas dari kerusakan akibat petir.

2. Penangkal Petir Early Streamer Emission (ESE)

Penangkal petir jenis ESE bekerja dengan prinsip merangsang ionisasi udara di sekitar penangkal petir sehingga mampu menarik petir sebelum mencapai bangunan yang dilindungi. Penangkal petir ESE biasanya dilengkapi dengan sistem penjagaan yang canggih dan sensor petir untuk mendeteksi keberadaan petir dalam jarak tertentu. Saat sensor mendeteksi adanya petir, maka penangkal petir ESE akan menghasilkan loncatan petir palsu yang mendorong ionisasi udara sehingga menarik petir yang sebenarnya.

3. Penangkal Petir Meshed System

Penangkal petir sistem jaring (meshed system) adalah metode penangkalan petir yang menggunakan jaring baja yang dipasang di atas bangunan. Jaring baja ini akan menyebar muatan petir ke seluruh permukaan bangunan sehingga petir akan menyebar dengan merata. Penangkal petir ini sangat efektif untuk bangunan-bangunan dengan atap yang luas dan bentuk yang kompleks. Selain itu, penangkal petir sistem jaring juga bisa mengurangi terjadinya loncatan petir yang dapat menyebabkan kebakaran.

4. Penangkal Petir Cone System

Penangkal petir sistem kerucut (cone system) bekerja dengan cara menarik petir ke arah kerucut penangkal petir yang terpasang di atas bangunan. Kerucut ini umumnya terbuat dari bahan logam konduktif yang mampu mengarahkan muatan petir ke tanah. Sistem kerucut ini efektif untuk melindungi bangunan dengan ketinggian yang rendah. Namun, perlu diingat bahwa penangkal petir sistem kerucut membutuhkan perawatan yang rutin untuk memastikan kinerjanya tetap optimal.

Pentingnya Memahami Cara Kerja Penangkal Petir

Mengetahui cara kerja penangkal petir sangat penting untuk memastikan perlindungan bangunan dari bahaya petir. Dengan pemahaman yang baik tentang jenis-jenis penangkal petir serta prinsip kerjanya, Anda dapat memilih penangkal petir yang sesuai dengan kebutuhan bangunan Anda. Selain itu, pemahaman ini juga penting untuk proses instalasi dan perawatan sistem penangkal petir agar tetap berfungsi dengan baik.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penangkal petir bekerja dengan prinsip menarik petir dan mengalirkannya ke tanah untuk menghindari kerusakan pada bangunan. Ada berbagai jenis penangkal petir yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing bangunan, mulai dari penangkal petir Franklin Rod yang sederhana hingga penangkal petir ESE yang canggih. Penting untuk selalu memahami cara kerja penangkal petir agar perlindungan bangunan dari bahaya petir tetap optimal.

Sumber:

  1. https://www.electrical-engineering-portal.com/how-lightning-protection-system-works
  2. https://www.lightning.org/lightning-protection-overview/how-does-a-lightning-protection-system-work/

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button