Bojonegoro: BPJS Ketenagakerjaan memberikan dukungannya kepada program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) yang baru saja diresmikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Gelanggang Olah Raga (GOR) Desa Dolok Gede, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Acara ini menjadi bagian dari upaya sinergis antara OJK dan berbagai pelaku jasa keuangan untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi ekonomi di pedesaan, yang diharapkan dapat memutar roda ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kehadiran BPJS Ketenagakerjaan dalam acara tersebut juga diiringi dengan kehadiran Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, serta Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo. Dalam pidatonya, Anggoro menegaskan bahwa kehadiran BPJS Ketenagakerjaan merupakan dukungan konkret untuk program EKI. Dia menyatakan, "BPJS Ketenagakerjaan melalui program jaminan sosial dari kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, jaminan kehilangan pekerjaan hingga jaminan kematian akan menjadi jaring pengaman dalam perjalanan masyarakat menuju masyarakat yang sejahtera."
Inklusi Keuangan menjadi sorotan penting dalam konteks peran BPJS Ketenagakerjaan. Pada kesempatan itu, Anggoro juga secara simbolis menyerahkan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada perwakilan kelompok tani di Desa Dolok Gede. Menurutnya, inklusi keuangan adalah solusi nyata bagi ketimpangan sosial yang terjadi. "Kami terus berupaya untuk memperluas cakupan kepesertaan. Melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan, diharapkan seluruh masyarakat, khususnya pekerja, dapat terlindungi dari risiko pekerjaan. Saat ini, tingkat perlindungan meningkat dari 30 persen menjadi 70 persen," ujarnya.
Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK, menggarisbawahi pentingnya program EKI dalam meningkatkan literasi keuangan di sektor jasa keuangan. Dia percaya bahwa dengan memperkuat ekonomi desa, secara tidak langsung akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Masing-masing desa, menurutnya, memiliki potensi unik yang perlu dikelola untuk mendorong produktivitas. "Desa ini menjadi prototipe pengembangan dengan pemetaan yang baik, di mana potensi yang ada dapat didukung oleh sektor jasa keuangan," katanya.
Pentingnya edukasi dan sosialisasi juga ditekankan oleh Hadi Purnomo, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur. Dia menyambut baik terselenggaranya kegiatan kick off Ekosistem Keuangan Inklusif di wilayah pedesaan. Hadi menyatakan, "Kami akan terus berupaya untuk memaksimalkan cakupan kepesertaan program jaminan sosial ketenagakerjaan khususnya di wilayah kami di Jawa Timur. Sosialisasi dan edukasi secara masif kepada seluruh masyarakat pekerja akan kami dorong terus agar pekerja dapat bekerja keras dan bebas cemas karena risikonya telah dicover oleh BPJS Ketenagakerjaan."
Perjalanan BPJS Ketenagakerjaan untuk menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif dan sejahtera bagi masyarakat tidak hanya sebatas pada peningkatan jumlah peserta. Melainkan, juga berfokus pada pemahaman tentang pentingnya jaminan sosial di kalangan pekerja. Melalui program-program yang ada, diharapkan pekerja dapat memiliki kesadaran lebih tinggi tentang manfaat dari jaminan sosial ini.
Inisiatif BPJS Ketenagakerjaan dalam mendukung program EKI diharapkan dapat membuka ruang bagi masyarakat untuk lebih terbuka dalam berpartisipasi di ranah ekonomi formal. Dengan demikian, pencapaian kesejahteraan yang merata di masyarakat Indonesia akan semakin mendekati kenyataan. Bagi masyarakat yang selama ini masih berada di sektor informal, menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan bisa menjadi langkah awal untuk mendapatkan perlindungan sosial yang layak.
Dukungan yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan juga mencerminkan komitmennya untuk bermitra dengan berbagai stakeholder. Hadi Purnomo menekankan pentingnya kerjasama antara BPJS Ketenagakerjaan dan pemerintah daerah serta berbagai pihak lain untuk mencapai target yang telah ditetapkan. "Kerja sama yang baik dengan stakeholder juga penting agar terciptanya masyarakat Indonesia yang sejahtera," jelasnya.
Dengan adanya program EKI ini, harapannya adalah akan muncul lebih banyak inovasi dan inisiatif dari masyarakat desa untuk memanfaatkan potensi lokal secara efektif. Para petani dan pelaku usaha mikro di desa diharapkan dapat lebih berdaya saing dan mampu berkontribusi pada perekonomian daerah dan nasional.
Program EKI dan BPJS Ketenagakerjaan bersama-sama merupakan langkah strategis menuju masyarakat yang lebih inklusif. Melalui edukasi dan peningkatan akses ke layanan keuangan, semakin banyak individu di pedesaan yang memiliki kesempatan untuk mendapatkan perlindungan dan manfaat dari program jaminan sosial.
Dengan dukungan penuh BPJS Ketenagakerjaan terhadap program ini, diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat terlibat aktif dalam ekosistem keuangan yang inklusif, sehingga kesejahteraan masyarakat Indonesia dapat terwujud lebih cepat dan merata.